- - 24. Fight again - -

883 76 6
                                    

Esoknya, semua sekolah seperti biasanya. Dan hal yang mengejutkan adalah, Yohan, Chaca, serta Mina masuk hari ini. Jadi kelas mereka hampir complete. Karena kemarin kemarin Jihyo juga sudah masuk. Cuma ada satu bangku kosong, bangku di samping Lalisa.

Sebenernya Jehan udah tau Yohan bakal masuk hari ini. Dia ngotot mau masuk sekolah dan terpaksa Jehan ngasih tau semuanya. Kalau dia nggak ngasih tau, Yohan bakalan lebih kaget saat udah masuk.

Gak lupa Jehan ngasih tau ke Dongi, Yugom, Deka, Mingyu dan Una kalau dia udah ceritain semuanya ke Yohan.

Setelah Jehan cerita soal anak kelas yang lagi diem dieman, Yohan tambah ngotot pokoknya dia harus masuk hari ini. Fyi, Yohan udah dibolehin pulang lima hari yang lalu. Dia belum sembuh sepenuhnya sih, tapi kata dokter udah 89% membaik.

Yuju, Una girang gak karuan setelah tau Chaca masuk. Usaha mereka gak sia sia. Yang lain juga seneng, tapi mereka juga kesel. 

kok mereka gak dikasih tau yohan udah sembuh?

Bambam dan Jihyo yang pertama kali marah saat tau Yohan udah sadar tapi mereka nggak tau.

"Apaan sih! Yang harusnya marah itu kita bukan lo semua!"

"Lo nggak bisa nyalahin kita gitu aja una!" Balas Jihyo.

Keributan semakin besar.

Jia, baru aja masuk ke kelas. Tapi, gak ada yang sadar. Hari ini Jia memang agak telat karena June berangkat duluan sekalian nganter ibunya ke pasar. Jadi Jia berangkat sama papanya.

"Kalian bahkan gak peduli!"

"Ya seenggaknya lo kabarin kita!"

Jia terkejut melihat apa yang sedang terjadi. "Ji." Tepukan dipundak Jia menyadarkannya. "Je, ini kenapa?"

Jaehyun menutup pintu kelas yang terbuka, "Lo bisa liat sendiri."

"Chaca sama Mina udah masuk." Gumamnya. "Yohan sadar kok mereka gak kasih tau kita?" Tanya Jia.

Bukannya menjawab Jaehyun malah menunjuk mereka dengan dagunya. Seolah bilang jawabannya adalah yang sedang mereka ributkan.

"Ini ada apaan sih!?" Teriaknya bertanya tanya.

"Lo urusin aja masalah lo." Jawab Yuju ketus.

Jia terbelalak, "juy. Lo kenapa!?"

"Kalian yang kenapa!" Teriak Una.

"Kalian seolah nggak peduli dan gak mau tau apa yang terjadi! Lo semua sibuk ngurusin masalah lo! Sekarang Yohan udah sadar, seharusnya seneng dong? Kalian gak perlu jengukin dia kan, jadi lebih punya banyak waktu buat ngurusin diri sendiri."

Lisa yang sedari tadi tidur dan gak ikut campur kini terganggu. Ia berjalan menatap datar ke arah mereka. "Thank you."

"Tapi, jangan merasa jadi pahlawan. Sok paling hebat." Lisa melirik mereka sinis, "kalau lo ada masalah apa lo biarin masalah lo gitu aja terus lo malah sibuk ngurusin yang lain!?"

"Gue selama ini emang diem aja na! Tapi bukan berarti gue gak mikirin ini. Gimana gue bisa tau keadaan Yohan kalau kalian aja gak ngasih tau kabarnya!"

"Lo bisa nanya! Atau lo ke rumah sakit, lo cek sendiri!"

Lisa tersenyum sinis. "Gak usah merasa paling benar!" Bentaknya. "Gue, jeka sama bambam berantem! Oce hilang kabar! Kalian juga gak ngasih tau gue apa apa! Terus gue harus pergi ke rumah sakit sendirian, gak kenal siapa siapa, kayak orang bego?"

"Lo bisa nanya sama gue lis." jawab Yuju pelan.

"Gimana caranya? Gue chat lo juga gak dibales. Kalian seolah menghindar!"

S b S   || 97 line (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang