Prolog

1.9K 141 11
                                    


Akhir pekan kesekian yang super sibuk.

Tahun ke tahun bisnis terus bergerak, inovatif. Perusahaan bisnis dituntut untuk terus melakukan berbagai cara agar konsumennya tak berpaling. Jam lembur yang tak lagi diatur batasnya perhari oleh undang-undang membuat para pekerja bisa bertugas lebih dari 10 jam perhari tanpa mereka sadari.


/Ting/


💚 : Kasi tau kalau udah mau selesai, kalau bisa 1 jam sebelum kamu pulang biar aku otw
💚 : Aku lagi di sbux gancit


Bianca menghela napas sejenak sebelum membuka pesan itu lebih lanjut. Dia menoleh kesekitarnya dan masih, belum ada tanda-tanda dia akan pulang karena semua orang sibuk dengan layar laptopnya masing-masing.


Bianca Putri : Kayaknya masih lama, kamu duluan aja ke apart aku. Nanti aku nyusul

Bianca tak mengunci layar ponselnya karena beberapa detik dari pesan balasannya terkirim tanda online disana berubah menjadi typing...


💚 : Gpp aku tungguin, dah sana kerja💪🏻


Bianca hanya membalas pesan itu dengan stiker jempol. Dia meletakkan kembali ponselnya di samping dan kembali berkutat dengan ratusan angka didepan matanya.

Hari ini Dikta, pacarnya, akan berkunjung ke unit apartemennya. Katanya mumpung besok libur, mumpung lagi rindu pake banget juga. Mereka sudah 3 minggu terakhir tidak bertemu langsung satu sama lain karena Dikta sangat sibuk mengurus bos barunya yang asli Jepang. Dikta orang kompeten yang kebetulan bisa bahasa Jepang mau tak mau harus menjadi pemandu si bos agar bisa beradaptasi dengan perusahaan. Kebanyakan orang Jepang nggak fasih bahasa Inggris soalnya.

Bianca juga sebenarnya sangat sibuk, tempatnya bekerja akan mengeluarkan produk baru sehingga banyak kegiatan yang akan dilakukan memerlukan persiapan besar, apalagi dirinya divisi marketing. Jadilah komunikasi dengan sang kekasih juga ala kadarnya.

Tapi yang penting ada komunikasi.

Satu jam setelahnya Bianca baru mendapat secercah harapan setelah Doni, salah satu rekannya, memberi tau bahwa setengah jam lagi gedung kantor harus kosong alias mereka semua akan diusir satpam. Tanpa berpikir dua kali Bianca langsung menghubungi kak pacar untuk menjemputnya.

Dikta memerlukan waktu 45 menit untuk sampai di basement tempat kekasihnya bekerja. Btw, ini jumat malam yang macet.


"Kangen..... "

Itulah kata pertama yang keluar dari bibir Bianca begitu dirinya membuka pintu mobil disebelah Dikta.

Dikta tak membalasnya dengan kalimat, dia hanya mencubit pipi Bianca gemas.

Keadaan yang sama-sama lelah membuat mereka tak punya cukup tenaga untuk sekedar ngobrol ngalor ngidul di jalan. Mereka biasa seperti ini, tidak perlu khawatir.

Sesampainya di unit apartemen Dikta memilih untuk minum air putih dingin -ambil sendiri di kulkas karena udah biasa, sementara Bianca rebahan di sofa depan TV.

"Capekkkkkkkk" eluhnya sambil memejamkan mata.

Dikta hanya tersenyum kecil ditengah kegiatan minumnya.

[✔️] Kapan NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang