Darkness Shades{END}

✥DS 23:Your Past✥

Darkness Shades
Bab 23
____________

Give me Your votment 🥰

Typo? Tandai

Play:Fire on Fire-Sam Smith

IG:aszarahrisca__

Selamat membaca
_________

.
.
.
.

Author POV's

"Pergilah ke kamar"ujar Maxime yang masih setia menatap Laura. Ia melepaskan tangan Laura secara perlahan.

Laura tak mengucapkan sepatah kata apapun, ia melangkah menjauhi Maxime. Mungkin ini yang terbaik untuk keduanya saling menenangkan diri masing-masing namun sayang hal ini tak berlaku untuk Maxime.

_____________

Laura keluar dari kamar mandi namun sesuatu yang tak menyenangkan harus Laura lihat, ia bertemu dengan Zara yang mungkin saja telah menunggu Maxime.

"Oh Hai Nona Laura"sapa Zara dengan senyuman di wajah nya , Laura menatap tajam wanita itu sebelum akhirnya berlalu tanpa kata dari hadapan Zara.

Zara menatap kepergian Laura, ia masih ingat betul tatapan tajam yang Laura berikan padanya. Zara kembali mengalihkan pandangan nya pada pintu kamar mandi yang rupa nya telah terbuka, menampilkan sosok pria tampan yang baru saja membuat Laura menghentikan aktivitas berendam nya.
Zara menundukkan kepalanya seakan takut pada pria tersebut.

"Pergilah, aku bisa menyelesaikan semuanya dengan Harry"tentu saja itu adalah Maxime.

"Tapi Sir, ku rasa kau harus ikut pergi ke tempat itu"jawab Zara, ia memberanikan diri menatap Maxime.

Maxime menatapnya tajam, mata pria itu beralih mengarah pada sebuah objek yang merupakan ruangan dengan pintu berwarna hitam pekat. Zara menatap pintu itu, detik kemudian ia menelan ludah kasar saat ia bisa mengartikan tatapan Maxime.

"Pergi!!"tegas Maxime.

"Baik Sir" ujar Zara dengan nada bergetar, tentang ruangan yang Zara lihat , itu adalah ruangan penyiksaan atau lebih tepatnya sebuah ruangan dengan berbagai senjata tajam milik Maxime.

Maxime mengeluarkan ponsel nya setelah kepergian Zara, namun sebelum itu ia berkata bahwa.

"Kau hanya sampai di sini"ujarnya.

________________

Maxime memasuki kamar nya, ia melihat Laura tengah duduk di sebuah kursi dengan bathrobe yang masih melekat di tubuh nya, tentu saja seperti itu karena Laura melupakan gaun nya yang masih berada di kamar mandi.

"Pakai ini"Maxime menyodorkan sebuah kemeja putih milik nya kepada Laura, tidak mungkin jika Maxime memberikan pakaian milik Laura yang hampir semuanya adalah gaun yang telah Maxime pilihkan.

Laura menatap sekilas Maxime lalu kembali memalingkan pandangan nya pada jendela besar di kamar mereka. Maxime kemudian menarik sebuah kursi untuk ia duduk di hadapan Laura.