Part 23

72 4 1
                                    

Keesokan harinya.

Warga indopragft datang beramai-ramai menuju istana.

Karena penobatan Roy akan segera dimulai.

Dan di istana.

Semuanya sedang sibuk mempersiapkan untuk acara tersebut.

Termaksud Amber dan kawan-kawannya.

"Mark, bantu aku mengangkat meja ini." Ucap Bucky.

Mark menghampiri Bucky, dan mereka berdua langsung mengangkat meja itu.

Amber dan Jin sedang menata bunga untuk menghiasi ruangan tamu.

Helly dan Carry sedang membuka gorden jendela. Tau sendiri kan, gorden istana itu setinggi apa.

Bahkan, mereka berdua sempat main-main.

Sampai Amber marah.

Lucman dan Arin sedang membantu pelayan istana untuk menyiapkan sejenis makanan.

Ya, pokoknya semuanya sedang sibuk.

Lalu? Dimana keluarga? Mereka sedang bersiap-siap kok.

Terutama yang bakal dinobatkan sebagai pangeran, Roy.

Dia berada di kamarnya, termenung dengan tatapan kosong di cermin.

Percayalah, penampilan Roy sangatlah berbeda.

Dia memakai jubah kerajaan, dan ada beberapa berlian yang menempel di lengan atasnya.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk."

Pintu itu terbuka, dan ternyata itu Poli.

"Hey, kau sudah siap?" Tanyanya sambil menghampiri Roy.

"Siap apanya dulu?"

Poli memegang pundak Roy, dan melihat Roy lewat cermin. "Apapun yang akan terjadi kedepannya?"

"Kalau masalah itu, aku masih bimbang. Kalau masalah jabatan sebagai pangeran, aku sebenarnya belum siap." Ucapnya.

"Aku tahu, sebagai pangeran sangatlah berat. Tapi, apa boleh buat, kau harus terbiasa dengan jabatan mu ini, dan hidupmu yang sekarang." Ucap Poli sambil memeluk sahabatnya.

"Oh ya, kau benar-benar sangat berbeda." Ungkap Poli.

Roy tersenyum, "Bagiku, aku biasa aja."

"Eiy, kau itu memang berbeda sekarang setelah memakai berlian di lenganmu dan jubah kerajaan ini. Malah, lebih bagus jubah kerajaan dari pada jubah hitam." Ucap Poli.

"Berbeda apa?"

"Kau makin tampan."

Roy tersenyum, "Baru pertama kali seorang Poli mengatakan padaku kalau aku tampan. Apa dia tidak menyadari sejak dulu kalau aku tampan dari dulu?"

Poli memasang muka masam, "Yak! Kau jangan kegeeran terlalu tinggi." Dan Roy hanya tertawa.

Oke. Usilnya kumat lagi kan.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk."

Seorang pelayan kerajaan masuk, "Tuan, jika anda sudah bersiap, mari kita turun. Acaranya akan dimulai."

Roy mengangguk, "Ayok Poli."

Poli mengangguk, dan mereka berdua segera pergi menuju ruang tahta kerajaan.

Disana sudah terdapat Wirzad dan Esther yang duduk di kursi raja dan ratu. Troy dan Riy duduk di kursi khusus pangeran dan putri yang secara langsung berdampingan dengan Wirzad dan Esther.

Robocar Poli Movie: The Life Story Between Roy And Power Fire Roy 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang