17

2.4K 246 64
                                    

"Aku dengar kau pulang dari bulan madumu, jadi aku mengajak Yoongi kemari."

Taehyung melangkah masuk, seperti biasanya tanpa permisi langsung duduk di sofa besar di ruangan itu. Seorang laki-laki berbadan ramping, berpakaian serba hitam mengikuti masuk, pandangannya mengawasi seluruh ruangan dengan tajam, sampai kemudian bertatapan dengan Jungkook.

Min Yoongi. Jungkook membatin. Ini adalah pertemuan kedua mereka setelah pertemuan singkat di sebuah pesta waktu itu. Jungkook memilih datang sendirian ke pesta Yoongi waktu itu dan membuat Taehyung sibuk mencemoohnya. Taehyung sempat mengenalkannya dengan Yoongi, tetapi mereka tidak bisa berbicara lebih, karena Jungkook buru-buru pergi untuk urusan lain.

"Yoongi juga baru pulang dari bulan madunya." Taehyung bergumam ketika Jungkook dan Yoongi hanya berpandangan dengan kaku, saling mengawasi.

"Bulan madu? Bukankah kau sudah menikah lama, Yoongi?" Dan sepengetahuan Jungkook, Yoongi sudah memperoleh satu putra dari istrinya. Dia melangkah mendekati sofa dan duduk di sana, mempersilahkan Yoongi untuk duduk.

"Bulan madu kedua." Yoongi menyahut dengan suaranya yang dalam. Entah kenapa kata ‘bulan madu’ itu membuat ekspresi dingin dan kejam di wajahnya melembut. Mungkin benar kata Taehyung, lelaki ini benar-benar mencintai istrinya. Kalau begitu, lelaki ini tidak sejahat yang dikatakan orang. Seorang lelaki yang bisa mencintai seorang perempuan sepenuh hati, adalah lelaki yang baik, jauh di dalam hatinya. Jungkook merasa prasangka buruknya terhadap Yoongi memudar.

"Bagaimana bulan madumu?" Taehyung bergumam lagi, menatap Jungkook sambil tersenyum, "Semua berjalan sesuai rencana?"

"Sesuai rencana." Senyum Jungkook melebar, lupa kalau di depannya ada Min Yoongi, sosok yang tidak dikenalnya seakrab Taehyung, "Dia mengatakan mencintaiku."

Taehyung terkekeh, "Dasar bajingan yang beruntung." Diliriknya Yoongi, "Jungkook lebih beruntung dari kita, dia bisa dengan cepat mendapatkan cinta istrinya. Sementara kita harus jungkir balik mencoba segala cara."

Yoongi ikut tersenyum mendengar kata-kata Taehyung itu. Dan suasana kaku di antara mereka menjadi cair. Mereka lalu membicarakan masalah pekerjaan dan proyek kerjasama mereka, dan pembicaraan mengalir lancar seolah mereka sudah sering berkumpul dan bercakap-cakap dengan akrab sebelumnya.

"Aku harus pulang." Yoongi melirik jam tangannya, "Aku sudah berjanji mengantarkan Istriku ke dokter."

"Dia sakit?" Taehyung yang sedari tadi sibuk membaca berkas catatan pengajuan proyek yang mereka bahas mengangkat kepalanya.

Yoongi menggelengkan kepalanya, senyumnya melebar, tak tertahankan.
"Bukan. Dia mual dan muntah di pagi hari. Sepertinya kami membawa oleh-oleh hasil bulan madu kedua kami."

"Wah. Kau mengejarku rupanya." Mata Taehyung melembut ketika mengingat kedua malaikat kecilnya dan ibu mereka yang sangat dicintainya, "Sampaikan salamku untuk Istrimu. Aku akan mempelajari berkas ini dulu, nanti aku diskusikan hasilnya denganmu."

"Oke." Yoongi beranjak berdiri, dan Jungkook mengikutinya. Lelaki itu tersenyum dan mengulurkan tangannya kepada Jungkook yang segera disambut Jungkook, mereka bersalaman, "Semoga kerjasama kita baik ke depannya."

Setelah itu Yoongj berpamitan dan pergi meninggalkan ruangan. "Dia baik kan. Tidak sekejam yang dikatakan orang. Apakah kau masih tidak menyukainya?" Taehyung bergumam, matanya tidak lepas dari berkas-berkas di tangannya.

Jungkook menatap ke arah kepergian Yoongi dan mengangkat bahu. "Well, aku tidak salah kalau dulu aku tidak menyukainya. Rumor yang beredar begitu kental kalau dia sangat kejam dan pemarah. Semua orang takut kepadanya. Tapi dia berubah setelah menikah ya?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Unforgiven Hero :: RosekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang