"Hujan pun tau bagaimana
Caranya agar bumi dapat
Menerima kehadirannya"
(Risa.dalam cerita Seperti Cinta Ali & Fatimah)
"Assalamu'alaikum"ucap Fatimah ketika hendak memasuki kamar Risa.Siang ini ia ingin melihat keadaan Risa.
"Wa'alaikumussalam"jawab Risa,Ustadzah Maria dan Tari bersamaan.
"Ustadzah boleh Fatimah masuk?Fatimah mau menjenguk Risa"izin Fatimah kepada ustazah.
"Oh,silahkan masuk"kata Ustadzah Maria.
"Syukron Ustadzah"kata Fatimah sambil tersenyum ke arah ustadzah.
"Karena udah ada Fatimah disini untuk sementara,Ustadzah nitip jagain Risa ya.Ustadzah mau keluar dulu"pamit ustadzah Maria kepada mereka.
"Syukron Ustadzah udah nemenin Risa"ucap Risa sebelum ustadzah benar-benar keluar dari kamar.
"Iya,sama-sama Risa.Syafakillah"
"Oh iya Sa.Aku mau kekamar mandi dulu,ada cucian soalnya"ujar Tari pula.
"Oke.Thanks ya Tar"ujar Risa sambil mengacungkan jempolnya sembari tersenyum.Risa beesyukur masih ada orang yang sayang dan peduli kepadanya.
"Oh iya Fat,aku nitip Risa ya"ucap Tari sebwlum meninggalkan mereka.
"Oke.Aman itu"jawab Fatimah singkat.
"Gimana Sa,udah mendingan?"Tanya Fatimah yang kini hanya tinggal mereka berdua.
"Alhamdulillah udah agak mendingan Fat"jawab Risa."Aku ke kamar mandi bentar ya"lanjut Risa.
"Mau aku temenin?"Tanya Fatimah.Ia tau kalau kondisi Risa sepenuhnya belum membaik.
"Gak usah Fat.Aku bisa sendirian kok"Risa menolak tawaran dari Fatimah.Karena ia sudah agak kuat untuk berjalan dan ia tidak ingin merepotkan Fatimah yang baru saja datang untuk menjenguknya.
"Yakin?"Tanya Fatimah lagi untuk meyakinkan Risa.
"Yakin"jawab Risa kekeuh.
Sepeninggal Risa,Fatimah mengambil buku bacaan yang ada diatas tempat tidur Risa.Ketika ia hendak mengambil buku itu,Fatimah melihat diary Risa yang terletak disebelah bantalnya.Ada rasa penasaran yang timbul didalam diri Fatimah.Hal yang paling membuat dirinya penasaran adalah,siapakah seseorang yang Risa suka saat ini.
Fatimah akhirnya mengambil diary milik Risa itu dan halaman demi halaman dibuka oleh Fatimah untuk mencari tentang siapakah orang yang Risa suka saat ini.Seperti itulah rasa penasaran yang sedang menyelimuti diri Fatimah.Tidak lama kemudian Fatimah menemukan catatan tentang seorang ikhwan dan Fatimah yakin bahwa dialah orangnya.Tetapi ketika Fatimah membaca isi dari halaman diary tersebut ada suatu rasa yang timbul yang mana rasa itu sangat sakit untuk dirasakan.Entah mengapa rasanya Fatimah ingin pergi dari kamarnya Risa.Lalu,Fatimah bangkit dari duduknya dan langsung keluar dari kamar dengan mata yang merah dan berkaca-kaca ."Fat,mau kemana?"tanya Risa yang berpapasan dengan Fatimah setelah balik dari kamar mandi.Tidak ada jawaban dari mulut Fatimah dan tentunya itu membuat Risa menjadi heran."Kamu kenapa sih Fat?"Tanya Risa lagi,tetapi sama saja,tidak ada jawaban dari Fatimah.Fatimah langsung meninggalkan Risa dengan rasa kebingungannya.
Karena tidak ingin berlama-lama diluar Risa langsung memasuki kamarnya dan kini hanya dirinya sendiri setelah Fatimah meninggalkannya.Ketika Risa hendak berjalan kearah tempat tidurnya,Risa melihat diary purplenya itu terbuka,menandakan bahwa ada seseorang telah membacanya.Risa mengambil diary purplenya itu dan melihat isi dari halaman yang terbuka,dan dihalam tersebut bertuliskan tentang Riyad.'apa mungkin gara-gara ini Fatimah pergi begitu saja?'hati Risa bertanya-tanya.Tetapi Risa yakin inilah penyebabnya.
