Part 11

100 5 4
                                    

"Yang mulia!"

Troy menoleh, dan terdapat komandan yang kini berdiri tak jauh dari jarak mereka.

Komandan itu menghampiri Troy, lalu komadan itu terfokus Roy yang kini di mampah oleh Troy.

"Yang mulia... Dia siapa?" tanya komandan itu.

Troy menghela nafas, "Kurasa, dia adikku yang hilang itu."

Seketika komandan itu terkejut, "Tuan serius?". Troy mengangguk.

"Aku yakin dia adalah adikku yang hilang itu. Karna dia mirip sama aku, nama margaku sama dengannya, dan ada tanda api di kakinya." ucapnya sembari memandang Roy.

Kalau ingin tahu, Roy memiliki tanda yang berbentuk api kecil di kaki belakangnya. Walaupun tidak terlihat, namun itu ada.

Dan ternyata Troy memiliki juga, justru letaknya sama. Jadi, Troy menduga kalau Roy adalah adikknya yang hilang sekitar 20 tahun.

Komandan itu mengangguk ngerti, "Kalau begitu, kita bawa ke istana saja. Setelah itu kita memberi tahu kedua orang tuamu. Pasti mereka senang sekali, tuan."

Troy seketika menggeleng, "Jangan dulu. Aku bener-bener ingin mencari bukti kuat. Kalau memang sudah jelas kalau Roy adalah adikku, maka aku akan membawanya pulang ke istana." ucapnya dengan serius.

Komandan itu mengangguk kembali, "Jadi, sekarang kau akan membawanya kemana?" tanyanya.

"Ke rumah penduduk. Kebetulan aku menyuruh prajurit untuk mencari rumah penduduk yang kosong. Dan ternyata ada, paling ujung. Jadi aku akan membawa dia ke rumah itu."

"Kalau begitu, biar saya bantu tuan."

Troy mengangguk setuju. Komandan itu memapah Roy. Lalu membawanya menuju ke rumah yang disebut Troy tadi.

~~~

"Hey, belum tidur juga."

Poli menoleh, dan terdapat Jin yang sedang memegang secangkir teh.

Jin berjalan ke arah Poli, lalu dia duduk di sampingnya.

"Kau sendiri? Kenapa belum tidur?"

Jin berkekeh, "Aku nggak bakal bisa tidur, kalau aku belum minum teh terlebih dahulu. Kau lupa kalau ini kebiasaanku?"

Poli tertawa, "Ahh iya benar, aku lupa kalau itu kebiasaan mu."

Lalu hening.

"Jin."

"Hmm?"

"Aku boleh keluar, nggak?"

Jin menoleh, "Kemana?"

"Hanya jalan-jalan. Mau ingin melihat sekitaran Indopragf. Sekalian, aku ingin menjernihkan pikiranku." lirih Poli.

Jin mengangguk, dia mengerti kepada mobil polisi itu. "Baiklah, aku perbolehkan. Tapi, jangan lama-lama. Karna ini sudah larut malam." ucapnya dengan tegas.

Poli mengangguk, "Siap, tenang saja." lalu dia pergi meninggalkan Jin yang sendirian.

Jin yang melihat kepergian Poli, langsung menghela nafas. Dan pandangannya kini terjatuh pada tehnya.

"Poli, maafkan aku."

~~~

"Woah, jadi begini suasana dimalam hari." Ucap Poli sembari melihat sekelilingnya.

Ya, di indopragf terdapat lampu di sepenjulur jalan. Menghiasi malam hari.

Dan disana juga ada penduduk yang sedang berlalu lalang. Ada robot, dan juga manusia.

Poli kagum melihatnya, apalagi dia melihat istana yang kini bersinar terang dimalam hari.

Namun, saat Poli sedang asik berjalan. Dia kini salah fokus saat dia melihat sebuah foto yang berukuran besar di pinggi jalan.

"Ini pasti keluarga kerajaan itu." batin Poli.

Difoto itu, terdapat sepasang suami dan istri yang tersenyum bahagia, dan di foto itu terdapat dua robot laki-laki dan satu robot wanita yang sedang tersenyum puas.

Namun seketika, mata Poli tertuju pada robot laki-laki yang sedang digendong oleh robot wanita yang sepertinya itu ibunya.

"Sepertinya dia tidak asing bagiku?" monolog Poli.

Seketika mata Poli membulat.

Sepertinya dia menyadari sesuatu.

Kemudian dia mundur beberapa langkah, ingin meninggalkan foto besar itu. Tiba-tiba, Poli terduduk lemas dan tidak disangka dia menangis.

"T-tidak mungkin, hiks. I-ini ti-tidak mungkin." ucapnya terbata-bata karna dia terisak.

Ya, perlu kalian ketahui.

Poli menyadari foto robot laki-laki itu.





























Dan Poli menyadari kalau foto laki-laki itu adalah. Roy.

Ya, Roy saat masih kecil.



Bersambung~
AKU KEMBALI!

hwhwhw maaf, aku sibuk sama akun satuku lagi T_T
Tapi gk papa okeh.

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!
SEE YOU~

Robocar Poli Movie: The Life Story Between Roy And Power Fire Roy 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang