Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, akhirnya nadine dan aqilla tiba di apartemen mereka.
"huftt..." nadine menghela nafas panjang sambil merebahkan tubuhnya diatas kasur.
"capek banget gue..."keluh aqilla.
"hm.. sial banget gue hari ini!" saut nadine.
"BTW! Dua cogan tadi siapa sih?" tanya aqilla.
"Cogan? Pergi kedokter mata deh lo kayaknya mata lo rusak." gumam nadine.
"Emangnya lo ada masalah apa sih sama mereka?" tanya aqilla lagi.
"panjang deh ceritanya gue juga males cerita." Saut nadine sambil menarik selimutnya.
"lo kan janji mau cerita!" saut aqilla sambil naik ke atas kasur untuk membangunkan nadine.
"gue capek..." saut nadine pelan.
"Cepetan bangun! Gue gelitikin nih!" aqilla mulai mendekati nadine kemudian menggelitikinya.
"iya iya iya! Gue nyerah!" saut nadine yang tak sanggup menahan gelitikan aqilla.
"jadi gimana?" tanya aqilla.
"namanya senja yang satu lagi evan, anak pindahan. Dan mereka satu kelas sama kita." Saut nadine.
"terus-terus?" ucap aqilla masih penasaran.
"biasa... cowok ganjen." Saut nadine singkat.
"terus kenapa si senja itu ngejar-
ngejar lo?" tanya aqilla lagi."mata-mata mungkin..." saut nadine kemudian kembali ke posisi rebahannya.
"udah gitu doang?" saut aqilla merasa tak puas.
"hmm.." nadine menutup matanya dan tertidur pulas.
"nadine! Nadine!" aqilla terus berteriak untuk membangunkan nadine namun usahanya sia-sia nadine telah larut dalam mimpinya.
Hari-hari nadine bersama senja baru saja dimulai. Akankah keduanya mampu menumbuhkan rasa cinta mereka. Atau bahkan kebencian diantara mereka terus berlanjut hingga cinta pun tak dapat tumbuh. Ada hari esok yang menunggu kelanjutan kisah mereka.
***
Kringg...
Bel sekolah berbunyi menandakan upacara bendera akan segera dimulai
Seluruh siswa SMA Pelita Nusantara berkumpul di lapangan utama untuk melaksanakan upacara bendera. Mereka berbaris sesuai dengan anggota kelasnya masing-masing. Takdir senja dan nadine membuat mereka bertemu lagi saat itu. Senja tepat berada di samping nadine. Dan nadine tepat berada di samping senja. Apa reaksi yang ditunjukkan keduanya?
Ditengah upacara yang sedang berlangsung dengan khitmat, tiba-tiba nadine dan senja menolehkan kepala secara bersamaan sehingga membuat meraka menatap wajah satu sama lain. "LO!" mereka berteriak secara bersamaan sehingga membuat seluruh mata tertuju pada mereka.
"Itu yang di belakang keluar dari barisan!" ucap seorang guru di mikrofon.
Nadine menunjuk dirinya "saya pak?" ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA [On-Going]
Romance"SENJA..... Gue cinta sama lo!" suara teriakan Nadine terdengar ketika ia hendak melangkahkan kaki untuk meninggalkan Senja. "Nadine gue percaya! gue percaya sama lo! suatu saat kita bakal ketemu lagi!" balas Senja, perlahan air matanya jatuh. "Lo g...