» 31 • Bright Spot

395 49 10
                                    

First of all aku mau ngasih apresiasi setinggi²nya buat diri aku karena bisa bertahan sampai detik ini.

Selama ±3 bulan terakhir, dari September sampe November kemarin, ada banyakkkk bgt hal besar yg terjadi di hidupnya aku. Bisa dibilang, ini jadi titik balik terbesarku setelah masa pandemi Covid-19. Perasaan bahagia aku dapetin di awalan, dan waktu itu aku ngerasa jadi anak paling bahagia di dunia ini. Tapi layaknya 'hitam' sama 'putih' yang jalannya selalu beriringan, perasaan sedih dan kecewa itu akhirnya nyusul nggak lama kemudian.

Aku down, of course, tapi aku berusaha ngalihin rasa sakit itu dengan menyibukkan diri lewat banyak kegiatan. Awalnya taktik ini bekerja sih, tapi dasar nasib, tubuhku gk bisa diboongin lagi setelah itu. Kesehatanku ngedrop sengedrop-ngedropnya. Dan, yeah ... Desember pun aku lewatin dengan full bed rest di rumah :)

And know I'm comeback. Aku bakal berusaha nyelesein apa yang udah aku mulai. Tapi sebelum itu, aku butuh waktu buat ngembaliin gairah fangirlingku biar feel semua cerita ABBLS The Series gk ilang. Pelan² gapapa yaa?

Terima kasih banyak untuk semua dukungan kalian dan maaf yang sebesar-besarnya buat ±3 bulan terakhir yang berlalu tanpa update sama sekali 🙏💚

HAPPY READING!

Pukul sebelas malam. Juna merasa haus dan memutuskan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air putih. Penghuni rumahnya sepertinya sudah di alam mimpi semua sekarang karena suasana di lantai satu sangat sepi. Namun, rupanya dugaannya salah. Ada tersisa satu manusia kelaparan yang masih terjaga dan kini tengah menguasai dapur tanpa menyadari kehadiran Juna saking asyiknya.

"Gue baru tau kalo malem lo cosplay jadi tikus, Bi," ucap Juna tiba-tiba yang sukses membuat Abi berjengit kaget. Kepala cowok itu terantuk pintu kulkas karena awalnya ia sedang mencari entah apalah di dalam lemari es tersebut.

"Sialan lo, Jun!" umpat Abi pelan seraya meringis dan mengusap-usap kepalanya yang terantuk.

Juna terkekeh. Setelah itu dirinya segera mengambil gelas dan mengisinya dengan air putih. Ia lantas bersandar pada salah satu sisi meja pantry dengan tangan kanannya yang memegang gelas sementara tangan kirinya ia masukkan ke dalam saku celana. Sedangkan Abi yang baru saja mengeluarkan keranjang buah dari dalam kulkas memutuskan duduk di atas meja pantry dengan mulut yang asyik mengunyah apel.

Hening menyelimuti dapur selama beberapa menit. Juna dan Abi tenggelam dalam pikiran masing-masing. Hingga kemudian keheningan itu dipecahkan dengan kemunculan Nadine dari ambang pintu.

"Horor banget lo berdua berduaan di dapur malem-malem gini," Nadine menghampiri Si Kembar. "Lagi ngerumpi apa gimana dah?" tanyanya setelah mengambil sebutir anggur dari keranjang buah yang berada di pangkuan Abi.

"Lagi mikirin cara buat balikin lo ke Aussie," jawab Abi asal.

"Idihh sok banget lo! Nanti giliran gue udah balik Aussie aja lo kangen sama gue."

"Iyain dah biar Si Bule seneng. Kita mah apa ya, Jun, dari kecil cuma seputaran Jakarta doang hidupnya. "

"Sirik aja lo jadi orang! Makanya belajar yang bener kalo mau sekolah di luar negeri!"

"Iya gue waktu SMA kena DO, puas lo?"

Nadine tertawa renyah. "Bercandaa, Adikku sayang! Jangan ngambek, dong!"

ABBLS | #3 I.J.U.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang