- - 25. RIP - -

1.1K 90 5
                                    

"Bawa tas lo semua, ayo bolos."

Semua terdiam, masih shock.

"ayo! ikut gak!?"

Cepat cepat mereka membereskan barang masing masing. "Kenapa gak izin?" Tanya Eno.

"Gak akan dibolehin, paling cuma lima orang yang boleh. Kalian mau?"

Semua kompak menggeleng, dan langsung keluar kelas. "Lewat belakang sekolah, ikutin gue!" Bisik Dongi.

"Ngi, jangan lewat situ! Guru guru lagi rapat kan?" Peringat Jia.

"Oh iya, yaudah belok sini."

Semua rusuh berjalan mengendap ngendap.

Rasanya Lisa mau nangis. Papa oce itu udah kayak papanya sendiri. Mereka cukup dekat. Gak kebayang dia gimana perasaan sahabatnya itu.

- - - S b S - - -

Kini mereka sudah sampai di depan perumahan Oce. Lisa dan jeka juga sih.

Dan untungnya lagi, dari depan perumahan sampai ke rumah oce tidak begitu jauh.

Karangan bunga menghiasi sekitar rumah Oce.

Mereka langsung memasuki perkarangan rumah oce, Disana terlihat Oce sedang duduk melamun menggunakan pakaian serba hitam. Tidak sedang menangis. Mungkin karena sudah terlalu lelah menangis. Kantung matanya hitam, matanya sembab dan merah, hidungnya pun merah.

Mereka, tak pernah melihat oce seterpuruk ini.

Lisa menghampirinya, dan memeluknya. Memberi kekuatan. "Lis.."

"Ssh.." Lisa mengelus pundak Oce. "Papa lagi dimandiin, lis." Lirih Oce memberi tahu.

Lisa mengangguk angguk. "Semuanya ada disini ce."

"Semuanya disini buat nguatin lo."

"Ikhlasin ce, biar papa lo tenang disana." Kata Lisa menahan tangis.

Jeka ikut bergabung. "Oce, ikhlasin. Tuhan lebih sayang sama papa lo."

Oce mengangguk. "Iya.."

Oce menoleh ke arah teman temannya yang masih di teras. "Sini. Kenapa masih diluar?" Tanya nya pelan.

Chaca langsung masuk dan memeluk oce tanpa mengucapkan sepatah kata.

Sedangkan Lisa berpindah tempat memeluk mama oce, mengelus punggungnya sopan. Setelahnya berpindah lalu mengusap bahu Chanyeol. Abang oce. "Bang, ikhlasin ya."

- - - S b S - - -

Pukul dua siang, papa oce sudah dimakamkan. Kini mereka sudah kembali ke rumah oce.  "ce, makan dulu sama temen temennya juga gih." perintah tantenya.

Oce mengangguk pelan. Di ikuti yang lain, "Iya tante, makasih." sahut Una.

"Nasi kotaknya di belakang ce, ambil aja. tante mau samperin mama kamu dulu."

Oce mengajak Lisa dan Yuju untuk mengambil nasi kotak. "Bawa dua dua aja dulu."

"Sekaligus tiga aja ga papa." saran Lisa.

Oce mengambil beberapa kotak lalu menoleh ke arah Yuju dan Lisa yang menunggu, "Abis di sini, kalian ambil yang di dalem dus deket kulkas itu aja." kata oce lalu berjalan duluan ke ruang tamu.

Sedangkan Lisa dan Yuju langsung mengambil nasi kotak.

Canggung. itu yang mereka rasakan.

"Eem.. lis, di depan tadi air minum nya abis ya?"

S b S   || 97 line (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang