Jam tiga pagi, ia terbangun dan menemukan Argafian tertidur di atas sofa tak jauh dari tempatnya berbaring sekarang, terlihat kamera miliknya berada dalam genggaman tangan pria yang sedang nyenyak dalam tidurnya itu, tak niat untuk membangunkan, Arsya berjalan mendekat hanya untuk mengamati wajah pria yang sudah 5 tahun menghabiskan waktu bersamanya, pucat wajahnya tak menutupi wajah tampan miliknya, Arsya tersenyum kecil, tiang infus itu hampir terjatuh karena Argafian bergerak secara tiba-tiba, Arsya menahan dengan tangannya, Argafian terbangun dari tidurnya, tak ada percakapan diantara mereka, masing-masing hanya sibuk memandang satu sama lain dalam diam, bermenit-menit berlalu, Argafian menarik tangan gadis itu mendekat untuk berbaring di sampingnya, deru nafas keduanya terdengar bersahut-sahutan, "Arga" panggilnya, Arga hanya bergumam dengan mata terpejam dan tangan kanan yang terus mengusap punggung Arsya di dekapnya.
Tak ada maksud, Arsya hanya ingin memanggil namanya, paling tidak pria itu masih menjawab panggilannya walau hanya dengan gumaman, "Arga" panggilnya lagi, kali ini ia ingin memastikan bahwa pria itu masih terjaga atau sudah kembali tidur, tak ada sahutan, ia memeluk nya erat, jantung Argafian berdetak dengan teratur, juga nafasnya yang berhembus secara teratur, dia sudah kembali tertidur, Arsya masih terjaga sampai sekarang, sudah pukul setengah empat pagi, banyak hal yang berputar di kepala nya, ketakutan itu terasa semakin menghantui nya, namun dia sedikit merasa aman, setidaknya pria di pelukannya ini masih bernafas.
"dari awal yang saya tunggu untuk kembali pulang adalah Jaesha bukan dia, Jessica!"
"dia anak kandung kamu!"
"saya tau, tapi masih sangat sulit untuk menerimanya sampai saat ini"
Arsyakila memejamkan matanya, suara pertengkaran malam itu masih berputar di dalam kepalanya, dia selalu membenci bagian dalam dirinya yang sekarang, semua hal buruk selalu berputar di dalam kepalanya berulang-ulang, dekapannya semakin erat, ia menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Arga, dan tertidur setelah beberapa saat kemudian.
Pukul 07.12 pagi, Arsya keluar dari ruang inap Arga untuk mencari udara segar pagi seorang diri, padahal ia hanya tidak ingin tahu soal keadaan Arga secara jelas, karena jam setengah 7 pagi tadi pria itu mengeluarkan banyak darah segar dari hidungnya, Bunda juga Andy sudah datang tadi, ia terus berjalan tanpa tahu kemana kaki nya melangkah, telfon berdering, itu panggilan dari Argafian, "halo?"
"kamu dimana?"
"aku lagi cari sarapan, tanyain bunda sama Andy mau titip apa?"
"sya, kata dokter ng-"
"aku tanya bunda sama Andy mau titip apa?" ucapnya tak ingin tahu penjelasan yang keluar dari mulut Argafian.
"maaf" lirihnya.
Ia mengerjap, Langkah nya terhenti, satu tetes air mata terjatuh tanpa permisi, ia berbalik badan berjalan dengan cepat untuk kembali masuk kedalam kamar inap Argafian, panggilan itu masih terhubung.
"aku sayang kamu sya, maaf aku ngga bisa tepatin janji aku untuk selalu sama kamu dan selalu ada buat kamu"
Arsyakila langsung memutuskan panggilan sepihak.
Bukan akhir yang seperti ini yang dia mau, saat dia mengatakan bahwa dia sangat membutuhkan Argafian dalam hidupnya untuk selamanya dia benar benar butuh, dia benar-benar sungguh mengatakannya, Argafian bagai rumah tempatnya pulang, dia sudah menaruh semua hal pada lelaki itu.
Ada Andy yang menangis dalam pelukan Jeno disana, tak tahu kapan, namun semua orang sudah mulai datang disini, Arsya tidak tahu apa yang sedang terjadi, ia hanya diam menatap pandangan orang yang menatapnya sendu, membuka pintu kamar tanpa permisi, dan berjalan mendekat kearah Argafian yang masih mengenggam ponselnya dengan layar yang menampilkan panggilan terakhirnya dengan Arsya tadi, Bunda mengelus surai Arsya sebelum keluar dari kamar, "kamu kenapa buat aku takut terus?" semua fikiran buruk tadi lenyap seketika setelah melihat Argafian masih tersadar dan sedang menatapnya sekarang, mungkin tadi Andy nangis karena di putusin pacarnya. pikir Arsya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Day After Day|Sungchan END
Fanfic[Day After Day] 'About us, and 1001 feelings' ⚠️ Family issues, Mental issues, Self harm. PG-15 Start: 2 Februari 2021 End: 18 November 2021