"Ante au pelgi temana?"
Seperti biasa Kana mengekori ibu Mew ketika pagi hari datang. Anak itu ikut mondar-mandir mengikuti langkah nyonya Jongcheveevat yang tampak rapi sekali hari ini. Tante ini mau kemana? Tumben pagi ini berdandan cantik dan terlihat modis.
Langkah ibu berubah pelan, ia sadar jika si kecil berada di belakangnya mengekor seperti anak ayam. "Tidak kemana-mana, sayang~"
Kana mendongak, hidungnya mengendus pakaian ibu Mew yang menguarkan aroma bunga-bunga, wangi.
"Kok ante halum cekayi?" ibu tersenyum lebar mendengar pujian manis itu. "Harum ya?" Kana mengangguk.
"Tante pakai parfum. Makanya jadi harum." jelas ibu menunjukkan botol kaca berisi parfum.
"Palpum?" beo Kana. Apa itu? Sejenis minuman kah? Memang ada ya minuman rasa bunga?
"Iya parfum. Baby mau coba pakai?" tawar wanita paruh baya tersebut menatap Kana.
"Hu'um." angguk Kana merasa tertarik. Sedetik kemudian, ibu mengapit pinggang Kana untuk diangkat ke atas meja.
"Kenapa tidak pakai baju nak?" ibu menepuk pantat Kana yang dilapisi pempers. Pasti anak ini kabur lagi sebelum sempat dipakaikan baju.
"Phi Meow na lum ciap mandyi." ujar Kana memberi tahu. Tadi phi Meow hanya memasangkan pampers saja. Lalu ia langsung diusir oleh Mew dari kamar mandi. Kebelet buang air besar katanya. Dasar tidak berperikebayian! Enak saja main usir-usir!
"Ooh... Begitu rupanya." tangan ibu mengoleskan minyak telon pada perut Kana, dilanjutkan ke ceruk leher, dan pada punggungnya juga. Tak lupa ibu menaburkan sedikit bedak pada tubuh bagian depan Kana. "Tutup matanya."
Kana menutup mata saat ibu Mew mulai memberi bedak pada wajahnya. Hmm.. Bau strawberry. Kana suka aroma ini, terasa segar dan berbau manis.
"Pakai parfumnya nanti ya? Kamu belum pasang baju. Kita tunggu phi Mew dulu."
"Iyya."
"Kita buat susu saja, sini nak." ibu meraih Kana dalam gendongannya, lalu menuju dapur membuat susu untuk si kecil.
*****
"Hati-hati di rumah ya Mew. Ibu akan pulang nanti malam. Jaga Kana baik-baik."
Nyonya Jongcheveevat memberi banyak petuah pada Mew. Sedangkan remaja itu cuma memasang wajah bosan ketika ibunya berceloteh panjang lebar.
"Iya ibu!! Ya ampun, aku ini bukan anak kecil lagi bu!" ketus Mew mengorek kupingnya yang terasa pengang. Ibu mendelik tajam. "Masalahnya ada Kana disini! Kalau hanya kau sendiri dirumah, ibu sih juga tidak peduli!" sahut ibu kejam. Tak lupa ia menjentik dahi Mew sekilas.
Mew tertohok. Demi Tuhan, ibunya ini nyelekit sekali kalau berbicara. Hatinya kan jadi tercubit-cubit. "Ish! Ibu!"
"Sudahlah. Taksi ibu datang. Jangan lupa pesan ibu tadi!"
"Iyaaaaaaaa~"
Kana yang jadi penonton. Malah tergelak senang. Ia adalah orang paling bahagia kalau phi Meow ini kena marah ataupun kena pukul oleh ibu. Tertawa atas penderitaan orang itu sangatlah menyenangkan.
"Ini uang jajan. Temanmu yang kemarin mau berkunjung kan? Uangnya ibu lebihkan."
Mew menerima dua lembar uang seribu bath dari ibu. Wah.. Banyak sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL A BABY || BABY KANA IN ACTION✔️
Conto[COMPLETE] Keseharian baby Kana sebagai tetangga mini phi Meow. Mew : 14 tahun. Kana : 3 tahun. Cerita ini mengandung bromance. ⏩15-08-2020 20-06-2021⏪ Highest Ranking, [#2. Raikantopeni, 13-03-2021] [#3. Gulfkanawut, 09-04-2021] [#1. Bromance, 19...