Jam menunjukkan pukul 4 sore. Pintu kamar mandi terbuka lebar menampilkan sosok Mew yang sedang mengeringkan rambut menggunakan handuk.
"Astaga!!!"
Mew terlonjak kaget. Tangannya otomatis memegang dada akibat terkejut melihat seonggok makhluk kecil berada di dalam kamarnya. Makhluk itu berbaring nyaman di atas kasur sembari menyedot botol dot berisikan susu coklat. Tidak mengindahkan keterkejutan Mew yang nyaris saja terjungkal kebelakang.
"Kana?" panggil Mew, dia memastikan bahwa yang berbaring di kasurnya itu benar-benar si kecil Kana, alias tetangga mini depan rumahnya itu. Yang dipanggil menoleh, salah satu tangannya yang mulanya menyangga botol dot, kini terangkat untuk berdadah-dadah ria dengan maksud menjawab panggilan Mew barusan.
Mew menghela nafas lega. Ternyata makhluk itu beneran Kana rupanya. Dia pikir tadi itu hantu anak kecil. Karena Kana diam saja tak bergerak sama sekali.
"Hei... Pelan-pelan saja minumnya, nanti kamu tersedak" peringat Mew saat Kana begitu tergesa-gesa menyedot cairan berwarna coklat muda itu.
Mew menyampirkan handuk pada belakang pintu lalu berjalan mendekati kasur dan menaikinya. Dia ikut membaringkan diri di samping Kana, lalu menaruh tangannya pada perut gembul anak itu. Iseng, Mew meremas gumpalan lemak tersebut hingga Kana merengut kecil akibat kegiatan minum susunya terganggu.
'Ngapain sih, phi Meow ini!!' batin Kana.
Tak sampai disitu saja, kali ini Mew beralih menarik-narik botol dot Kana sehingga ujung karet dot nya jadi terlepas dari mulut si kecil. Kesal, Kana pun menendang paha Mew sebagai bentuk balas dendam. Di liriknya Mew menggunakan tatapan jengkel lalu kembali menarik botol susunya. Namun, Mew menahan botol itu sembari terkekeh geli dan memasang wajah menyebalkannya.
"Hnggg!! Phi Meow!!" pekik Kana pada akhirnya. Dia paling tidak suka kalau sedang minum susu, terus ada orang datang sambil mengganggunya. Seperti kelakuan phi Meow saat ini. Yang entah bagaimana bisa sama persis dengan keisengan papa waktu di rumah jika Kana sedang minum susu menjelang waktu tidur.
Setelahnya, terjadilah aksi tarik-menarik botol antara Mew dengan Kana di atas kasur berukuran sedang tersebut. Mew tertawa senang ketika wajah Kana mulai memerah tanda sebentar lagi akan menangis.
"Ihhh!! Phi Meooww!! Jananlaahhh!!" marah si kecil menghentakkan kaki. Selagi merebut botol miliknya. Tiba-tiba telapak mungil Kana menjadi licin akibat cipratan susu yang keluar dari karet dot sehingga tarikannya terlepas. Mew yang kaget beban botolnya jadi ringan, tak sengaja pula melepas benda itu sampai-sampai botolnya terjatuh tepat mengenai dahi si kecil dengan kencang, selanjutnya botol itu mendarat bebas ke atas lantai. Menimbulkan bunyi bising.
Dugh!! Brakk!
Mata bulat Kana melebar, seketika rasa nyeri menjalar begitu cepat di sekitaran area dahinya. "Hiks!" Mew meringis ketika isakan Kana terdengar.
Perlahan air mata menggenang di pelupuk mata Kana, dan...
"Huweeeeeeee!!!!"
Oh tidak!!
Mew kelabakan. Segera dia bangkit dari tidurnya kemudian mengangkat tubuh Kana yang bergetar.
"Cakit pala naa!! Huweee~" tangis Kana memegang dahinya yang terkena botol susu. Mana isinya masih ada sisa setengah, otomatis botolnya jadi lumayan berat.
"Cup.. Cup... Aduh!! Jangan nangis dong!!" panik Mew menepuk punggung anak itu mencoba menenangkan. "Maaf yaa? Phi tidak sengaja" bujuk Mew meminta maaf berulangkali.
"Hiks... Cakittt!!!"
Bukannya berhenti, tangisan Kana malah menjadi-jadi. Sepertinya dahi anak itu benar-benar terasa sakit sekali. Terbukti dengan bekas memerah yang muncul di permukaan kulitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL A BABY || BABY KANA IN ACTION✔️
Historia Corta[COMPLETE] Keseharian baby Kana sebagai tetangga mini phi Meow. Mew : 14 tahun. Kana : 3 tahun. Cerita ini mengandung bromance. ⏩15-08-2020 20-06-2021⏪ Highest Ranking, [#2. Raikantopeni, 13-03-2021] [#3. Gulfkanawut, 09-04-2021] [#1. Bromance, 19...