Mcd vs D*rex

15.6K 1.7K 56
                                    






♡ 𝐻𝑜𝓌 𝓉𝑜 𝑀𝑜𝓋𝑒𝑜𝓃 ♡








Malam ini Bandung sedang diguyur hujan deras membuat udara semakin dingin, Juan mengeratkan jaket yang ia kenakan kemudian melanjutkan kegiatan menyusun proposal, tangannya dengan lancar mengetik di atas keyboard laptop.

Di ruang BEM hanya tersisa 8 orang saja termasuk Juan, 3 orang dari mereka merupakan divisi acara sedangkan yang lainnya kating dan beberapa anggota BEM.

"Udahan aja Juan, udah malem gini mending balik" Sebdi menatap kearah Juan.

"Iya kak bentar lagi nanggung" jawabnya.

Disebelahnya, Hanif dan Ale juga masih mengerjakan proposal yang sama, mereka membagi tugas. Memang benar perbaikan proposal harus segera dikebut demi kelancaran event. Sebenarnya Juan sudah lumayan mengantuk dan perutnya juga lapar, tadi sore ia hanya makan sedikit karna terlalu sibuk.

Pikirannya tertuju pada kasur milik Jeno yang sudah pasti terasa nyaman pada jam-jam seperti ini, omong-omong apa pria itu sudah terlelap? enak sekali Jeno sudah tidur.

Juan sekali lagi melirik jam dan sudah menunjukan pukul 10 malam, proposalnya pun sudah hampir jadi tinggal beberapa perbaikan saja, ia melirik kearah Ale yang sudah bersiap-siap pulang.

"Mau bareng gue ga?" tanya Ale

"Lo di jemput Aji?"

"Yoi"

Ia sedikit berfikir pasalnya arah rumah mereka berbeda jika harus mengantarkan Juan nanti mereka harus putar balik cukup jauh karena jalan satu arah.

"Gausah deh, gampang gue deket kok" jawabnya.

"Yakin? telfon Jeno gih"

"Gampang, gih balik, udah malem"

Setelah berpamitan pada semuanya Ale buru-buru berjalan kearah parkiran karena memang sudah ditunggu oleh sang kekasih. Tersisalah Hanif dan Juan, mereka keluar bersama.

"Gue antrin ya, udah malem" tawar Hanif sudah kesekian kalinya.

"Hmm boleh deh, maaf ya ngerepotin"

"Santai aja Juan, lagian searah"

Mereka berdua menaiki motor Hanif, untung saja hujan sudah sepenuhnya reda, namun saat berjalan kearah kostan Jeno, Juan ingin mampir sebentar ke Mcd untuk mengisi perutnya, tadinya ia minta ditinggal saja oleh Hanif tapi ternyata pria itu juga lapar jadilah mereka makan berdua disana. Pada jam segini memang Mcd tidak penuh hanya ada beberapa ojek online yan terlihat datang.

"Rumah lo jauh?" tanya Juan

"Ngga sih, 15 menit lah dari kampus"

"Lumayan juga ya"

Selanjutnya obrolan yang terjadi hanya biasa, seputar pengalaman organisasi Hanif dan juga beberapa menu Mcd yang mereka perdebatkan, sesekali keduanya tertawa bersama. Untuk ukuran seseorang yang baru dikenal Hanif benar-benar menyenangkan untuk diajak bicara.

"Malem-malem makan ice cream" sindir Hanif yang kini menatap Juan menyendokan ice cream kedalam mulutnya.

"Enak tau, lo cobain deh"

Hanif menggeng ia tak berani memakan ice cream pada cuaca seperti ini, entah apa yang dipikirkan Juan sampai mau memakan ice saat udara begitu dingin.

"Udahan ntar lo flu" tegurnya lagi.

"No. belum selesai, lagian kalo flu gue punya dokter pribadi"

"Sombong" Keduanya tertawa kemudian tanpa sadar Hanif mencubit pipi Juan yang terlihat menggemaskan, detik kemudian keduanya tersadar dan dituasi menjadi canggung.

How to Moveon ㅣNOMIN [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang