Part 25 (END)

129 8 2
                                    

1 Bulan kemudian. . .

"Baiklah! Lucman, angkat Spooky perlahan!"

Lucman segera menderek Spooky perlahan, dan akhirnya Spooky selamat.

Ya, mereka sedang menyelamatkan Spooky yang terjebak di lumpur hidup dihutan.

"Hah, terima kasih semuanya. Aku selamat." Ucap Spooky.

"Sama-sama, lain kali kau berhati-hati lah. Jangan sembarangan masuk ke wilayah sini, terlebih disini ada lumpur hidup." Nasihat Lucman.

Spooky mengangguk, "Iyah, sekali lagi terima kasih semuanya."

"Baiklah, sekarang aku akan mengantarkan mu ke tempat cuci mobil." Ucap Helly.

Spooky mengangguk, dan mereka langsung pergi ke menuju pencucian mobil.

"Kerja bagus, teman-teman." Ucap Poli.

Semuanya mengangguk.

"Dan Lucman, kau sekarang menjadi lebih baik menggunakan alat derek itu." Ucap Amber.

Lucman berkekeh, "Itu semua karena Roy mengajariku. Mungkin dia tidak mengajari ku, aku mungkin tidak melakukan apa-apa." Ucap Lucman.

Mendengar nama Roy, Poli seketika terdiam. Dia merindukan sahabat solitnya itu.

"Poli, kau kenapa?" Tanya Amber.

"Aku hanya merindukan Roy. Kira-kira dia ngapain ya?" Ucap Poli.

"Mungkin dia sedang beristirahat. Kau nggak lupa kan, jika disini siang, berarti di Indopragft sedang malam." Ucap Lucman.

"Aaa iya aku ingat. Hah, kita jadi susah berkomunikasi dengannya." Ucap Poli sedih.

"Jangan sedih, Poli. Pasti kita akan mendapatkan kabar darinya kok." Ucap Lucman.

Poli mengangguk, "Baiklah, mari kita balik ke markas."

Mereka berdua mengangguk, kemudian mengubah tranformasi jadi mobil, dan pergi menuju ke markasnya.

Mereka sudah berada di kota.

Dan akan memasuki alun-alun kota.

Setelah masuk.

Seketika Poli berhenti.

Dia menatap foto Roy terpajang di patung sejarah, senyum khasnya membuat Poli makin rindu teman usilnya itu.

Lalu dia melihat sebuah cap tangan Roy di tanah buatan Jin, kemudian di sampingnya  ada tanda tangannya, dan ada sebuah kata-kata darinya.

"Semoga kalian berbahagia selalu, semangat menjalani hidup, dan jangan menyerah!"

"Hah, melihat itu, aku ingin pergi ke indopragft." Ucap Amber.

Poli menoleh ke kanan kirinya, melihat Amber dan Lucman berada di sampingnya dan ikut melihatnya.

"Kau benar, seandainya kita ada waktu untuk pergi kesana." Ucap Lucman.

"Akan susah juga, tentu kita nggak tahu Roy ada waktu atau tidak. Kita hanya menunggu dia mengirim surat." Ucap Poli.

Mereka berdua mengangguk setuju.

"Baiklah, mari kita ke markas." Ajak Lucman.

Mereka berdua mengangguk, dan langsung pergi ke markasnya.

Robocar Poli Movie: The Life Story Between Roy And Power Fire Roy 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang