22. Itu Alasannya

212 41 3
                                    

Masa lalu tidak bisa diubah tetapi bisa diambil pelajaran untuk masa yang akan datang---Cermin Terbalik

____________

Terdengar suara bel rumah berbunyi beberapa kali. Bi Minar yang sedang membersikan rumah segera berlari untuk membukakan pintu, hingga nampak seorang pria jangkung dengan ketampanan di atas rata-rata.

"Eh, Den udah pulang. Silahkan masuk Den ... bibi kasih tahu tuan dulu." Bi Minar mempersilahkan pria dewasa itu masuk.

Pria dengan setelan hoddie itu menarik kopernya ke dalam rumah. Setelah beberapa menit Herdy datang dengan raut wajah senang melihat pria itu.

"Zeyn," ucap Herdy tebakannya tepat walau pria itu membelakanginya.

Pria yang disebut-sebut sebagai Zeyn itu berbalik. "Papa!" Dia mendekati Herdy dan memeluknya erat.

Zeyn Purwira---anak angkat dari orang tua Zeline, sebelum Zeline lahir dia sudah diadopsi oleh Herdy lebih tepatnya pada umur 11 tahun. Zeyn merupakan anak dari temannya, orang tuanya telah meninggal karena menolong ibunya Zeline yang tengah mengandung.

Orang tua Zeyn meninggal disebabkan karena kecelakan, pada saat itu Celine---ibunya Zeline dan ibunya Zeyn pulang setelah menghadiri perkumpulan arisan. Waktu itu ayahnya Zeyn menjemput istrinya dan kebetulan rumah Celine searah dengan mereka, akhirnya mereka bertiga pulang bersama.

Tak terduga ketika mobil berada di jembatan terjadi tabrakan beruntun dari arah belakang, hingga mobil dari samping memental dan mendorong mobil yang dikendarai ayah Zeyn hingga tersangkut di tepian jembatan.

Bagian depan mobil sudah mengangkang ke arah sungai, hanya punya kesempatan beberapa menit untuk keluar dari sana tetapi orang tua Zeyn sangat baik mereka menyuruh wanita hamil itu---Celine untuk keluar lebih dulu, tentu itu pun dengan paksaan.

Setelah keluar, Celine berusaha mengulurkan tangan tetapi takdir berkata lain mobil itu jatuh juga bersama dua penumpang suami dan istri. Ibu Zeline hampir saja ikut terjun beruntung tim penyelamat berhasil menangkapnya.

Hingga saat itu keluarga Herdy berhutang budi pada keluarga itu dia mengadopsi anak satu-satunya mereka dan namanya diganti menjadi Zeyn Purwira.

Sekarang anak itu tumbuh menjadi pria dewasa, pintar dan tampan nyaris sempurna tetapi ada satu kekurangan darinya dia belum juga menikah walau umur sudah hampir menginjak kepala tiga. Walaupun Zeyn anak angkat tetapi Herdy selalu menganggapnya seperti anak kandung sendiri, dia sangat menyayanginya.

Mereka berdua duduk di sofa bed. "Kamu ini mau pulang tapi gak ngasih tahu." Herdy menepuk punggung Zeyn.

"Iyalah biar kejutan!" Zeyn terkekeh.

"Gimana udah punya calon?"

Pertanyaan ini yang membuatnya kesal, lagi-lagi kata ini yang dilontarkan oleh Herdy. "Tenang aja nanti juga ada," ucap Zeyn santai.

"Kamu ini udah tua, masa kamu mau jomlo seumur hidup. Papa mau cepet gendong cucu!"

"Gaklah aku masih muda," ucap Zeyn tak terima dengan sebutan 'tua'.

Herdy terkekeh. "Gimana, di london?"

"Ya, gitulah seperti biasa pasti sibuk."

"Mungkin, Papa bakal jarang ke sana. Kasian Zeline dia selalu sendiri pasti dia kesepian."

"Iya, gak apa-apa aku bakal urusin. Tapi ngomong-ngomong ke mana Zeline, belum pulang?"

"Pasti di jalan," balas Herdy.

Cermin TerbalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang