Happy Reading🖤
______________________________________Malam itu Nadine tengah menikmati waktu senggangnya di atas kasur empuk kesayangannya. Sambil sesekali membolak-balik lembaran buku novel yang ada di tangannya. Suasana tenang dan nyaman itu di sambut dengan turunnya rintik hujan yang terdengar cukup deras. Udara pun menjadi semakin sejuk.
Di tengah-tengah kesenangannya itu Nadine sebuah kalimat terlintas di benaknya. “Senja apa kabar ya?”
Setelah hujan mereda, Nadine yang sedari tadi belum menyantap makanan apapun memutuskan untuk pergi ke minimarket membeli beberapa kudapan untuk menghangatkan tubuh.
Beberapa menit setelah berkeliling di dalam minimarket, Nadine memeriksa keranjang belanjaannya. “Mie udah, susu jahe udah, roti, cemilan, hmm kayaknya udah semua.”
“Mbak berapa semuanya?” tanya Nadine pada mbak-mbak kasir.
“Semuanya 60 ribu mbak.”
“Ini mbak uangnya.”
“Terimakasih.”
“Iya, sama-sama.”
Hari semakin malam. Langit masih terlihat mendung pertanda hujan akan turan lagi. Nadine mempercepat langkah kakinya, takut kehujanan. Benar saja, tak lama waktu berselang hujan mengguyur kembali. Hingga Ia memutuskan untuk berteduh sejenak di sebuah halte bus tak jauh dari minimarket tadi.
“Yah.. kok hujan lagi.” Keluh Nadine.
***
Mobil Senja melaju kencang. Jalanan yang licin karena hujan pun tak dapat menghambatnya. Senja tak lagi perduli. Kini, ia hanya ingin segera bertemu dengan Nadine.
“Nadine lo dimana?” Gumam Senja.
Senja tiba di depan gedung apartemen tempat Nadine tinggal. Segera secepat mungkin ia berlari menuju ke dalam gedung itu. Setelah beberapa waktu ia berlari, akhirnya Senja berhasil sampai di depan pintu rumah Nadine. Namun, beberapa kali ia telah membunyikan bel tapi Nadine tak kunjung datang.
“Ni cewek malem-malem pergi ke mana coba?!”
Setelah mengetahui bahwa Nadine tak berada di rumahnya, Senja bergegas pergi meninggalkan tempat itu. Senja menyusuri jalanan, ia berkelana di bawah rintik hujan. Mencari bidadari kecilnya yang hilang.
Senja tiba di sebuah halte bus. Ia terhenti, kedua kakinya tak lagi melangkah. Tampak seorang gadis duduk di bangku halte itu. Wajah gadis yang setiap saat muncul di benaknya. Nadine, gadis itu masih bertahan di tempat itu. Menikmati udara sejuk dan suara rintik hujan yang menenangkan.
“Nadine!!” Senja menghampiri Nadine, Ia memeluk gadis itu seerat mungkin.
Nadine terkejut, “Senja?!”
“Woy lepasinnn!! Apa-apaan si main peluk-peluk aja!” Nadine mendorong tubuh Senja dengan sekuat tenaga.
Senja melepas pelukannya. Kedua matanya menatap wajah Nadine, lalu menerawang dari ujung kepala sampai ujung kaki. “Lo kemana aja si?!” Tanya Senja khawatir.
Nadine yang terliat risih menutupi tubuhnya dengan kedua tangan. “Bukan urusan lo!” ketus Nadine.
Senja menghela nafas, lalu ia melemparkan jasnya pada Nadine. “Pakai!”
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA [On-Going]
Romance"SENJA..... Gue cinta sama lo!" suara teriakan Nadine terdengar ketika ia hendak melangkahkan kaki untuk meninggalkan Senja. "Nadine gue percaya! gue percaya sama lo! suatu saat kita bakal ketemu lagi!" balas Senja, perlahan air matanya jatuh. "Lo g...