Rama - 17

100 13 0
                                    

"Assalammu'alaikum"
Ucap ku saat masuk ke dalam rumah.

"Wa'alaikum salam"
Jawab Mama.

"Lho?"
Kaget ku melihat siapa yang duduk bersama mama..

"Papa udah pulang?"
"Katanya minggu depan?"
Tanya ku penasaran, sambil berjalan ke arah mereka. Mencium pipi Mama seperti kebiasaan ku selama ini.
Dan duduk di sebelahnya.

"Iya nih Kak, Papa udah kangen ama Mama"
Ucap Papa genit.

"Manja"
Jawab Mama sambil tersenyum malu.

"Oya, bagaimana kantor Kak?"
Tanya Papa lagi.

"Alhamdulillah lancar Pa"
Jawab ku tenang.

"Syukurlah lah"
"Papa juga dengar, action kamu waktu di Bali kemarin"

"Hebat kamu Kak"
"Papa aja ngeloby dia itu butuh waktu lama lho"

"Eh kamu yang baru ketemu sekali udah langsung deal"
Ucap Papa memuji keberhasilan ku mengenai kontrak kerja sama dengan salah satu client perusahaan.

Client itu memang terkenal alot. Sudah banyak cerita yang aku dengar mengenai mereka. Namun, kemarin aku mencoba keberuntungan ku, dan Alhamdulillah mereka langsung menerima tawaran kerja sama itu.

"Wah, hebat dong Kakak"
Ucap Mama mengusap pelan lengan ku.

"Sapa dulu dong Mama nya"
"Iya kan Kak"
Ucap mama membanggakan diri.

"Alhamdulillah, kebetulan aja Ma"
Balas ku.

Setelah diam sejenak.

"Pa, Ma.. ada yang mau Kakak omongin"
Ucap ku serius.

Melihat mimik ku yang berubah serius, mereka pun membenarkan posisi duduk mereka. Terlihat mereka pun serius mendengarkan cerita ku.

"Kakak mau nikah"
Ucap ku tenang.

"Alhamdulillah"
Ucap Mama dan Papa serentak.

"Siapa gadis malang itu Kak?"
Tanya Papa dengan raut wajah becanda.

"Ish Papa.. anak Mama ganteng gini"
"Bukannya malang, bahkan gadis itu akan beruntung dapatin anak Mama"
Jawab Mama membela.

"Akhirnya Aku menemukan cinta ku Pa"
Ucap ku lagi.

"Serius kamu Kak?"
"Trus..trus..gimana ceritanya bisa ketemu?"
Tanya Papa penasaran.

Lalu, aku pun menceritakan semua nya pada Papa dan Mama.
Sudah bukan rahasia lagi bagi mereka. Mereka tau bagaimana perasaan ku pada Shinta selama ini.

"Maa syaa Allah"
"Kuasa Allah itu maha besar ya Kak"
Ucap Papa takjub mendengar cerita ku.

"Pantesan kamu dari awal udah ngeliat dia kayak gitu"
"Ternyata oh ternyata..."
Ucap Papa mengingat kejadian awal bertemu dengan Shinta.

"Emang kakak ngeliatnya gimana Pa?"
Tanya Mama menggoda.

"Kayak mau nerkam Ma"
"Serem deh pokok nya"
Papa memasang wajah pura-pura takut.

"Sampe-sampe Shinta itu takut lho Ma ama Kakak"
Lanjut Papa.

"Hahaha, belum tau dia tatapan elang Es Balok Mama"
Jawab Mama sambil ketawa.

Aku hanya tersenyum mendengar celotehan mereka.

"Tapi Mama koq kayak nya ga kaget, dengar cerita nya Kakak?"
Tanya Papa tiba-tiba.

"Sebenarnya Mama udah tau ceritanya Pa, belum sempet aja cerita ke Papa"
"Lagian Papa kan langsung keluar kota kemarin, jadi lupa juga mau cerita"
Jawab Mama.

Rama nya Shinta (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang