Happy Reading🌼
______________________________________Seorang pelayan tampak sedang berdiri di depan pintu kamar Senja, tok tok tok! “Tuan muda, ada telfon untuk tuan.” Ucapnya.
Tik tok tik tok, jarum jam menunjuk- kan pukul 02.45 dini hari. Senja menyingkirkan selimutnya, “Siapa sih pagi-pagi, gangguin orang tidur aja!” Keluhnya.
“Dari rumah besar Tuan.” Saut pelayan.
Senja terkejut, seketika kedua matanya terbelalak, “Dari siapa?” Tanya Senja lagi.
“Rumah besar tuan.” Saut pelayan.
Senja segera menghampiri pelayan itu, tetapi nampaknya Senja tak begitu senang karena ekspresi wajah- nya terlihat dingin, “Sini!” Senja mengambil paksa telpon yang ada di tangan pelayan itu.“Halo!” Ucap Senja.
“Halo.” Suara seorang lelaki terdengar dari telpon.
“Gak usah basa basi!” Senja menundukkan wajahnya.
“Saya mau kamu pulang kerumah besar besok!” Pinta laki-laki ditelpon.
“Haha, memangnya anda siapa bisa mengatur-ngatur saya seenaknya!?” Tegas Senja.
“Jangan kurang ajar kamu! Saya tunggu besok jam 08.00 malam!” Ucap lelaki itu lagi lalu menutup telpon.
“Ck!” Senja mengembalikan telpon itu ke pelayan.
Senja nampak sangat kesal, Ia terlihat berbeda dari biasanya. Matanya terlihat menatap tajam, tiba-tiba saja Ia berubah menjadi sosok yang tak pernah diketahui sebelumnya.
Pukul 07.30 Pagi,
Tok tok tok! “Woy lo gak sekolah?” Evan masuk ke kamar Senja.
Lalu Evan terkejut melihat Senja yang masih terbaring dikasurnya, lengkap dengan selimut yang membungkus seluruh tubuhnya. “Woy bangun!” Evan menarik selimut Senja.
“Apaan si! Berisik!” Bentak Senja.
“Kenapa?” Evan terlihat mengkhawatirkan Senja karena tidak biasanya Senja bersikap dingin kepadanya.
“Bukan urusan lo!” Saut Senja.
“Hmm, yaudah entar gue izinin.” Ucap Evan lalu meninggalkan kamar Senja. “Tu anak kenapa yak? Kayaknya ada yang gak beres!” Benaknya.
Setelah itu Evan pergi meninggalkan rumah Senja. Ia masih bertanya-tanya apa penyebab kemarahan Senja. Saat itu hanya ada satu hal yang terpikirkan olehnya, “Sepertinya orang-orang busuk itu...”
Tak tak tak, Nadine berlari menuju ruang kelasnya. “Aduh! Masa gue telat lagi!!” Ucapnya.
Buk! Tanapa sengaja Nadine menabrak seseorang yang berjalan didepannya, sehingga ia terjatuh. “Aduhh!!” Rintihnya kesakitan. “Siapa siii!” Nadine mengadahkan kepalanya. “Loh Evan?!”
“Ternyata lo.” Evan melihat ke arah Nadine.
“Bukannya minta maaf!” Nadine membersihkan roknya.
“Yang nabrak siapa coba.” Benak Evan.
Nadine celingak-celinguk, “Tumben lo sendirian, si Senja kemana?” ucapnya keheranan.
“Dia ada urusan.” Balas Evan lalu pergi tanpa sepengetahuan Nadine.
“Ooo.. Btw urusan.... apa?” Belum sempat Nadine menyelesaikan pertanyaannya lagi, ternyata Evan sudah pergi meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA [On-Going]
Romance"SENJA..... Gue cinta sama lo!" suara teriakan Nadine terdengar ketika ia hendak melangkahkan kaki untuk meninggalkan Senja. "Nadine gue percaya! gue percaya sama lo! suatu saat kita bakal ketemu lagi!" balas Senja, perlahan air matanya jatuh. "Lo g...