I'll Be Your Man || Straykids, NCT [ON GOING]

0.9 Rencana batal 18+⚠

I'll Be Your Man! || Straykids, NCT

《Flowyzhia_》

Suka? Votment ya! 😊
Kritik dan saran? Silahkan tapi yang membangun ya?:)😄

•○•

"Lo emang kesalahan terbesar gue, tapi gue kagak pernah nyesel pernah lakuin itu sama lo. Karna lo adalah anugrah terindah yang pernah Tuhan kasih buat gue. Lu bukan bidadari, tapi lo terlalu indah untuk disamakan dengan manusia yang fana. Walau lo sama fana nya dengan mereka"

•○•

Hai guys cuma mau kasih tau part ini ada beberapa adegan dewasa. Tolong bijak untuk membaca ya! Yang belum cukup umur boleh di skip. Terima kasih

.

.

.

.

.

.

.

.

Tak ada yang indah, langit yang biasa nya memancarkan ceria kini muram, angin dingin nan kelam juga ikut berhembus bersama rintikan hujan. Jaemin, lelaki itu tengah duduk memandangi langit sore dari balkon rumah nya. Biasanya ia akan menyunggingkan bibir nya merekah. Namun, kini berbeda, pikiran nya berkelana bersama sang bayu yang menetes dari dirgantara menuju fana nya bumi dan mengalir jauh tak terhingga. Menyisakan bau petrichor yang semerbak memabukan. Ia menghela nafas berat, hati nya berkecambuk tercampur aduk. Apa yang harus ia lakukan? Ia benar - benar bingung. Biasanya ia akan mendekap selimut ditemani oleh secangkir teh hangat dinakas. Namun, jangankan untuk menutup mata, makan pun ia tak selera. Semua ini karna gadis cantik dengan senyum keibuan yang terus membayangi pikiran nya, beribu - ribu kali ia mencoba melupakan. Namun, sial nya bayang gadis itu selalu membayangi nya.

"Apa yang harus gue lakukan? Ini gila! Arghhh!! Harus nya gue dari awal nolak rencana ini!!" Netra nya memerah, tangan nya mengepal kuat sesekali menghantam nya ke pagar balkon. Ingin hati melompat mengakhiri semua nya. Namun, Jaemin tak bodoh. Ia tak mau mati sia - sia dan bahkan tanpa mendapatkan gadis pujaan nya. Terdengar konyol. Tepukan halus mendarat di bahu Jaemin, reflek Jaemin menoleh didapati nya saudara tiri nya itu. Terdengar jahat namun itulah kenyataan nya. Jaemin memutar mata nya malas, Ia kembali menatap kedepan melihat dedaunan yang basah tertimpa hujan membuat nya sedikit tenang.

"Lo marah sama gue?" Pertanyaan itu lolos dari bibir Renjun, Jaemin tak bergeming. Ia malas meladeni saudara nya ini, ia masih kesal, walau kekesalan nya lebih pada diri nya sendiri yang menyetujui rencana gila Renjun.

"Ngak mau jawab?" Renjun kembali buka suara. Jaemin menghela nafas. Ia tak menoleh masih fokus pada titik yang ia lihat.

"Perlu gue jelasin? Lo pasti paham. Waktu gue sama Mina sekarang, hampir kagak pernah ada! Dulu, walau gue sama dia sering berdebat, tapi gue bahagia karna bisa interaksi sama dia. Jangankan berdebat, sekarang buat ngomong sama dia aja susah Jun" Jaemin tampak mengepalkan tangan nya kembali. Ia terus mencoba menetralkan emosi nya yang hampir memuncak. Ia tak ingin jika harus berdebat dengan saudara nya itu.

"Iya gue tau. Sorry" setelah mengucapkan kalimat tersebut. Renjun keluar dari kamar Jaemin. Meremat kasar jari - jemari nya. Suara - suara yang entah datang dari mana mulai terdengar di rungu Renjun. Sebisa mungkin ia tahan. Ia harus sampai kekamar nya.