Bagus, kalau kita hidup damai. Supaya, kita bisa menjadi contoh untuk orang-orang di luar sana
💕~Inah Dirgantara~💕Lukman, Linda, Salma dan Billy pun sudah pulang ke rumah. Dan saat mereka sudah di rumah, mereka pun bersantai di sofa, dan Inah pun menyediakan 4 gelas air putih.
"Ini minumannya Pak, Bu, Salma, Billy," ucap Inah sembari menaruh 4 gelas air putih di meja yang berada di sofa menggunakan nampan dan mengambil kembali nampannya.
"Makasih ya Inah," ucap Lukman sembari tersenyum.
"Terimakasih ya Inah," ucap Lukman sembari tersenyum.
"Makasih ya Bu," ucap Salma dan Billy kompak.
"Kalian udah baikan?" tanya Inah senang.
"Bagus, kalau kita hidup damai. Supaya, kita bisa menjadi contoh untuk orang-orang di luar sana," ucap Inah bangga.Salma dan Billy hanya tersenyum tipis terpaksa.
Hari pun sudah malam. Lukman, Linda dan Inah sudah tidur di kamarnya masing-masing. Sedangkan Salma, dia masih terdiam di kursi taman canterbery di halaman belakang rumahnya. Dan Billy dia masih duduk di ruang tamu memikirkan Salma.
Flashback on
Tiba-tiba, datanglah sebuah mobil berwarna merah. Lukman, Linda dan Salma pun keluar dari mobilnya. Saat Salma menyaksikan Billy dan Fiona yang berpelukan, rasanya, hati Salma sangat hancur dan rapuh.
'Kenapa gue rasanya cemburu ya, liat Billy sama Fiona pelukan kayak gitu' batin Salma meneteskan air mata.
'Coba aja kalau gue yang nolongin Fiona' batin Raka kecewa.
'Billy baik banget sih sama gue. Coba aja kalau ga ada dia. Pasti gue udah mati' batin Fiona.
'Pah, mah, kita pulang aja!" ajak Salma masih melihat Billy dan Fiona yang berpelukan.
"Papah masih kesal sama DIA! DIA tidak bisa dibiarkan begitu saja!" ucap Lukman kesal.
Billy dan Fiona pun kembali berdiri tegak.
"Kalian siapa? Sepertinya saya belum pernah liat kamu," ucap Devan.
"Kenalin Om, saya Billy, dan ini temen saya. Ini Raka, dan ini Dion," ucap Billy sembari tersenyum dan berjabat tangan dengan Devan dan menunjuk Raka dan Dion.
"Saya Raka Om," ucap Raka sembari tersenyum dan berjabat tangan dengan Devan.
"Saya Dion," ucap Dion sembari tersenyum dan berjabat tangan dengan Devan.
"Terimakasih ya Billy, kamu udah nolongin anak saya. Kalau tidak ada kamu, saya ga tau lagi gimana kondisi anak saya sekarang," ucap Devan.
"Sama-sama Om," ucap Billy sembari tersenyum.
Flashback off
'Billy jahat banget sih sama gue!' batin Salma sembari menangis.
'Apa gue harus jujur sama Billy, kalau gue suka sama dia?' batin Salma.Dan saat Billy sedang melihat halaman belakang rumah Salma, dia melihat ada Salma sedang duduk di kursi taman canterbery. Billy pun menyamparkan Salma.
"Sal," ucap Billy.
Saat Billy hendak duduk di sebelah Salma, Salma pun melarang Billy duduk di sebelahnya.
"Stop!" ucap Salma dengan suara khas orang menangis sembari bangkit dari posisi duduknya.
"Kenapa?" tanya Billy sembari melihat wajah Salma yang penuh dengan air mata.
"Lo nangis?" tanya Billy.Salma tidak mendengar perkataan Billy. Dan dia pun hendak melangkahkan kakinya, tetapi Billy memegang pergelangan tangan Salma.
"Mau apa lagi lo?" tanya Salma sembari membalikkan badannya dan menatap Billy.
"Lo jawab dulu, kenapa lo nangis?" tanya Billy.
"Lo ga perlu tau! Dan lo lepasin tangan gue!" ucap Salma semakin menangis.
"Lo hapus air mata lo. Gue ga suka liat cewek nangis," ucap Billy sembari menghapus air mata Salma dengan kedua telapak tangannya.
"Gue kecewa sama lo!" ucap Sama.
"Kecewa kenapa Sal?" tanya Billy.
"Ngapain tadi lo peluk-pelukan sama Fiona? Gue sedih Bil! Sakit rasanya hati gue!" tanya Salma kecewa.
"Tadi gue cuman mau nolongin Fiona aja, karna tadi dia hampir ketabrak!" jujur Billy.
"Sekarang, lo ga boleh nangis lagi!" ucap Billy sembari menghapus air mata Salma menggunakan kedua telapak tangannya.
"Gue ga suka liat perempuan nangis. Apalagi orang yang gue sayang. Contohnya lo!" ucap Billy sembari memegang kedua telapak tangan Salma."Ternyata lo sayang sama gue?" tanya Salma.
"Emm, masalah itu lupain aja," ucap Billy.
"Kita masuk aja yuk! Udah malam," ajak Billy sembari memegang sebelah telapak tangannya Salma.
Dan Salma pun melihat tangannya yang dipegang Billy. Dan saat Billy melihat Salma yang melihat tangannya, Billy pun segera melepaskan tangannya.
"M-maaf-maaf," ucap Billy sembari melepaskan tangannya.
"Yuk masuk!" ajak Salma.
"Ayo!" ucap Billy sembari melangkahkan kakinya bersama Salma.
Hai guyss, jadi aku up lagi nihh💕💕
Semoga kalian suka yaa😀😀
Jangan lupa kasih komen and vote🌟🌟
Ngefeel ga nihh?🥰🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Preman Kelas(E N D)
Não FicçãoSalma Sabrina Dirgantara, cewek tomboy yang mendapat julukan "Preman Kelas" dari teman-teman sekelasnya. Bukan tanpa alasan, dia mendapat julukan seperti itu. Tapi, karena sikapnya yang sangat kasar, seperti laki-laki. Membuat dirinya, mendapat julu...