16

3.2K 338 126
                                    

Rose termenung di dalam kamarnya, masih bingung memikirkan perkataan Dasha tadi, perempuan itu bilang kalau Jungkook selalu membayangkannya ketika bercinta, selalu menyebut namanya....

Bagaimana mungkin? Rose kan tidak mengenal Jungkook sebelum ini?
Apakah Rose yang dibayangkan oleh Jungkook adalah Rose yang lain?

Jantung Rose serasa diremas.

Mungkinkah itu? Mungkinkah pernikahan impulsif, dan semua hal yang dilakukan dengan terburu-buru ini disebabkan Jungkook menginginkan seorang pengganti untuk Rose yang dicintainya. Toh kalau dengan Rose, Jungkook tidak perlu repot-repot seperti dengan Dasha, karena namanya sama. Jadi Jungkook tidak perlu menjelaskan apa-apa dan Rose juga tidak akan tahu kalau dia digunakan sebagai pengganti.

Rose mendongak ketika Jungkook memasuki kamar, mengernyit ketika melihat Rose duduk melamun di ranjang.

"Sayang, kenapa? Aku menunggumu di bawah untuk makan siang, tetapi kau tidak turun."

Jawaban Rose hanya berupa desahan napas yang berat, bingung apakah dia harus menanyakan hal ini kepada Jungkook atau tidak.

Jungkook ikut menghela napas, dengan lembut dia melangkah dan berlutut di depan Rose yang sedang duduk di atas ranjangnya.

"Tentang Dasha lagi, apakah dia mengganggumu?"

Rose menatap Jungkook, mencoba mencari kedalaman hati suaminya itu di balik tatapan matanya yang lembut, Apa sebenarnya yang ada di benak Jungkook? Kenapa dia tidak pernah tahu?

"Dasha mengatakan kepadaku, bahwa kau selalu memanggil nama 'Rose' ketika bercinta.... bahwa kau selalu membayangkannya sebagai 'Rose'..." Rose mendesah, "Dan aku berpikir, tentu Rose yang kau bayangkan itu bukan aku, karena kita baru saling mengenal..."

Ekspresi Jungkook tidak terbaca. Tetapi lelaki itu dengan lembut merengkuh tangannya dan menggenggamnya dengan erat.

"Kau lebih percaya Dasha atau kepadaku Sayang? Aku suamimu."

Rose mencoba percaya. Sungguh dia mencoba. Tetapi cara Dasha mengucapkannya tadi, perempuan itu sungguh-sungguh tampak terluka.

Mungkinkah Dasha hanya berakting untuk menyebabkan kesalahpahaman di antara Rose dan Jungkook?

"Percayalah kepadaku dan jangan hiraukan apa yang dikatakan oleh Dasha. Bukankah aku sudah mengatakan kepadamu, bahwa apapapun yang terjadi seburuk apapun yang dikatakan orang, kau bisa pegang satu hal yang pasti, bahwa aku mencintaimu. Amat
sangat mencintaimu.." Jungkook menundukkan kepala dan mengecupi jemari Rose, "Rasanya sangat sakit, ketika kau mencintai seseorang tetapi tidak dipercaya. Rasanya seperti cintamu ini sampah dan dibuang begitu saja."

"Jungkook... tidak... bukan begitu...." Rose menggenggam jemari Jungkook, "Aku tidak akan membuang cintamu. Aku, maafkan aku mungkin aku sedikit terpengaruh karena cara Dasha mengungkapkannya tadi begitu meyakinkan." Rose menghela napas panjang, "Mulai sekarang aku tidak akan mendengarkannya lagi."

"Terimakasih Rose."

Kedua mata mereka sejajar, Jungkook yang berlutut dan Rose yang duduk di atas ranjang, lalu mereka berciuman dengan lembutnya.

Bibir Jungkook melumat bibir Rose dengan penuh perasaaan, membuatnya terlena. Lidahnya menelusur pelan kemudian, mencecap rasa yang sudah lama dirindukannya, rasa yang sangat dikenalnya.

Rose mendesah ketika Jungkook mendorongnya terbaring di ranjang, dengan kaki menjuntai di bawah dan Jungkook yang berdiri membungkuk di atasnya.

"Kita tidak bisa melakukannya sekarang. Ini waktunya makan siang. Seokjin akan mencari-cari kita..." Rose berbisik dalam napasnya yang sedikit tersengal.

Unforgiven Hero :: RosekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang