part 6

64 4 6
                                    

"Sa kamu semalam kenapa?"tanya siti yang kebetulan satu kamar dengan Risa.
"Semalam?emangnya semalam aku kenapa?aku fine-fine aja"jawab Risa bohong.
"Iiih...Risa.Ceritain dong,penasaran kan aku jadinya"rengek siti.
"Kok kamu jadi kepo gini sih.Aku tu cuman gak bisa tidur semalam"jawab Risa dan segera bangkit dari duduknya dan keluar dari masjid setelah jam halqah Qur'an selesai.
"Sa,tungguin dong...kok main ninggalin aja"kata siti yang baru sadar kalau Risa udah ninggalin dia dua menit yang lalu.
"Siti,mereka pada kemana?sarapan dulu yuk !"ajak Risa tanpa mengubris umpatan siti barusan.
"Di kamar mungkin sa,ntar biar aku aja yang panggilin mereka"jawab siti.

Di dapur...

"Serius amat makannya,aku mau nanya nih!"Risa buka mulut disaat mereka sedang serius-seriusnya makan.
"Iya dong sa,kalau aku nggak serius ntar ikan aku bisa hilang ni dri piring aku.Soalnya kucingnya disamping aku nih sa"kata fatimah sambil melirik ke samping nya ,siapa lagi kalau bukan rahma.
"Heh!enak aja kamu ya mpok fatimah ngatain aku kucing"kata rahma yang sudah siap untuk mengambil jurus kunci putar alias cubit.
"Aduh...aduh...sakit banget tau!"kata fatimah sambil meringis kesakitan di bagian pinggangnya.
"Udah ah pagi juga masih,udah bikin ribut aja kalian!"lerai Erga.Mungkin dia udah gak sanggup lagi untuk dua makhluk aneh yang ada di hadapannya sekarang."Emangnya kamu mau nanyain apa sih sa?"tanya Erga setelah melerai dua makhluk yang bertengkar tadi.
"Hah!...oh.Aku cuma mau nanya tentang Riyad".Belum selesai Risa ngomong,fatimah udah nyambung duluan.
"Tumbenan kamu nanya tentang ikhwan.Biasanya...kamu orangnya gak kepoan deh sa?"tanya fatimah heran,kenapa Risa jadi kepoan.Biasa nya Risa gak pernah kepoan gini,what again about boy.
"Bukan gitu,aku cuma penasaran aja.sepertinya dia selalu dibangga-banggakan dan kelihatannya dia istimewa banget di hadapan ustad ahmad.Ya...aku cuma penasaran itu aja,gak yang lain kok".jelas Risa meyakinkan.Dia cuma penasaran kenapa ustad ahmad selalu mengutamakan dirinya dibandingkan dengan yang lain.
"Ya iyalah,dia kan ketua OSIM di ikhwan Risaaaa.Masak itu aja kamu gak tau"Rahma menjawab pertanyaan Risa,tapi bukan jawaban itu yang Risa inginkan.Risa tau kalau Riyad merupakan ketua OSIM ikhwan.Tetapi Risa ingin jawaban yang lain.
"Kalau itu mah...aku tau.Tapi ada gak jawaban lain?"kata Risa.Ia merasa jawaban Rahma tadi belum bisa menghilangkan rasa penasarannya tentang Riyad.
"Oke...sekarang dia menjabat sebagai ketua OSIM,tarus dia anaknya baik,pintar,sopan dan hafalannya juga banyak dibandingkan dengan santriwan yang lainnya".jawab Erga.Risa merasa ada sedikit kepuasan.
"Oooh...because of that?"
"Yes,of course".

Seperti Cinta Ali Dan FatimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang