Happy Reading🖤
______________________________________Kriiinggg... Bel sekolah berbunyi nyaring.
“Haduhh! telat deh gue!” Benak Nadine.
Gadis itu berlari sekencang mungkin menembus kesunyian, menuju ruang kelasnya. Entah apa penyebab ke- lalaiannya kali ini. Nadine, mungkin hari ini adalah hari kesialanmu.
“Huuaaaa akhirnya sampe juga.” Nadine berdiri sempoyongan di depan pintu kelasnya.
“Kamu yang diluar! Kenapa masih berdiri disana! Cepat masuk!” Seseorang memerintah.
Nadine terkejut, rupanya orang itu adalah seorang guru yang beberapa menit lalu sudah lebih dulu sampai dikelasnya. Beruntung, kali ini bukan guru super killer yang sedang Nadine hadapi,Ia berhasil lolos dari hukuman yang sangat tidak mengenakkan.
“Eh, iya baik pak.” Saut Nadine lalu menuju ke tempat duduknya.
Hari itu Nadine tak bersama Aqilla, karena Aqilla pulang kerumahnya tanpa sepengetahuan Nadine. “Gue ada acara di rumah.” Begitu kata Aqilla pagi ini, saat Nadine menelpon- nya. Dan hal inilah yang membuat Nadine terlambat kesekolah karena alarm yang biasanya Nadine setel jam 06.00, kemarin Aqilla merubahnya menjadi jam 02.00 sehingga membuat Nadine terlambat bangun tidur. “Awas aja tu anak kalo udah balik, gue jambakin!” Ucap Nadine Kesal.
Dari kejauhan Senja menatap Nadine, “Tumben tu anak sendirian.” Gumam- nya.
“Van si cewek rempong kenapa gak dateng?” Tanya Senja pada Evan yang duduk disebelahnya.
“Mana gue tau.” Jawab Evan singkat, Ia terlihat fokus memperhatikan guru yang menjelaskan pelajaran.
“Bukannya tu cewek gebetan lo ya?” Senja mencoba mengganggu Evan.
“Bodo amat!” Jawab Evan tak perduli dengan ocehan Senja.
“Bosen gue ngomong sama lo.” Senja memalingkan wajahnya, Ia kembali menatap Nadine yang terlihat sibuk menulis.
“Harusnya gue yang ngomong gitu" Benak Evan. "Mending lo tanyain sendiri sama Sahabatnya.” Ucap Evan sambil menunjuk Nadine.
“Hmmm, Sahabat ya?” Senja tersenyum.
“Heh kamu kenapa senyum-senyum?” Guru itu melihat kearah Senja.
Sontak Senja dan seisi kelas terkejut, “Hah?! Saya pak?” Senja melihat ke sekeliling lalu menunjuk dirinya.
“Memangnya siapa lagi!? Ya kamu lah!” Bentak guru itu.
Semua orang yang berada didalam kelas itu menertawai Senja, termasuk Nadine yang juga ikut menertawainya.
“Woy Evan bantuin gue dong!” Senja memohon pada Evan.
Evan terlihat tidak perduli dengan situasi yang dialami Senja, “Rasain!” Ledek Evan.
Lalu tiba-tiba Nadine melihat kearah Senja, “Cowok gila!” Ucapnya tanpa suara.
Senja yang melihat tingkah Nadine hanya membalasnya dengan senyuman, beberapa saat kemudian suasana kembali hening karena sang guru menghentikan sorak sorai yang menimbulkan keributan itu.
“Nadine kah?” Senja terus tersenyum sambil menatap wajah Nadine.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA [On-Going]
Romance"SENJA..... Gue cinta sama lo!" suara teriakan Nadine terdengar ketika ia hendak melangkahkan kaki untuk meninggalkan Senja. "Nadine gue percaya! gue percaya sama lo! suatu saat kita bakal ketemu lagi!" balas Senja, perlahan air matanya jatuh. "Lo g...