_DOA ITU MANIS_
🌻🌻🌻
Aku duduk termenung di meja belajar lalu menatap ke arah jendela kamar. Selama aku masuk kampus, dunia ku sedikit berbeda. Cenderung apa-apa sendiri, teman mulai berkurang dan sedikit sedikit aku mulai bosan dengan keadaan. Usia ku sekarang sudah menginjak 22 tahun, usia yang sudah matang bisa dibilang sudah dewasa. Sedih dan juga malu dengan diri sendiri, belum memiliki apa-apa tidak ada hal yang harus dipamerkan ataupun dibanggakan. Masih saja merepotkan orang tua yaa walaupun orang tua tidak merasa direpotkan.
Aku selalu bermimpi ingin menjadi pengusaha, ingin menjadi penulis dan sekarang aku bermimpi lagi ingin menjadi model pakaian syar'i. Begitu banyak mimpi ku, tapi aku bingung cara memulainya, tidak tahu menau bagaimana yang harus aku lakuan terlebih dahulu. Apa ini tanda aku butuh pasangan hidup, yang bisa membimbing, menuntun serta memimpin ku, tapi yang ku rasakan aku selalu saja merasa lemah padahal aku belum berusaha dan mencoba. Entah ! Aku bingung, pusing, dan hampir saja gila.
"Doorrr !"
"Astagfirullah Alfa !"
"Lagian lu siang-siang bolong ngelamun, kurang kerjaan banget si !" Kata Alfa lalu membalikan badan dan mulai berbaring di atas kasur.
Aku menghela nafas "Gue udah tua, tapi belum ada yang bisa gua banggakan. Gue malu pada diri gue sendiri."
"Hah ! Bersyukur napa dikit dikit ngeluh. Lo tuh hebat masuk kampus terkenal dengan jalur beasiswa,"
"Hmmm..." Balas ku pasrah, tidak ada yang bisa ngertiin perasaan ku saat ini.
"Besok gue mau tanding basket, doain ya, biar gue menang. Lumayan kalo menang dapet 10 juta coy."
"Lu enak, bisa menghasilkan uang dari hobby, apalagi otak lu yang encer bisa bikin aplikasi yang dimana lu tidur aja uang mengalir ke rekening. Lah gue !"
"Astagfirullah ! Lu napa si, iri sama gue ?"
"Tau lah ! Pusing gue."
"Coba cerita jangan dipendem sendiri," kata Alfa sembari pindah posisi menjadi duduk menghadap ke arah ku.
Aku menghela nafas panjang. "Gue tuh punya mimpi, tapi gue bingung cara mulainya. Stres gue mikirin mimpi gue yang belum bisa gue gapai. Gue bingung cara mulainya."
"Gimana ya__"
"Kanza !" Panggil ibu memotong pembicaraan Alfa.
"Iya bu," balas ku.
"Udah mau jam 2 kamu enggak berangkat, katanya ada kelas."
Lalu aku menoleh ke jam dinding, seketika aku teriak sekenceng-kencengnya. Tanpa mandi tanpa bedak aku berangkat dengan pakaian seadanya. Bukan apa-apa, aku lupa kalo hari ini kelas dosen kiler yang suka bikin jantungan dari pada kena marah karena terlat mending pakaian seadanya tapi aman.
"Astagfirullah kanza hati-hati jangan gugup begitu, kamu enggak makan siang dulu ?"
"Gampang bu, Kanza berangkat dulu. Assalamualaikum" Ucap ku sembari menyalakan motor lalu pergi dengan tergesa gesa.
"Waalaikumsalam." Balas ibu dengan geleng-geleng.
"Hadehhh ! Mbok jadi perempuan yang kalem eh dia malah pecicilan, gak ada anggun anggunnya." Kata Alfa mendekati sang ibu.
****
Alhamdulillah tidak kena marah batin ku sembari keluar dari kelas lalu berjalan menuju ke perpustakaan.
Sesampainya disana aku mengambil buku tentang berbau marketing, mencari tau tentang dunia berbisnis. Aku duduk disamping jendela sebelum aku membaca aku terlebih dahulu menatap keluar jendela, melihat pemandangan dari ketinggian. Entah kenapa aku suka melihatnya, kadang merasa bahagia sendiri ada rasa damai yang muncul dalam hati.Kemudian aku mulai membuka buku lalu membacanya dengan seksama. Beberapa menit kemudian cahaya matahari tembus dari kaca cendela hingga mengenai tubuh ku, pandangan ku sedikit terganggu karena silau. Lalu aku mengambil buku di dalam tas kemudian aku letakan disamping kepala bertujuan menutupi cahaya matahari agar aku bisa melanjutkan kembali.
Aku sudah mulai lelah dengan tangan diangkat satu lalu aku letak diatas meja saat itu juga cahaya matahari tidak lagi mengenai ku. Aku tersenyum sembari menatap ke arah jendela, seketika senyum ku redup dan menyesal telah memperlihat senyuman ini.
"Kenapa cemberut ?" Tanya seorang laki-laki yang berdiri disamping jendela.
"Lo kok ada disini ?"
"Aku mahasiswa disini," balas dia sembari tersenyum "Salam kenal, dan selamat berjumpa lagi." Sambungnya.
"Hah ! Mahasiswa baru ya ?"
"Ngawur ! Setahun lagi aku lulus."
"Loh ! kok aku baru liat lo disini."
"Ya karena kamu terlalu sibuk dengan diri sendiri, sampai-sampai tidak ada waktu buat kenal dengan orang disekiling kamu." Kata Alfatih.
Laki-laki aneh yang pernah aku temui dimasjid waktu itu. Tidak pernah menyangka ternyata dia satu kampus dengan ku.
"Mulai lah buka hati, jangan ditutup terus." Kata Alfatih lalu pergi begitu saja dengan senyuman seakan mengejek.
Aku merasa murka dengan kata-katanya, yang menurut ku sendiri itu tidak sopan. "Emang kenapa masalah buat lo !" Balas ku dengan suara yang cukup keras.
Syuuuuttttt !
"Diam."
"Jangan berisik mba," kata mahasiswa lain yang merasa terganggu.
Aku menoleh ke arah mereka dengan senyuman pasrah dan meminta maaf.
Kanza yang sabar ya, tetap fokus dengan tujuan kamu biar laki-laki itu anggap saja angin lalu.🌻🌻🌻
Yuhuuuu menurut kalian gimana nih
Komen dong
Happy reading semuaa
Jan lupa vote dan follow yaa@nunungayuerna9
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET OF DOA
Ficção AdolescenteDoa itu manis, semanis aku mendoakan mu. Ini bukan kali pertama aku jatuh cinta tapi kali ini sangat berbeda. bibir ku tersenyum hati ku berbunga, saat aku mendengar lantunan ayat suci yang kau bacakan. Merinding, suaranya begitu lembut hingga menem...