21. Tidak Sama Seperti Dulu

340 98 414
                                    

Meminta maaf tidak membuatmu rendah---Cermin Terbalik

____________

Liam memeluk erat ayahnya---Tuan Dharanindra, rasanya sudah lama dia tidak melakukan ini kepada ayahnya ia ingat terakhir dipeluk pada saat berada di bangku sekolah dasar itu pun kelas dua.

Tuan Dharanindra membalas pelukan anaknya, memang dari sejak dulu dia menunggu momen ini dia tidak bisa menunjukkan kasih sayangnya seperti ini, Tuan Dharanindra selalu keras pada Liam.

"Kamu kenapa Liam?" tanya Tuan Dharanindra.

Liam hanya diam tidak menjawab pertanyaan ayahnya.

Menunggu suaminya tak kunjung datang Ayutryasa berniat untuk menghampiri tetapi ketika dia melihat dari lantai atas dia spontan tersenyum senang, anak tunggal dan sang ayah berpelukan pemandangan ini jarang sekali terjadi.

Ayutryasa---ibu Liam menghampiri dua orang berbeda generasi itu. "Liam? Kamu pulang, Nak?"

Kedua insan itu melepas pelukannya, Liam beralih memeluk ibunya erat. "Aku kangen, Bu."

Ayutryasa mengusap lembut kepala Liam, tidak disangka Liam akan berubah. "Ibu juga kangen sama kamu."

Liam melepas pelukannya dan menatap ayahnya. "Ayah, aku bakal kerja keras agar aku bisa nuruti apa kata Ayah. Aku cuman pingin minta maaf sama Ayah karena aku gak bisa jadi anak yang penurut." Liam tertunduk merasa bersalah.

Tuan Dharanindra menepuk bahu Liam. "Kamu sudah dewasa, ayah bangga sama kamu ...."

"Nak, kamu mau tidur di sini?" tanya Ayutryasa.

"Gak Ibu, aku mau tidur di kos-an aja."

"Tidur aja di sini, Nak sehari saja."

"Gak Ibu, aku mau berusaha cari uang lagi biar aku cepet-cepet pulang."

Liam mengusap air matanya, lalu menatap ayahnya. "Ayah, do'ain aku yah ... aku pamit." Dia mencium punggung tangan ayah dan ibunya.

"Do'ain aku ibu, Assalamu'alaikum." Sembari melambai dan pergi dari sana.

Semua terlihat berbeda dan berubah menjadi lebih baik, ternyata awal mula bertemu cermin terbalik merupakan langkah pertama mengubah keadaan hidup. Apapun masalahnya di balik itu semua pasti ada hikmahnya.

***

Zeline come back rasanya sudah bertahun-tahun Zeline tidak menginjakkan kaki di SMA Cakraswara padahal hanya hampir sebulan saja tidak masuk sekolah, untuk hari ini dia diantar oleh ayahnya walaupun jarak rumah dan sekolahnya hanya beberapa meter saja sekalian kesempatan Zeline merasakan diantar oleh ayah sendiri.

Yang ada di pikirannya sekarang adalah hanya satu orang yaitu Aydan, sejujurnya dia masih mencintainya tetapi setelah melihat perlakuan Aydan pada Liam. Membuat Zeline ragu untuk flashback.

Jika dia balikan lagi bersama Aydan mungkin dia akan melakukan yang lebih dari waktu itu bisa saja Aydan merusak dirinya. Tidak, tidak ini tidak boleh terjadi!

Zeline menyusuri koridor, rasanya berbeda kenapa semua orang menatapnya aneh dan bahkan ada di antaranya bersembunyi. Kenapa mereka? Hingga Zeline masuk ke kelas, semua orang diam ketika dia mengucap salam.

Bukankah harus membalas jika ada orang yang mengucap salam tetapi kenapa mereka diam saja seakan tidak ada Zeline, lalu sekelompok siswa mendekati Zeline.

"Ayo bro kita main, lo bakal kalah ngelawan gue," ucap salah satu anak yang terkenal dengan kenakalannya.

Zeline mengernyit, tidak biasanya anak itu menyapa seakrab itu, memang Zeline sering bercengkrama dengan semua teman sekelasnya tetapi tidak sampai bergaul dengan para laki-laki.

Cermin TerbalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang