Kita tidak boleh ceroboh dalam melakukan segala sesuatu agar tidak terjadi kecelakaan
💕~Lukman Dirgantara~💕Saat Lukman, Linda, Inah, Salma dan Billy, sampai ke kamar, Linda pun membantu Salma ganti baju. Sedangkan Lukman, Inah dan Billy, mereka kini sedang menunggu di luar.
Salma pun sudah ganti baju, Lukman, Inah dan Billy pun sudah masuk ke kamar.
"Salma, mana kaki kamu yang sakit?" tanya Linda.
"Ini mah. Kaki Salma sakit banget," ucap Salma sembari memegang sekitar telapak kakinya.
"Ya ampun sayang, kaki kamu merah banget," ucap Linda.
"Inah, kamu tolong ambilkan es batu di kulkas ya," titah Linda.
"Mah, sepertinya ini ga cukup kalau cuman dikompres aja. Kita harus panggil dokter," titah Lukman.
Sesampainya tukang urut tersebut di rumah, tukang urutnya pun mengecek Salma yang keplitek. Dan Dokter pun memberi tahukan keadaan Salma.
"Gimana dok, kakinya Salma?" tanya Lukman.
"Ini gapapa kok pak. Hanya keplitek aja. Udah ga sakit lagi kan Salma?" ucap Dokter tersebut.
"Iya dok. Kaki aku udah ga terlalu sakit lagi. Makasih banyak ya dokter," ucap Salma sembari tersenyum.
"Makasih ya dokter," ucap Lukman sembari tersenyum.
"Makasih ya dokter," ucap Linda sembari tersenyum.
"Sama-sama. Dan ini resep salep yang harus ditebus. Kalau gitu, saya permisi ya," ucap Dokter Santi sembari memberikan resep salep kepada Lukman.
"Saya anter ya Dok," ucap Inah sembari tersenyum dan mengantarkan Dokter Santi sampai ke depan rumah.
Inah pun sudah kembali ke kamar Salma.
"Makanya, jangan mukul-mukul gue! Jadinya kan kayak gini! Repot tau ga!" bentak Billy.
"Billy kamu ga boleh gitu dong! Minta maaf sama Salma. Mau gimana pun kan dia anak majikan kita juga," nasihat Inah.
"Inah, kamu ga boleh gitu dong, kalau orang itu salah, dan itu majikan kita, kita harus tegur dia. Dan kita ga boleh membela orang itu," ucap Linda.
"Salma, apa bener, kamu mukul-mukul Billy?" tanya Linda."I-iya mah, bener," ucap Salma gugup.
"Kamu minta maaf sama Billy," titah Linda.
"Maafin gue ya Bil," ucap Salma.
'Kalau bukan karena mamah yang nyuruh, ogah banget kali gue minta maaf ke Si Billy' batin Salma."Kita tidak boleh ceroboh dalam melakukan segala sesuatu agar tidak terjadi kecelakaan," nasihat Lukman.
"Iya pah, mah, maafin Salma ya. Bu Inah. Maafin Salma ya. Gara-gara Salma, semuanya jadi repot kayak gini," ucap Salma merasa bersalah juga.
'Gue salah juga sih. Coba aja kalau gue ga mukul-mukul Billy, pasti semuanya ini ga akan terjadi' batin Salma."Iya Salma, gapapa kok," ucap Inah sembari tersenyum.
"Papah sama mamah maafin kamu kok. Tapi kamu jangan ulangin lagi ya," nasihat Lukman.
"Bener apa kata papah. Kita maafin kamu, tapi kamu jangan ulangin lagi ya," timpal Linda.
"Iya mah," ucap Salma.
Hari pun sudah malam, kini Lukman, Linda, Salma dan Billy sedang makan di meja makan. Dan Inah, dia selalu makan di dapur.
"Ini makanannya," ucap Inah sembari menaruh nugget dan sayur kangkung menggunakan nampan di meja makan, kemudian mengambil nampannya kembali.
"Terimakasih ya Inah," ucap Linda sembari tersenyum.
"Sama-sama Bu Linda," ucap Inah sembari tersenyum.
"Kalau gitu, saya permisi ya," pamit Inah.
Baru saja Inah melangkahkan kakinya, Linda pun menawarkan kepada Inah agar dia mau makan bersamanya di meja makan.
"Inah," panggil Linda.
"Iya, ada apa Bu?" Inah pun berhenti melangkahkan kakinya dan menolehkan kepalanya.
"Kamu makan disini ya bareng kita. Supaya kita lebih dekat. Dan kamu mulai hari ini ga boleh makan sendirian di dapur," ucap Linda.
"T-tapi Bu-," ucapan Inah terpotong oleh Linda yang terus memaksa.
"Udah Inah, kamu duduk aja yuk," ajak Linda.
Linda pun menyamparkan Inah dan melangkahkan kakinya bersama Inah. Dan Linda pun membuka bangkunya yang ada di sampingnya.
"Terimakasih ya Bu," ucap Inah sembari duduk di bangku yang berasa di samping Linda.
Hai guyss, jadi aku up lagi nihh💕💕
Semoga kalian suka yaa😀😀
Jangan lupa kasih komen and vote🌟🌟
Ngefeel ga nihh?🥰🥰
Jangan lupa tinggalkan jejak🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Preman Kelas(E N D)
No FicciónSalma Sabrina Dirgantara, cewek tomboy yang mendapat julukan "Preman Kelas" dari teman-teman sekelasnya. Bukan tanpa alasan, dia mendapat julukan seperti itu. Tapi, karena sikapnya yang sangat kasar, seperti laki-laki. Membuat dirinya, mendapat julu...