Hari ini adalah hari kamis,seluruh santriwan dan santriwati sedang menjalankan ibadah puasa sunnah.Setelah melaksanakan shalat Zuhur Risa berencana balik ke kamar untuk beristirahat.Tidak lama setelah Risa merebahkan badannya diatas kasur miliknya,Risa mendengar namanya di panggil dari meja piket tamu wali santri.
"Ummi!" pekik Risa kegirangan.Risa memang anak manja terutama ke Ummi nya,tetapi ia bisa juga menjadi sosok yang mandiri,tegas dan bertanggungjawab.Risa tidak pernah memaksa kedua orang tuanya untuk berkunjung ke pondoknya,ia paham dan mengerti keadaan.
Ummi tersenyum melihat putrinya yang tersenyum bahagia ketika bertemu dengannya.Ada rasa kerinduan yang mendalam terhadap putri semata wayangnya ini,walaupun hanya satu minggu tidak berjumpa,tetapi begitulah perasaan seorang ibu yang penuh kasih sayang terhadap anak-anaknya.Risa langsung memeluk erat umminya.Rasa rindu seorang anak tidak kalah dengan rasa rindunya seorang ibu.Seakan-akan Risa sedang mengecas kembali rasa rindu itu dengan memeluk erat sang ibu,ibu pun membalas pelukan anaknya dengan kecupan lembut dikedua pipi putrinya dan mengelus lembut puncak kepala putrinya.Risa bahkan tidak peduli,begitu banyak pasang mata yang tertuju kepadanya.Mungkin ada yang beranggapan bahwa Risa seperti anak kecil,manja dan sebagainya,tetapi itulah sejatinya Risa dihadapan keluarganya.
"Ummi apa kabar?"tanya Risa sambil berjalan kebawah pohon yang teduh.
"Alhamdulillah Ummi sehat,Risa gimana kabarnya sayang?"tanya ummi balik sambil menatap indah mata putrinya itu.
"Alhamdulillah Ummi,Risa baik-baik aja kok,berkat pertolongan Allah dan do'a dari Ummi untuk Risa" jawab Risa.Ia yakin,ummi selalu mendo'akan yang terbaik untuk anak-anaknya.Setiap ibu di dunia ini pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya.
"Alhamdulillah kalau begitu" balas ummi.
"Owh iya,Abi kemana Mi?kok ngga ikut?"tanya Risa yang baru sadar ketidakhadiran sang ayah.
"Abi lagi keluar kota sayang,ada hal yang harus diselesaikan"jawab ummi.
"Ooo...jadi Ummi sendirian dong dirumahnya?"tanya Risa.
"Engga kok.Ummi ajak Yalsa kerumah biar ada yang temanin Ummi" jawab ummi.Ia melihat sedikit kekhawatiran diamata putrinya itu.
"Alhamdulillah kalau gitu.Yalsa gimana kabarnya Mi?sehat?"tanya Risa mengenai adik sepupunya itu,yang hanya terpaut dua tahun lebih muda dari Risa.
"Alhamdulillah sehat.Sebenarnya Yalsa mau ikut tadi,tapi karena dia ada agenda dadakan disekolahnya...jadi ngga bisa ikut Ummi kesini"jelas ummi.
"Ooo.Ummi,In Syaa Allah Risa minggu depan udah mulai ujian UAMBN,mohon do'anya ya Ummi,untuk kesuksesan dan kelancaran Risa dalam ujian ini" ujar Risa dengan rasa harap.
"In Syaa Allah sayang.Ummi selalu mendo'akan yang terbaik untuk Risa dan Kak Darma.Ummi ingin anak-anak Ummi itu sukses dan berhasil dalam menggapai cita-cita kalian masing-masing.Ummi mendukung setiap jalan yang akan kalian pilih,selama jalan yang kalian pilih itu tidak melenceng dari ajaran agama Islam.Selama itu baik untuk kalian berdua".jelas ummi sambil menatap mata teduh putrinya itu.Itulah harapan setiap orang tua terhadap anak-anaknya,yaitu kesuksesan dan kebahagiaan bagi anak-anaknya.
"Risaa..."panggil ummi lembut "Risa masih mau lanjut ke Mesirnya?"tanya ummi tiba-tiba.
"Masih Ummi" jawab Risa dengan rasa semangat yang masih sama dan dengan senyum kebanggaannya.Ia tidak pernah berfikir sedikitpun untuk mengubah keinginannya itu.
