(6) Tentang berbagi

5 2 0
                                        

_DOA ITU MANIS_

🌻🌻🌻

Sudah datang musim kemarau, ku sapu pandangan mata ini dan ku lihat banyak dedaunan kering yang mulai berjatuhan ditanah depan rumah. Ranting pohon ikut mengering jika tertiup angin pasti ikut terbang atau bahkan jatuh ke bawah.

Duduk sejenak lalu ceritan tentang hari ini, nikmati walau sebentar dan tertawalah bersamaku. Sesederhana itu  lah menciptakan kebahagiaan. Tapi ada cerita yang lebih menarik bahkan bisa kalian tiru.

Kemaren aku habis liburan di rumah nenek, seperti biasa aku selalu pulang-pergi dengan transportasi umum yaitu bus.  Hari ini aku pulang, sekitar jam 10 pagi aku sudah tiba di terminal. Turun dari bus aku lihat banyak sekali orang berhamburan datang menawari jaza, ada tukang ojek dan juga becak. Lalu aku tolak dengan alesan mau beli minum dulu.

Sesampai di warung aku duduk sembari meminum beberapa tegukan dan sesekali aku melihat bapak-bapak sudah tua tapi ada juga yang masih muda, mereka sangat semangat dan juga antusias mendatangi para bus yang baru datang. Berharap ada satu penumpang yang butuh dengan jazanya.

Tak lama ada seorang bapak-bapak duduk disamping ku sembari mengkibas kibas tangannya dengan menggunakan topi, kelihatan sekali dia sangat lelah, lalu ku lihat rambutnya sudah hampir putih semua. Aku merasa kasihan lalu aku berniat membelikan beliau air mineral.

"Sudah dapet penumpang berapa pak ?" Tanya ku sembari menyodorkan sebotol air mineral."

"Eh makasih neng," balasnya di akhiri senyuman yang begitu menyentuh. MasyaAllah entah kenapa aku merasa bahagia. "Baru satu neng." Sambungnya setelah meminum air itu.

"Oh, dari jam berapa pak ?"

"Dari habis subuh."

"Lumayan lama ya pak." Balas ku merasa ibah dan niat ku naik ojek online pun mulai aku urungkan.

"Iya gitulah neng kerja jaman sekarang kudu sabar, apalagi sekarang ada ojek online yang dimana orang-orang sudah mulai beralih dengan ojek online. Dengan alasan lebih praktis dan juga lebih murah. Kadang saya sendiri juga mikir mau ikut ojek online biar dapur tetap ngebul tapi mau gimana lagi motor sama hp saja saya enggak punya, terus juga saya kan enggak sekolah enggak tau cara mainnya gimana neng ahaha..." Katanya diakhiri tawa hambar. "boro-boro beli hape makan sehari tiga kali aja sudah bersyukur sekali neng." Lanjutnya  dengan raut muka yang mulai berubah.

"Hmm, iya pak ngikuti jaman," kata ku "enggak ada motor jadi bapak ngapain kok nyari penumpang ?" Lanjut ku penasaran.

"Narik becak neng."

Deg, jaman sekarang masih ada becak, kalau pun ada pasti keberadaan sedikit dan jarang juga ditemui. Salut sama bapak ini masih mempertahankan walaupun usia sudah tak lagi muda, tapi semangat nyari uang masih tetap membara.

"Bapak sudah makan ?"

"Mmm... be_belum neng tapi saya masih kenyang kok." Balasnya ragu.

"Eh ayok makan bareng aku pak, kebetulan aku belum makan."

"Duluan aja neng, saya mah nanti sore aja sekalian pulang." Tolaknya.

"Enggak papa ayok pak, nanti saya yang bayarin. Rejeki enggak boleh ditolak pak." Bujuk ku dan sampai akhirnya si bapaknya mau makan bareng.

Di warung makan,  aku lihat si bapaknya sangat lahab menyatap makanan itu, tapi anehnya hanya nasi putih yang beliau makan sedangkan lauknya beliau pisah. "Kenapa lauknya enggak dimakan enggak doyan ya pak, saya ganti ya, mau lauk apa pak ?" Kata ku.

"Hehe, buat anak saya dirumah kasihan belum pernah makan ikan lele."

Deg,  hati ku langsung tersentuh, air mata mulai tak terbendung dan seketika aku menangis. "Ya Allah pak, makan aja masih inget anak istri di rumah hiks.. hikss..."

"Aduh jangan nangis neng, saya udah biasa makan nasi tanpa lauk."

"Bapak punya anak berapa ?"

"Dua neng,"

"Yaudah itu ikannya dimakan aja pak nanti saya pesan tiga lagi buat anak dan istri bapak di rumah. Nanti saya yang bayar pak enggak papa." Kata ku merasa kasihan.

"Eh jangan neng, bapak jadi enggak enak." Balas bapak sembari garuk garuk kepala.

"Enggak papa pak, ini rejeki bapak diterima yaa ?" Kata ku sembari menepuk pundaknya.

***

Sekarang aku mulai sadar, banyak orang yang butuh uluran tangan kita. Bantulah mereka walaupun hanya sedikit, membuat orang tersenyum saja sudah mendapatkan pahala.

Tante aku juga pernah berkata, "aku lebih suka naik becak dari pada ojek online." Saat aku bertanya, jawabannya begitu menarik dia bilang, "Kasihan ndo, anak istrinya nunggu dirumah. Tukang becak kalo dapat satu penumpang dia langsung pulang terus uangnya langsung kasih ke istrinya buat beli beras. Makanya tante lebih milih tukang becak, setidaknya tante sudah bantu mereka untuk makan hari ini. Terus sampai rumah, pasti tante suruh duduk dulu sama minum teh anget dan kalo ada makanan pasti tante bawakan. Walaupun sedikit mereka itu seneng banget. Dan disitu tante merasakan bahagia yang sebelumnya tante sendiri belum pernah meraskan sebahagia itu. Hingga sampai akhirnya tante jadi nyaman naik becak."

MasyaAllah, begitulah pandangan ora
masing-masing orang. Setelah aku mendengar dan melihat sendiri, sekarang aku selalu menyempatkan waktu untuk mampir ke para tukang becak dengan memberi satu persatu air minum dan juga nasi kotak. Dan benar saja mereka langsung tersenyum aku pun ikut tersenyum, bahagia sekali. Sampai rasa ingin terus berbagi kepada mereka.

🌻🌻🌻

Gimana menurut kalian ??

Semoga bisa bermanfaat yaa

Jangan lupa vote dan follow

@nunungayuerna9

SWEET OF DOA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang