Jam 2 pagi dini hari aku masih terjaga dengan mengenggam segelas coklat panas yang baru aku buat beberapa menit yang lalu, setelah hampir satu minggu tidak mendengar dan bahkan tahu sedikitpun kabar dari Arga, duduk di balkon kamar pada jam 2 pagi selalu aku lakukan, ngga ada guna sebenernya aku begini, tapi aku lakukan hanya untuk membuat perasaan ku tenang.
Aku baik-baik saja sampai detik ini, aku masih bisa melakukan banyak hal yang biasa aku lakukan walau tanpa Arga, Kejadian di hari itu tidak membunuhku sama sekali, namun sesuatu di dalam tubuhku mati setelahnya.
Di malam itu Bang Tian langsung menemui aku yang langsung di antar pulang oleh A Dery dan Jeno kerumah pada jam sepuluh malam, kemudian bang Tian langsung masuk ke dalam kamar tanpa peduli bahwa aku akan marah karena aku ngga suka orang masuk kamarku sembarangan, dia langsung peluk aku ketika dia lihat penampakan adiknya yang mirip seperti perempuan habis di ceraiin 7 kali sama suaminya.
"dia ngga baik buat kamu sya" katanya malam itu, yang buat dada aku makin sesak dan nangis sejadi-jadinya.
Yang menjalin hubungan itu aku dan Arga, bukan dia. Hanya aku yang berhak menetapkan baik buruknya Arga untuk aku.
"dia ngga bisa jujur sama kamu dek.." Lanjutnya lagi, aku langsung melepaskan pelukan bang Tian secara paksa, kemudian aku tatap dia, susah payah aku mengatur nafas agar tidak tersenggal, "maksud abang?" kutanya dia.
Bang Tian hanya diam enggan menjelaskan maksud dari perkataannya yang masih menjadi tanda tanya besar untukku sampai detik ini.
Setelah selesai kelas, aku langsung cari shamira untuk nebeng pulang karena aku ngga bawa kendaraan dan bang Tian sibuk ngga bisa jemput aku kayak hari-hari sebelumnya.
"woy BULEEEEE!!" teriakku memanggil shamira, menoleh dia.
"APASIH!" Balasnya teriak juga.
"ANTERIN PULANGGGGGG" padahal dia udah jalan mendekat, aku masih teriak sampai banyak orang noleh.
"ORANG GILA!" katanya sambil mukul kepala ku pakai buku kuliah nya yang udah setebel dosa.
"Saket ah!"
"bawa mobil gue aja" katanya sambil nyerahin kunci mobil.
"ah males banget" ku tolak.
"gue ada perlu ke sekre, di pake aja ntar gue nyusul lo nya kemana"
"sama siapa?" ku jawab sambil mau ngambil kunci mobil dari tangannya.
"sama kangmin deh kay—-" ucapnya terhenti karena aku teriak lagi.
"A DERYYYYYY!!!!!" Panggilku ke a dery tapi yang noleh malah semua temennya.
A dery melotot, terus samperin aku sambil mukul kepala ku dengan air mineral botol.
"Setan dalem badan lu ngga usah di bawa-bawa kuliah!"
Aku meringis sambil ngusap kepala ku yang udah di pukul 2 kali hanya dalam kurun waktu kurang dari 5 menit.
"aa mau kemana?" tanyaku.
"ke yangyanggg"
"mau ngapain aa kesana? arsya ikut ya?? ntar di beliin yang tadi" bujukku ke aa sambil naik turunin alis.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Day After Day|Sungchan END
Fiksi Penggemar[Day After Day] 'About us, and 1001 feelings' ⚠️ Family issues, Mental issues, Self harm. PG-15 Start: 2 Februari 2021 End: 18 November 2021