Shinta - 19

92 14 0
                                    

"Aaaahhh...."
Semua orang kaget dan langsung memberi tatapan bertanya pada Jihan.

"Kenapa Jihan?"
Tanya Mama Arlina - Mama nya Ramon -  panik mendengar anak gadis nya berteriak.

"Ehh.. maaf Ma, Pa, Bunda"
"Kaki ku kejepit"
Ucap Jihan sambil melihat ke arah kaki nya.

"Eits, tapi ga papa koq Ma"
"Mama tenang aja ya"
"Mama lanjutin aja lagi ngobrol nya"
Jihan langsung berucap, setelah melihat Mama nya hendak mendekat karena ingin memastikan kaki anak nya.

"Nih, liat.. ga papa kan?"
Ucap Jihan sambil berdiri dan menari-nari kecil, meyakinkan semua orang akan kaki nya.

"Kamu tuh ada-ada aja Jihan."
"Hati-hati makanya"
Ucap sang Mama sambil duduk kembali bersama Mama dan Bunda.

Jihan hanya memberikan jempol dan cengiran kuda pada Mama nya.

"Masih sakit?"
Tanya ku cemas.

Kulihat Ramon pun ikut menyimak dan menunggu jawaban dari Jihan.

"Kak, sini deh, aku kasih tau"
"Sebenarnya kaki ku ga sakit"
Jihan langsung memasang wajah lucu, sambil menahan tawa.

"Aku sebenarnya lagi sebel aja"
Lanjutnya dengan wajah jutek.

"Lho, sebel kenapa?"
Tanya ku penasaran.

"Aku sebel aja ama Kak Shinta"

"Lho, koq sebel ama aku?"
"Emang kenapa?
Tanya ku tambah penasaran.

"Kak Shinta itu, kenapa bisa cantik banget kayak gini sih?"
Pengakuan nya yang membuat aku langsung beristigfar dan tersenyum.

"Astagfirullah"
Ucap ku dan Ramon bersamaan sambil menggeleng-gelengkan kepala.

"Pantas saja Kakak ku jatuh cinta"
Ucap nya sambil menatap ke Rama.

"Jadi malu tadi, ngaku cantik"
"Ternyata Kak Shinta jauh lebih cantik"
Ucapan Jihan membuat aku dan Rama sama-sama tersenyum.

"Apa senyam senyum"
"Seneng deh kalo liat adek nya malu"
Ucap Jihan jutek pada Rama.

Rama hanya kembali tersenyum mengejek adik nya.

"Ah nggak koq, Jihan lah yang paling cantik di sini"
"Kakak mah lewat"
Ucap ku menghibur Jihan.

"Pinter banget deh bujuk adek ipar nya"
"Jadi sayang deh ama Kakak"
Ucap Jihan manja sambil memeluk ku dari samping.

"Udah, jangan lama-lama peluk nya"
Ucap Rama sambil berjalan ke arah meja makanan.

"Ya Allah kakak, ama adek nya sendiri aja cemburu"
"Ckckckck, dasar Bucin"
Ucap Jihan tak habis pikir dengan cemburu kakak nya.

"Ya udah, Jihan mau ambil buah dulu"
"Kakak mau nitip ga?"
Tanya Jihan pada ku.

Belum aku menjawab, Rama sudah menyuapi ku dengan potongan semangka yang sudah ada di tangan nya, sambil duduk di sebelah ku.

Bukan hanya aku yang kaget, Jihan pun kaget.

"Maaa.... kak Rama geniiiit"

***

Dari acara lamaran tadi, tanggal pernikahan kami pun sudah disepakati.
InsyaAllah akan dilaksanakan kurang lebih satu bulan dari sekarang.

Awalnya sempat ditolak oleh Rama, karena dia menginginkan agar bisa lebih cepat, namun Bunda meminta sedikit waktu.
Bunda butuh waktu untuk merenovasi Panti ini, karena beliau menginginkan akad nikah dilaksanakan di panti ini. Sedangkan kondisi panti saat ini butuh sedikit polesan agar keliatan bagus.

Rama nya Shinta (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang