[2] Day After Day|Sungchan END

17. Penjelasan

Aku masih diam dan tidak membalas pesan yang baru saja dikirimkan Arga ke aku, setelah genap satu minggu tidak ada kabar dan pertemuan antara aku dan dia, akhirnya malam ini dia hubungi aku.

Kemudian ada satu pesan lagi dari dia yang mengatakan,

7 menit aku berpikir dan melakukan perang dengan diri sendiri di dalam kepalaku, kemudian kaki ku melangkah keluar kamar untuk turun dan keruang tamu menemui dia yang sekarang bisa aku lihat sedang duduk di salah satu sofa dengan pakaian kaos hitam dan celana jeans pendek, demi tuhan sejujurnya aku kangen banget sama cowok ini.

Aku akhirnya duduk di sofa yang berbeda dari yang dia duduki, tatapan matanya ngga beralih sedikitpun ke arahku sejak aku datang tadi, "keluar bentar ya? aku udah izin sama orang rumah tadi" katanya, yang kemudian aku kembali ke kamar tanpa menjawab pertanyaannya untuk berganti baju, aku bertemu a Dery yang baru mau turun ke bawah dengan memakai jaket kulit nya berwarna hitam "di obrolin baik-baik" begitu katanya sambil nyubit pelan pipiku.

Aku sudah berada di dalam mobil HRV hitam Arga yang isi dalamnya ngga berubah sama sekali, masih ada selimut kuning dengan motif tweety di kursi belakang mobilnya yang biasa aku pakai kalo mau tidur di mobilnya, masih ada sendal tidur dengan kepala mickey mouse segede kepala tuyul punyaku yang sengaja Arga taruh di mobilnya buat aku, masih ada foto polaroid aku dan dia yang menggantung, Arga mulai menyalakan mesin mobilnya dan berjalan meninggalkan halaman rumahku, masih belum ada yang bersuara diantara kami berdua setelah beberapa menit mobilnya masih terus melaju tanpa aku tau mau kemana dia bawa aku.

Mobil yang dia kendarai berhenti setelah memesan beberapa makanan cepat saji melalui drive thru kemudian dia memarkirkan mobilnya di area restoran.

Dia menghembuskan nafas nya cukup panjang, "aku bakalan jawab semua pertanyaan yang mau kamu tanya ke aku" katanya sambil menghadap ke arahku.

Aku lihat dia dan aku tatap matanya, ada banyak hal juga pertanyaan yang mau aku bicarakan ke dia, namun yang aku lakukan adalah menarik tubuhnya untuk aku peluk dengan erat.