Part 9

127 3 0
                                    

"APAA?!!"

Poli menghela nafas kasar, "Iya, tapi dia sudah pergi".

"Gimana ceritanya?" tanya Helly yang begitu penasaran.

Poli dengan berat hatinya menceritakan semua kejadian, mulai dari bertemu dengan Roy, tiba-tiba ada robot asing, Lalu Poli diserang oleh robot itu, sampai Roy menyembuhkannya lalu pergi meninggalkannya.

Amber mengangguk paham, "Sekarang dia menuju kemana?". Poli menujuk ke arah Timur. Lucman membulat bola matanya, begitu juga dengan Arin.

"Ada apa?" tanya Mark yang tahu perubahan kedua kakak adik itu. Lucman menatap satu-satu, "Kurasa Roy akan pergi ke ibu kota sana".

Bucky mengangkat alis, bingung. "Maksudnya?".

"Roy akan pergi ke ibukota, dimana disana terdapat kerajaan. Kerajaan yang sebelumnya aku cerita itu".

Poli menatap Lucman, lalu menghampiri Lucman. "Tunjukkan jalannya sekarang". Lucman melotot, "Kau gila, disana penjagaannya sangat ketat. Kau mau ditangkap?". Poli smirk, "Tidak apa-apa. Asalkan aku bisa melihat sahabatku lagi".

Diantara yang lain sedang berdiskusi, Jin justru terdiam, dan berkeringat dingin. Amber yang menyadarinya langsung menghampiri Jin, "Ada masalah, Jin?".

"apa sebaiknya aku menceritakan semuanya? Tapi semua itu kesalahpahaman saja".

"Jin, aku tahu apa yang kau pikirkan".

Jin kaget, lalu dia menoleh ke arah Poli yang baru saja berbicara.

Tapi, sebelum Poli berbicara, Helly langsung memotong pembicaraan. "Teman-teman, lebih baik kita kesana saja, aku khawatir padanya".

Amber mengangguk setuju, "Aku setuju". Dan yang lain pun mengangguk setuju juga.

"Yasudah, kalau begitu ayo kita jalan sekarang". Ucap Lucman.

Yang lain mengangguk, lalu berjalan menuju tempat ibukota.

•••••

Jika yang lain sedang menuju ke ibukota, beda lain sama Roy yang sudah sampai di ibukota.

Tepat di pintu masuk.

Disana banyak robot dan manusia yang melakukan aktivitasnya.

Roy memakaikan jubahnya, lalu dia dengan berani masuk ke ibukota itu. Sambil berjalan, dia melihat sekitarannya. Mulai dari rumah, toko-toko, sampai bengkel.

Saat asik jalan, tiba-tiba ada robot yang tidak sengaja menabrak Roy hingga dia terjatuh. Robot itu menoleh kebelakang, lalu dia menghampiri Roy.

"Permisi, anda tidak apa-apa? Ada yang lecet?". Tanya robot itu.

Roy menggeleng, "Saya tidak apa-apa. Jangan khawatir".

Robot itu merasa lega, lalu pandangannya tertuju Roy dari bawah sampai atas.

"Permisi, kalau boleh tahu siapa kamu?" tanya robot itu.

Roy menoleh kearah robot itu, "Aku Roy, Robotruck Roy, kenapa?".

Seketika robot itu membulat matanya, terkejut. "A-apa aku boleh membuka jubahmu?".

Roy mengangkat alis bingung, "Mau apa?".

"Jangan khawatir, aku nggak jahat kok. Jadi, kau jangan khawatir ya". Ucap robot itu untuk meyakinkan.

Roy dengan ragu mengangguk. Robot itu dengan perlahan membuka jubah yang Roy gunakan. Lalu, dia menegang seketika setelah melihat wajah Roy.

Robot itu menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Roy yang melihatnya bingung terhadap sikapnya, "Kau tidak apa-apa?".

Robot itu tidak menjawab, dia masih menegang.

"t-tidak mungkin. A-apa ini nyata?"

Robot itu memegang tangan Roy, yang membuat Roy semakin bingung. "Kalau boleh tahu, siapa kau?".

Robot itu menatapnya, "Aku Troy, Robotruck Troy". Roy mengangguk, "Nama kita hampir sama".

Robot yang bernama Troy itu mengangguk, lalu membantu Roy bangun. Setelah itu, Roy langsung berpamit, "K-kalau begitu, saya pergi dulu. Senang bertemu denganmu Troy, aku pergi dulu". Lalu dia pergi meninggalkan Troy sendirian.

Troy melihat kepergian Roy. Lalu dia menatapnya dengan tidak percaya.













"Roy. Robotruck Roy. Apakah dia adikku yang hilang selama 20 tahun?".

•••••

Tbc.

Segini saja dulu, jangan lupa vote and comment.

See you~

Robocar Poli Movie: The Life Story Between Roy And Power Fire Roy 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang