» 2 • Practice Day

410 76 9
                                    

Waktu berlalu dengan begitu cepat. Rasanya baru kemarin Juna dan Lia mendaftar sebagai mahasiswa baru, sekarang mereka sudah memasuki tahun kedua sebagai mahasiswa ABB. Pertemuan pertama mereka saat keduanya tengah mengikuti event #AkuCintaBumiku, di mana itu merupakan agenda terakhir sebelum upacara penutupan pada masa ospek. Keduanya, khususnya Lia, tidak pernah sekali pun mengira bahwa mereka akan terlibat dalam kolaborasi seperti ini. Selama ini mereka hanya sekadar saling kenal nama dan tahu asal jurusan satu sama lain. Sisanya tidak ada yang lebih. Mereka baru benar-benar berinteraksi, ya, karena adanya kolaborasi ini.

H-28 menuju The Gala of Neo Culture Chapter I.

Sejak diberitahu akan berkolaborasi di pesta gala semester ini, Juna dan Lia mendapat izin sebulan penuh setiap sehabis empat jam kelas pertama. Saat ini mereka berada di salah satu ruangan latihan di Departemen Musik. Hanya berdua. Awalnya mereka akan berlatih di ruang latihan Departemen Tari, tapi Juna tak mau jika Lia harus berjalan jauh. Alhasil, Juna lah yang mengalah dengan berjalan ke gedung Departemen Musik. Pakaian mereka juga sudah diganti dengan kaus dan celana panjang. Keduanya duduk termenung sambil berhadapan. Juna dan Lia masih belum tahu akan menampilkan apa nanti di hari H.

"Eh, gue ada ide!" Juna menjentikkan jarinya memecah keheningan. Lia sedikit terkejut karenanya.

Juna berdiri dan berjalan menuju pengeras suara. "Sebelum masuk ABB, gue pernah tampil di banyak event bareng temen-temen seperjuangan gue. Javier, Hilmi, Raul, Bang Aiden, sama dua anak lagi yang belum lo kenal. Mereka sekarang masih SMA, tapi tahun depan kemungkinan bakal masuk ABB."

"Koreo yang kita pake asli buatan sendiri. Gampang diinget dan nggak terlalu susah buat pemula. Lagunya juga enak buat nari."

Juna lalu menyambungkan ponselnya pada pengeras suara tersebut. Sebuah lagu pun terputar.

"Ini lagu duetnya Justin Bieber sama Nicki Minaj. 'Beauty and The Beat' judulnya," ujar Juna.

Lia memperhatikan apa yang hendak Juna lakukan. Cowok itu berdiri sepuluh langkah dari tempat Lia berada. Begitu lirik pertama dinyanyikan, Juna mulai menari.

Lia terkesima dengan dance skills yang Juna miliki. Luar biasa. Itulah kata-kata yang sekiranya mampu mendeskripsikan Juna saat ini. Tubuhnya menari dengan lihai mengikuti irama musik. Betul kata cowok itu tadi. Musiknya sangat enak digunakan untuk menari. Kepala Lia bahkan mengangguk-angguk mengikuti ketukan yang ada.

Lia lalu melongo. Ketika lagu memasuki bagian pre-chorus dan musik menjadi sepi, saat itulah Juna melakukan koreografi yang menakjubkan. Cowok itu membiarkan tubuhnya seakan tertarik ke belakang mengikuti melodi yang mengalun lembut hingga akhirnya terbaring di lantai. Tangannya terangkat ke udara dan melakukan gerakan memutar. Setelah itu ia kembali berdiri. Tangannya kembali bermain ketika ketukan kuat mulai terdengar dengan bergerak ke kanan dan kiri.

Lagu tiba di chorus. Juna menghentak-hentakkan kakinya sambil melangkah ke belakang mengikuti ketukan yang ada. Badannya meliuk ke kanan dan kiri. Semuanya berlalu begitu cepat. Lia terlalu menikmati penampilan Juna. Hingga tiba ketika lagu memasuki rap part, Lia terkejut karena gerakan-gerakan tari Juna berubah menjadi tajam. Cowok itu melakukan dance break.

"Woah ... !" Lia berseru pelan. Dance break Juna sangat gila! Terutama ketika tarian ditutup dengan akrobat yang mengagumkan. Tidak salah jika dosen jurusan mengatakan pada Bu Diandra jika Juna adalah yang terbaik di jurusannya semester ini.

"Tadi itu keren banget!" puji Lia setelah Juna mengakhiri tariannya.

Juna tersenyum sambil meluruskan kakinya di lantai. "Thanks."

ABBLS | #3 I.J.U.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang