Author - 23

89 13 0
                                    

"Shinta..."
Tante Rita menarik napas panjang sebelum bertanya.

"Apakah umur kamu sekarang dua puluh dua tahun?"
Tanya Tante Rita dengan mimik wajah tegang.

Tanpa menjawab, Shinta hanya menganggukkan kepala.
Tidak seperti sebelumnya, kali ini Shinta terbawa suasana. Wajah nya ikut menegang, menerka-nerka apa yang akan disampaikan Tante Rita.

Walau Mama Lina sudah tau masalahnya, tapi beliau tetap diam, seperti yang Rama lakukan.
Mereka memberi waktu kepada Shinta dan Tante Rita untuk bicara.

Tiba-tiba Tante Rita merogoh tas nya. Setelah menemukan apa yang dia cari. Dia memberikannya kepada Shinta.

"Astaghfirullah..."
Ucap Shinta kaget melihat foto yang diberikan oleh Tante Rita padanya.

Yap, benda yang dikeluarkan oleh Tante Rita dari dalam tas nya adalah selembar foto.

Suasana menjadi tegang. Mama Lina dan Rama masih diam. Mereka belum mau ikut campur.

Setelah memandang foto itu cukup lama. Air mata nya mengalir begitu saja di pipi mulus nya.

Melihat hal itu, Rama menjadi khawatir. Didekati nya Shinta dengan mengambil duduk di sebelah nya. Diambilnya foto itu dari tangan Shinta.

"Astaghfirullah.."
Ucap nya.

"Bisa tolong Tante jelaskan ini?"
Tanya Rama menengahi.

Setelah menghela napas panjang, akhirnya Tante Rita mulai bercerita.

Foto itu adalah foto dirinya dan suami dengan bayi mereka yang hilang.
Jelas, di foto itu tercetak tanggal pengambilan foto.
Tahun yang sama dengan tahun lahir Shinta.

Yang lebih mengejutkan lagi, dari foto tersebut jelas terlihat tanda lahir dari bayi itu terletak pada telapak kaki nya yang berbentuk hati. Tanda lahir yang sama yang dimiliki oleh Shinta.

Wajah suami Tante Rita memang terlihat sangat mirip dengan Shinta. Bisa dibilang, Shinta versi laki-laki.

"Sejak awal saya melihat Shinta waktu di Panti, saya merasa ada yang lain dengan nya"

"Hampir tiap malam saya memimpikan Shinta"

"Wajah nya mengingatkan saya pada mendiang suami saya"

"Walau wajah nya mirip dengan suami saya, namun mata nya milik saya"

"Saya yakin, rambut nya pun mirip saya"

"Akhirnya tadi saya sampaikan kegundahan saya ini pada Lina"

"Meminta bantuan Lina untuk diantar ke sini, mencari tau kebenarannya"

"Satu hal lagi yang membuat saya bertambah yakin, saat tadi melihat tanda lahir dikaki Shinta waktu dia diobati oleh OG tadi"

"Tanda lahir yang sama dengan bayi saya"

Tante Rita menjelaskan dengan menatap Shinta, Rama dan Mama Lina secara bergantian.

"Rama, kamu tau cerita Tante dari dulu kan?"
"Kamu tau kan, bagaimana keadaan Tante kehilangan bayi Tante?"
Ucap Tante Rita masih jelas, walau suara nya sudah mulai bergetar. Kali ini dia fokus menatap Rama.

Rama paham, Tante Rita terkesan meminta tolong pada Rama untuk menjelaskan semua ini pada Shinta. Memberitahukan pada Shinta bahwa kondisi nya pun tidak baik-baik saja kehilangan bayi nya. Dia bukan Ibu yang membuang bayi nya. Bukan ibu yang tega menitipkan bayi nya di panti asuhan. Bukan....

"Shinta, saya mohon..."
"Kamu bersediakan untuk tes DNA?"
"Please..."
Ucap Tante Rita pada Shinta dengan penuh harap.

Suasana sempat sunyi untuk beberapa saat.

Rama nya Shinta (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang