Rose merapikan rok setelan kerjanya yang sedikit kusut dengan gugup, angkutan yang dinaikinya sangat penuh dan sesak sehingga penampilan Rose jadi tidak serapi ketika dia berangkat tadi, dan sekarang disinilah dia berdiri di lobby mewah perusahaan ini dengan keragu-raguan dan kecemasan yang tampak jelas.
Aku telah berbuat kesalahan dengan kesini, ini bukanlah tempatku.....
Rose mengusap keringat di dahinya ketika petugas resepsionis yang ramah tersenyum kepadanya, mengundangnya mendekat, "Ada yang bisa saya bantu?"
Resepsionis itu mungkin kasihan melihat Rose yang gugup dan kebingungan seperti salah tempat.
"Eh... ini...." Rose mengeluarkan surat panggilan interview yang diterimanya kemarin, dia mengeluarkannya dengan hati-hati seolah itu harta karun berharga dan menunjukkannya kepada sang resepsionis, "Saya mendapatkan panggilan interview di sini hari ini."
Resepsionis itu menerimanya dan mengerutkan kening, dia adalah pegawai berpengalaman dan tahu, bahwa surat panggilan ini tidak main-main, dikirimkan langsung oleh sekertaris sang owner dan bahkan ditandatangi langsung oleh sang owner.... Ini bukan surat main-main, ini surat penting....
"Sebentar, saya akan menelepon." Sikap sang resepsionis yang ramah dan mengasihani itu langsung berubah serius dan dia meninggalkan Rose untuk mengangkat telepon.
Jantung Rose langsung berdegup kencang, pikiran-pikiran buruk langsung menerpanya.
Apakah dia salah? Apakah surat itu surat palsu, mungkin sekedar lelucon untuk mengerjai Rose? Astaga!! Kenapa tak pernah terpikirkan di benaknya tentang kemungkinan itu?
Rose memandang sekeliling dengan gelisah.
Apakah dia akan diusir? Apakah dia akan dipermalukan?
Rasanya lama sekali ketika Resepsionis itu kembali dari belakang, dia sudah berhasil menguasai diri rupanya, senyum ramahnya sudah kembali.
"Interview akan dilakukan di lantai lima, saya akan meminta petugas kami untuk menemani anda ke atas."
Seorang petugas entah muncul dari mana dengan ramah menemani Rose melangkah masuk lift menuju lantai lima, "Mari nona, silahkan duduk dulu di situ, saya akan memberitahukan kedatangan anda."
Rose duduk di sofa sambil tetap mengerutkan kening.
Memberitahukan kedatangannya? Kenapa seolah-olah dia adalah tamu yang sudah ditunggu dan bukannya salah seorang calonnya pegawai yang akan menghadapi test interview? dan dimana yang lain?
Rose memandang sekeliling yang sepi, dia menyangka akan di interview bersama calon-calon pegawai lainnya, tetapi ternyata dia cuma sendirian.
"Silahkan Nona, beliau berkenan menemui anda"
Masih dengan bertanya-tanya Rose melangkah memasuki ruangan itu, sebuah ruangan rapat kecil yang mungkin difungsikan untuk mewawancarai calon pegawai.
Seorang perempuan yang sangat elegan dan cantik menunggunya di sana, cantik sekali seperti barbie, dengan setelan kantornya yang terlihat mahal dan menarik.
"Selamat siang, silahkan duduk", gumamnya datar mempersilahkan.
Dengan canggung Rose duduk di hadapan perempuan itu.
"Saya Lalisa, HR manager disini, mungkin anda bertanya-tanya kenapa anda bisa mendapat panggilan di perusahaan ini, kami memperoleh rekomendasi dari universitas anda, bahwa anda adalah lulusan terbaik di sana."
Rupanya kata-kata ibu Taeyeon ada benarnya, dia dipanggil karena rekomendasi dari kampusnya...
"Baik, pekerjaan yang akan ditawarkan kepada anda adalah Staff inti dari direksi. Maksud saya, anda akan bekerja sebagai bawahan langsung dari Owner kami...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgiven Hero :: Rosekook
RomanceJeon Jungkook adalah seorang pengusaha sukses keturunan dari keluarga kaya yang berpengaruh. Tetapi sebenarnya Jungkook menyimpan rasa yang dapat menyiksa hidup. Di masa mudanya, Jungkook pernah menyebabkan kecelakaan parah yang membunuh seorang so...