Ummi Risa hanya tersenyum melihat semangat putrinya itu,sebenarnya ia tidak ingin semangat dan senyuman putrinya itu hilang,tetapi karena ada suatu dan lain hal yang membuat diri ummi Risa harus membujuk Risa agar tidak melanjutkan pendidikannya ke Mesir.Ummi Risa merasa,dialah ibu yang paling jahat didunia yang ingin menghentikan keinginan
putrinya untuk menggapai cita-cita nya hanya demi suatu hal yang mungkin suatu hal itu tidak akan pernah disetujui oleh Risa sendiri.Yaitu perjodohan.Tetapi ummi Risa berharap agar putrinya itu mau menerima perjodohan dan tidak melanjutkan pendidikannya ke Mesir.Ummi Risa sendiri sudah tau jawaban apa yang akan diberikan oleh putrinya itu dan ummi Risa pun tau kalau Risa bukanlah seorang anak yang suka membantah kedua orang tuanya,tetapi Ummi Risa juga yakin,tidak untuk masalah ini."Risa..."panggil ummi pelan,setelah beberapa menit ummi terdiam."Apakah Risa mau menuruti perkataan Ummi?"tanya ummi dengan dada yang terasa sedikit sesak dan nafas yang begitu berat.Sangat sulit untuk mengatakan hal ini,tetapi harus diutarakan.Batin ummi Risa.
"In Syaa Allah Ummi,kalau Risa sanggup melaksanakannya"jawab Risa meyakinkan umminya.
"Ummi ingin Risa melanjutkan pendidikannya tidak di Mesir sayang,tapi tetap di Indonesia" ujar ummi Risa sambil mendekap tubuh putrinya itu.
"Kenapa Ummi?"tanya Risa mulai merasa ia tidak bertenaga lagi.Badannya begitu lemas,semangatnya seakan-akan sirna begitu saja.Hatinya terasa remuk,sakit dan kecewa.Kenapa penyemangat hidupnya,tiba-tiba mematahkan semua semangatnya.Padahal umminya tau kalau melanjutkan pendidikan ke Mesir itu merupakan keinginannya sejak duduk dibangku SMP,dan ia mendapatkan dukungan penuh dari abi,ummi dan kakaknya sendiri.Tetapi sekarang sudah berbalik.
"Ummi..."panggil Risa dengan suara yang sedikit bergetar,karena ia sedang menahan isak tangisnya.Ia sedikit menyerka air mata yang mulai meluap dari pelupuk mata nya."Apa alasan Ummi melarang Risa untuk ke Mesir Ummi?"lanjut Risa yang berusaha memperlihatkan bahwa dirinya kuat,dan harus kuat.
Ummi Risa hanya diam memikirkan jawaban apa yang akan ia berikan kepada putrinya ini.Sebagai seorang ibu,ia juga merasakan kesedihan yang dirasakan oleh sang putrinya saat ini.
Risa masih menatap umminya,sambil menunggu jawaban apa yang akan diberikan.
"Ummi tau,kamu tidak akan pernah mau menerima semua ini,sayang"kata ummi sambil merangkul bahu putrinya itu.
"Maksud Ummi?"Risa masih belum paham dengan apa yang dikatakan oleh umminya.
"Ummi bakal ngejelasin semua ini ketika Abi balik dari luar kota,In Syaa Allah"jawab ummi sambil mengelus lembut punggung Risa."Ummi ngga maksain kamu,Ummi hanya ingin kamu berfikir dengan baik untuk masa depan kamu"lanjut ummi.
"Baiklah Ummi.Minggu depan Risa ada libur tiga hari setelah UAM sebelum UN dilaksanakan,dan rencana nya Risa mau balik kerumah dulu" kata Risa.
"Oke sayang,nanti Ummi kabarin ke Abi untuk jemput kamu" kata ummi sambil tersenyum menghibur ke arah Risa.Ia tau perasaan putrinya saat ini,ia mulai merasakan perbedaan di diri putrinya itu.
Gimana Gaeees😁
Ada yang ikut merasakan kekecewaan yang dirasakan oleh Risa?😀
Authornya aja ikut merasakan loh...
Sakit banget Ya Allah😭Oke...
Ditunggu ya kelanjutannya🥰

KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Cinta Ali Dan Fatimah
RomanceMemendam perasaan tanpa harus bertutur kata.Itu lah yang dilakukan kedua insan ini,Risa&Riyad. Mendiamkan perasaan yang sudah ada, hanya itu yang mampu dilakukan mereka.ya hanya diam.tanpa ada komunikasi yang khusus untuk membicarakan tentang perasa...