Darkness Shades{END}

◆DS 19:Maxime's Room◆

Darkness Shades
Bab 19
_______
Vote+Comment yaa :)

Typo? Tandai

Play:Love Me Like You Do~Ellie Goulding

IG:aszarahrisca__

Selamat membaca
_________

.
.
.
.

Pagi telah tiba, suasana dingin menyelimuti sebagian besar wilayah London. Suasana dingin pula yang membuat beberapa orang betah di tempat tidur untuk menghabiskan waktu musim dingin. Berbeda dengan orang kebanyakan, seorang pria muda nan tampan terlihat sedang duduk dengan beberapa orang yang juga duduk di hadapan nya.

Rahang tegas dan tatapan tajam seolah sedang menakuti orang-orang di hadapan nya, mungkin orang awam akan bertanya apa yang di takuti dari pria itu. Jawaban nya adalah banyak, banyak hal yang harus di takuti dari pria tersebut terutama ia adalah salah satu pria yang terlibat dalam banyak kasus pembunuhan, penyeludupan narkotika, berbagai senjata ilegal dan kejahatan-kejahatan lainnya.

"Sir, kau yakin dengan kembali membawa wanita itu di hidupmu"mata tajam nya melirik ke salah satu orang kepercayaan nya ketika kalimat itu lagi-lagi ia dengar.

"Ya tentu, aku bisa mengendalikan semua"jawab nya dengan yakin.

"Keselamatan nya bisa ku kendalikan"tambahnya.

"Lalu bagaimana dengan keselamatan mu, bagaimana jika orang-orang tahu"

"Semua akan baik-baik saja"jawab nya.

"Baiklah, bagaimana dengan pembobolan bank yang kau lakukan, Tuan?"pria itu tersenyum saat ia teringat pembobolan bank yang ia lakukan, aktivitas ini cukup berbahaya namun apa salahnya jika ia mengambil uang yang para koruptor simpan dalam rekening pribadi mereka.

"Seperti yang kau lihat, aku selalu berhasil dalam hal apapun"ujarnya dengan bangga.
Ia hebat karena telah memberantas kejahatan namun tanpa di sadari ia juga orang jahat, jadi ia bisa di sebut orang jahat yang ingin menghabisi orang jahat.

"Aku akan memberikan uang itu pada negara-negara yang sedang krisis"ujarnya, tujuan yang mulia namun dengan cara yang mungkin salah atau justru cara yang sungguh benar.

"Baik Tuan. Maxime"

________________

Wanita itu masih menutupi tubuh nya dengan selimut hangat, pagi ini cukup dingin sehingga ia memilih tetap berada di atas tempat tidur nya.

"Aku tidak percaya jika pria itu hilang sepagi ini"ujarnya, sesekali ia menarik dan menurunkan selimut tebalnya.

"Seharusnya aku pergi dari tempat ini tapi cuaca sedang dingin"ujarnya lagi, mata indah melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul Tujuh pagi.

Laura. Wanita itu masih berada di Hotel tempat Maxime membawanya, semalaman terjadi obrolan-obrolan kecil antara mereka seperti bagaimana Laura menjalin hidup selama Dua tahun ini atau bagaimana tentang pekerjaan yang Laura lakukan, meski Maxime sudah tahu namun ia masih ingin lebih tahu tentang wanita itu.