Ada perasaan tidak enak yang timbul dari dalam diri Risa saat ini.karena inilah Risa tidak pernah ingin mengungkit soal perasaan kepada siapapun.Risa merasa sedikit kecewa,dan sedih.Karena perasaan yang selama ini ia simpan rapat-rapat diketahui oleh orang.Risa ingin sekali menangis rasanya karena gagal dalam hal ini.Entah bagaimana persahabatan mereka nantinya?itulah yang Risa pikirkan.**********
"Fatimah!"panggil Risa,ketika ia melihat Fatimah yang sedang duduk-duduk bersama Erga,Rahma,Intan,Siti dan Ulan.
Seketika Fatimah memalingkan wajahnya ke arah lain,tentu yang lain merasa ada yang aneh."Aku mau ngomong sama kamu"lanjut Risa.Dia hanya ingin kesalahpahaman ini tidak berlanjut,sehingga akan berakibat kepada persahabatan mereka bertujuh.
"Ngomong aja!"balas Fatimah ketus.
"Kamu kenapa sih Fat?"tanya Erga penasaran akan sikap mereka yang berbeda.
"Tapi gak disini tempatnya.Aku mau kamu ikut aku"ajak Risa.Dan Fatimah langsung bangkit dari duduknya tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
"Fat,kamu kenapa sih?"Tanya Risa to the point.
"Kenapa apanya?"Tanya Fatimah balik,masih dengan nada yang tidak bersahabat.
Risa membawa Fatimah ke aula yang hanya ada mereka berdua disana.Risa mengunci rapat pinta aula tersebut dan tidak ada seorangpun yang tau kalau mereka sedang di sana dan tidak ada seorangpun yang tau apa yang akan mereka bicarakan,karena ruangan ini kedap suara.
"Oke.Aku tau kenapa kamu pergi gitu aja ninggalin aku tadi siang.Itu semua gak seperti apa yang kamu fikir Fat.Jujur,aku suka ke Riyad itu sejak dua tahun yang lalu,tapi aku lebih menganggap perasaan ini tidak terlalu penting.Aku berfikir,apalah cinta anak SMA yang belum mutlak.Apa yang telah kamu baca di diary aku tentang dia,itu aku tulis dua tahun yang lalu Fat.Saat dimana kamu belum menyukainya.Kamu tau kenapa aku gak pernah cerita tentang dia ke kalian?Mungkin ada dari kalian yang menyukai dia juga Fat,dan aku berfikir ini pasti akan berakibat ke persahabatan kita"jelas Risa untuk meyakinkan Fatimah.Fatimah hanya menunduk tanpa berani menatap Risa yang sedang berbicara dihadapannya.Ada rasa bersalah didalam diri Fatimah.
"Terus,kenapa kamu gak marah sama aku ketika aku cerita tentang Riyad?"Tanya Fatimah.
"Untuk apa aku marah Fat?Dia itu bukan siapa-siapanya aku.Itu hak kamu,kamu punya hak untuk menyukai siapapun itu,selama dia itu belum menjadi milik orang lain secara sah.Cinta itu fitrah Fat"jawab Risa menjelaskan.
"Maafin aku Sa"Fatimah kembali menunduk.
"Untuk?"Tanya Risa heran.
"Aku tuh egois Sa.Aku udah ngerebut seseorang dari kamu,seseorang yang begitu berharga bagi sahabat aku sendiri"Fatimah merutuki dirinya sendiri dengan rasa bersalah.
"Fatimah..."panggil Risa pelan"kamu itu gak salah,kamu itu gak egois.kamu punya hak untuk itu Fat,dan gak perlu ada kata maaf untuk masalah ini"kata Risa sambil memegang kedua bahu sahabatnya itu.Fatimah langsung memeluk Risa erat sehingga membuat dada Risa sedikit sesak.Fatimah merasakan matanya mulai panas dan akhirnya mengeluarkan bulir-bulir bening.
"Kok kamu nangis sih Fat?"Tanya Risa heran sambil mengusap kedua pipi sahabatnya itu.
"Aku tuh gak nyangka punya sahabat sebaik dan setulus kamu.Aku jahat Sa,udah ngerebut seseorang dari kamu"kata Fatimah masih dengan rasa bersalahnya.
"Kamu gak ngerebut siapapun dari aku Fat.Udah deh...gak usah ngerasa bersalah terus dong"balas Risa sambil tersenyum ke arah Fatimah.
Jangan lupa vote & komennya ya...🙏🏻🥰

KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Cinta Ali Dan Fatimah
RomanceMemendam perasaan tanpa harus bertutur kata.Itu lah yang dilakukan kedua insan ini,Risa&Riyad. Mendiamkan perasaan yang sudah ada, hanya itu yang mampu dilakukan mereka.ya hanya diam.tanpa ada komunikasi yang khusus untuk membicarakan tentang perasa...