- - 26. hukuman - -

825 63 2
                                        

Omg im so sorry for jinjjaneomu late update. semoga masih ada yang inget cerita ini huhuhu. 

Happy Reading!

●●

"Syukur aja kepala sekolah ngasih keringanan. kita nggak di skors." sahut Dongi.

"Terus?" tanya Chaca.

"Dihukum."

"Oke." balas Jihyo singkat lalu duduk ke tempatnya. Chaca pun gitu.

Sedangkan yang lain, cuman ada beberapa yang udah dateng. Eno, Yohan, Yuju, Bambam sama Lisa.

Ya. Mereka belum baikan.

"Gue kirim di grup, hukumannya apa."

Anak murid nya bu matahari

Dongi :  Hukuman, Bersihin toilet laki-laki : Gue, Eno, Jehan, Yugom, Yohan.

Dongi : Hukuman, Berishin toilet perempuan : Una, Chaca, Jia, Mina.

Dongi : Hukuman yg bersihin lapangan sisanya.

Mingyu : lapangan segede itu? set dah

Una : Masih mending dari pada toilet

Dongi : bu Sani bilang ngerjain nya jam pertama aja, soalnya itu jam pelajaran dia jadi di pakai buat nyelesain hukuman

- - - S b S - - -

Rosé tersenyum di hadapan cermin. "Semangat!"

tok tok tok

"Ce?"

"Iya ma, masuk."

Mama nya masuk ke dalam kamar, menghampiri Rosé. "Udah mandi?"

Rosé mengangguk. "Yaudah kalau gitu, makan dulu ya. Di bawah udah ramai." perintah mama Rosé lalu berbalik badan keluar dari kamarnya, namun Rosé mencekal tangan mamanya.

Mama Rosé menatap ke arahnya, bingung. "Kenapa mama gak kasih tau dari dulu kalau papa sakit?"

Gak ada jawaban dari mamanya.

"Ma. tell me,"

"Mama bahkan nggak tau ce. Papa sembunyiin ini dari kita semua." jawab mamanya.

Rosé terdiam.

"Papa kamu gak mau kita semua stres mikirin dia. Ce, inget kata mama ya. Apapun itu kamu harus ikhlas, karena ini semua udah diatur sama yang maha kuasa." Mamanya menggenggam tangan Rosé, dan mengelusnya.

"Jangan sedih berlarut larut ya sayang, gak baik. Kita harus ikhlas lapang dada."

Rosé menatap mamanya yang tersenyum menenangkan.

Mamanya itu, memang kuat.

Bahkan mamanya gak nangis di depan mereka saat papanya meninggal. Mamanya sibuk nguatin anak anaknya. Padahal Rosé tau mamanya itu yang paling merasa kehilangan.

"Yaudah yuk, makan." ajak mamanya.

Mama dan Rosé turun bersama ke bawah.

"Mba oce, pagi!" sapa Ryujin, sepupu Rosé.

"Pagi mba!" sepupu yang lain ikut menyapa.

Rosé tersenyum menanggapi. "Ramai banget ya."

"Semuanya nginep di sini ma?"

Mamanya mengangguk. "Iya. kenapa? kamu gak keganggu kan?"

"Nggak, aku seneng malah. Biar menghidupkan suasana."

S b S   || 97 line (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang