Hidup itu penuh rintangan. Tapi, bersabarlah kamu. Karna segala sesuatu pasti ada jalan keluarnya
💕~Fiona Claudia~💕Setelah selesai bersalaman, Lukman pun memberikan kado kepada Linda dan Salma. Juga untuk kedua sahabatnya Salma.
"Mah, papah punya sesuatu lohh buat mamah," ucap Lukman.
"Sesuatunya apa pah?" tanya Linda sangat penasaran sembari tersenyum.
"Ini hadiah nya," ucap Lukman sembari memberikan sebuah paper bag yang berisi buket bunga mawar sembari tersenyum.
"Bagus banget pah bunganya, mamah suka banget. Makasih ya pah bunganya" ucap Linda membuka paper bag itu dan bahagia karena dia mendapatkan buket bunga kesukaannya. Yap! Bunga mawar sembari memegang buket bunga mawar tersebut.
"Sama-sama," ucap Lukman sembari tersenyum.
"Kalau buat Salma ada ga pah?" tanya Salma penasaran.
"Pasti ada dong Salma," ucap Lukman sembari tersenyum.
"Ini hadiah buat kamu Salma," ucap Lukman sembari memberikan sebuah kunci motor kepada Salma."Kok cuma kunci motor aja sih pah? Motornya mana? Kan Salma pengen motornya juga," ucap Salma sedikit kecewa.
"Supaya kamu ga salah paham sama papah, mendingan kamu liat dulu deh keluar," ucap Lukman sembari tersenyum.
"Kenapa Salma harus keluar?" tanya Salma bingung.
"Udah, pokoknya kamu keluar dulu aja deh," ajak Lukman sembari tersenyum.
"I-iya pah," ucap Salma kebingungan dengan diikuti Lukman, Linda, dan kedua sahabatnya itu.
Saat Salma membuka pintu utama rumahnya itu, dia melihat ada sebuah motor gede yang selama ini dia impikan dan akhirnya tercapai juga. Dan perasaan Salma saat ini pun sangat bahagia karena Lukman telah memenuhi keinginan dia selama ini.
"Ada apa sih pah?" tanya Salma penasaran.
"Motor?" tanya Salma tak percaya. Rasanya seperti mimpi sembari berlari bersama kedua sahabatnya itu menuju motor gede warna hijau dan sudah ada helm nya berwarna hijau hitam, warna kesukaan Salma yang dia impikan itu dan diikuti oleh Lukman dan Linda yang sedang berjalan menuju Salma dan kedua sahabatnya itu.
"Gimana? Kamu suka ga sama motornya?" tanya Lukman sembari tersenyum.
"Ya pastinya Salma suka lah pah. Makasih banyak ya pah," ucap Salma dengan wajah yang sangat bahagia.
"Sama-sama Salma," ucap Lukman sembari tersenyum dan mengelus rambut Salma lembut.
"Tapi kamu harus tetep pake ya motor sama sepeda kamu yang lama," lanjut Lukman."Pasti lah pah. Masa ga dipake. Kan setiap orang itu pasti ada bosennya dong, jadi Salma bakalan pake motor sama sepeda Salma yang lama. Dan motor sama sepeda itu berharga banget buat Salma," ucap Salma sembari tersenyum.
"Pah, Salma boleh ke bank dulu ga bareng Yasmin sama Fiona?" tanya Salma."Ngapain kamu ke bank, Salma?" tanya Lukman.
"Oh iya pah, Salma lupa kasih tau sama papah kalau Salma itu menang Muay Thai lagi pah," ucap Salma sembari tersenyum.
"Wahh, hebat banget anak papah," ucap Lukman sembari tersenyum.
"Ya iyalah om, Salma gitu loh. Kalo udah Muay Thai mah, pasti Salma semangat banget om," puji Yasmin sembari tersenyum.
"Apaan sih Yasmin, jangan gitu deh. Gue jadi malu tau," ucap Salma dengan raut wajah yang malu.
Linda, Lukman, Salma, dan Yasmin, mereka asik mengobrol. Sedangkan Fiona hanya tersenyum saja. Tidak ada sedikitpun kalimat yang dia keluarkan dari mulutnya itu
"Kamu boleh ke bank, tapi kamu harus makan dulu, kan kamu udah capek tanding, jadi kamu harus isi dulu perutnya. Yasmin sama Fiona juga pasti capek kan udah nemenin Salma. Nanti gimana kalau kalian sakit?" ucap Lukman.
'Gue jadi pengen deh punya papah kayak Om Lukman. Om Lukman itu baik banget sama Salma. Ke orang lain juga Om Lukman baik banget. Ga kayak papah. Papah mikirin balas dendam terus,' batin Fiona dengan air mata yang mulai mengalir di pipinya itu.
"Iya Salma, bener apa kata papah, mendingan kita makan dulu yuk, Yasmin, Fiona, kita makan siang dulu yuk, pasti kalian laper kan?" timpal Linda.
"Fiona? Kamu kenapa? Kamu nangis ya?" tanya Linda sembari melihat Fiona.
'Gue ga boleh nangis. Gue harus hapus air mata ini' batin Fiona sembari menghapus air mata yang mengalir di pipi mulusnya itu.
"Fiona engga nangis ko Tante, Fiona cuman terharu aja liat Om Lukman baik banget Salma," ucap Fiona sembari tersenyum. Dibalik senyumannya itu, terdapat kesedihan di dalam dirinya itu.
"Oh, gitu. Kalo gitu kita makan yuk, nanti makanannya dingin, jadi ga enak," ajak Linda sembari tersenyum.
"Ayo," ucap Lukman sembari tersenyum.
"Salma, Yasmin, Fiona, kita makan yuk," ajak Linda lagi.
"Iya mah," ucap Salma sembari melangkahkan kakinya menuju meja makan bersama Fiona, Linda dan Lukman.
"I-iya Tante," ucap Yasmin dan Fiona kompak.
'Kok gue gak percaya ya sama Fiona. Masa sih dia terharu sampai segitunya banget. Kayaknya ada sesuatu yang dia sembunyiin deh. Gue harus selidikin' batin Yasmin curiga.
"Yasmin, Lo kenapa diem disitu? Ayo sini," ucap Salma melihat Yasmin yang masih mematung di luar.
"Eh i-iya Sal," ucap Yasmin sembari berjalan menuju Salma.
Hai gais kembali lagi dengan
cerita aku😘Ngefeel ga?❤️
Semoga kalian suka ya😀
Jangan lupa tinggalkan jejak👍
Happy Reading 💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Preman Kelas(E N D)
No FicciónSalma Sabrina Dirgantara, cewek tomboy yang mendapat julukan "Preman Kelas" dari teman-teman sekelasnya. Bukan tanpa alasan, dia mendapat julukan seperti itu. Tapi, karena sikapnya yang sangat kasar, seperti laki-laki. Membuat dirinya, mendapat julu...