Date

17.6K 2.3K 180
                                    







♡ 𝐻𝑜𝓌 𝓉𝑜 𝑀𝑜𝓋𝑒𝑜𝓃 ♡








Semakin hari nampaknya Mark dan Juan semakin dekat, keduanya selalu terlihat bersama, jika tidak ada sesi latihan pun Mark sering mengantar jemput Juanda. Karena Mark adalah orang yang baik jadi menyenangkan bersama dengan pria itu.

Kali ini mereka berencana untuk pergi kencan, sebenarnya tidak seacara resmi disebut kencan namun Mark menawarinya pergi nonton ketika malam minggu, bukankah sudah jelas itu kencan.

"Pake ini bagus kan?" tanya Juan pada Haidar yang duduk di gazebo kost mereka.

"Bagus" ucap Haidar singkat dan kembali berkutat pada laptopnya.

"Dih kok singkat gitu sih, ga asik lo" Juan cemberut kemudian memilih duduk di samping Haidar.

Sebenarnya Haidar tak berbohong pakaian yang Juan kenakan memang cocok padanya, sepertinya memang semua pakaian akan bagus jika dikenakan oleh Juan.

"Wah mau kemana nih rapih banget?" Rama yang baru saja muncul dengan secangkir kopi menaruhnya di meja.

"Mau jalan nih hehe" Juan tersenyum ramah.

"Enak ya malmingan kencan, gue cuma bisa ngopi aja" Ia menaruh beberapa camilan yang ia bawa dan membukanya.

"Eh gue duluan ya dia udah dateng" Juan berdiri dan sedikit merapihkan bajunya, ia mencubit pipi Haidar gemas.

"Haiku gue pergi dulu ya jangan kangen, kalo mau nitip chat aja" ucapnya kemudian berjalan menuruni anak tangga.

Rama memilih berdiri dan melihat orang yang menjemput Juan dari lantai 2, ia tersenyum sekilas. Matanya kemudian berbalik menatap Haidar yang sepertinya terlihat murung.

"Lo baik banget sih" ucap Rama tiba-tiba setelah kembali duduk dihapan Haidar.

"Maksudnya?" tanya pria itu bingung.

"Mark. . bukanya lo suka sama dia?" ungkap Rama sembari memakan camilan.

"Gue liat kok semuanya, malem-malem lo dianter sama dia. .beberapa kali malah"

"Lo penguntit ya?" ucap Haidar karena pria di hadapanya ini tau banyak hal.

"Gue suka nongkrong disini kalo malem jadi ya keliatan semuanya"

"Horor anjir" komentar Haidar.

"So. . ." Rama menatap penuh arti pada Haidar yang mencoba fokus pada laptopnya.

"Juan lebih butuh Mark dari pada gue"

Rama tertawa "Yakin? beneran nih dia butuh Mark?"

Pria itu menyandarkan punggungnya pada sofa "Lo tau ga kalo tindakan yang lo lakuin bisa jadi bakal bikin ribet kedepannya?" ia melanjutkan "Lo nempatin Mark jadi pelampiasan buat Juan"

Haidar mendongak menatap Rama "Menurut gue lo salah, mereka lebih ke simbiosis mutualisme, saling menyembuhkan"

"Jadi lo tau soal itu?" tanya Rama.

"Lo juga tau soal mantan Mark?" tanya Haidar kaget setelah mengadari Rama tahu banyak tentang mereka.

"Bisa dibilang gitu. ." Rama mengedipkan matanya.

"Lo siapa sih? creepy woy"

Rama hanya mengangkat bahunya kemudian pergi meninggalkan Haidar yang menatapnya horor.






♡♡♡♡







Juan dan Mark berjalan beringan menyusuri lantai satu mall yang cukup ramai karena malam minggu. Beberapa orang berjalan bersama teman maupun kekasih mereka. Juan sesekali melihat etalase toko yang menurutnya menarik.

How to Moveon ㅣNOMIN [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang