23. Calon Mantu?

219 44 9
                                    

Assalamu'alaikum, akhirnya Cermin Terbalik update ... mohon maaf yah telat dari biasanya soalnya tiga hari kebelakang sibuk banget. Jangan lupa buat komen bawel dan Voth ... dan satu lagi ajak semua temanmu atau keluargamu untuk membaca Cermin Terbalik.

Love you all♡

Happy Reading  ...

_______

Benar kata ayah, harusnya aku mencari sahabat bukan teman walaupun sahabat jarang adanya---Cermin Terbalik

***

"Cepetan! Nyetir mobilnya!" teriak Liam gelisah.

"Ya, sabar Borokok!" jawab Angga.

Liam menghembuskan nafas kasar, dia sangat tidak sabaran untuk segera menolong Zeline entah apa yang terjadi padanya sampai sekarang dia belum juga ditemukan.

Berkat Angga yang berhasil menemukan keberadaan ponsel Zeline lewat pelacakan teknologi canggih zaman sekarang, Liam semakin mudah untuk melakukan pencarian.

Liam berdecak. "Berhenti!"

Kontan saja Angga mengerem mobilnya tiba-tiba teriakan Liam membuatnya terkesiap. "Apaan, Sih!" sergah Angga.

"Turun! Biar gue aja yang nyetir. Lo gak bisa kenceng!" Liam membuka sabuk pengaman.

"Ini, udah kenceng jalannya Liam, kalau terlalu kenceng nanti si Juleha rusak!"

"Juleha? Siapa Juleha?"

"Ini, si sayang ... mobil gue," jawab Angga.

Liam melotot pada Angga geram, ingin sekali dia memukul dengan durian ke kepalanya berharap tengkoraknya berganti dengan buah itu pasti terlihat bagus.

"Cepet turun!"

Angga segera turun dan berpindah tempat, sedangkan Liam sudah duduk untuk menyetir.

Setelah Angga masuk dan memasang sabuk pengaman dia berkata, "Ayo jala--Aaaah!! Jangan kenceng-kenceng anjir, lo mau balap!" Dia memegang pegangan di kursinya.

Liam tidak peduli Angga yang teriak-teriak ketakutan karena mobilnya melaju dengan kecepatan tinggi.

Google maps itu membawa Liam dan Angga ke sebuah tempat sepi, tetapi terdapat satu bangunan terlihat seperti bengkel bekas, di sana terdapat anak-anak geng yang sedang berjaga.

Liam berniat untuk turun dari mobil tetapi ditahan oleh Angga. "Tunggu dong, lo harus tenang jangan asal ngambil keputusan. Nanti yang ada repot ... mening telepon polisi dulu."

Liam mendengarkan saran Angga, lalu dia segera melaporkan pada polisi karena dia yakin Zeline ada di sana. Setelah beberapa menit menunggu akhirnya polisi datang dan menggerebek anak-anak di bengkel itu.

Polisi sedang sibuk menangkap anak-anak itu yang ternyata sebagian dari mereka sedang bermabuk-mabukan, sementara Liam dan Angga masuk dan mencari ke tiap ruangan yang ada. Hingga Liam mendengar teriakan dari salah satu ruang yang remang.

Liam masuk dan mendapati Zeline  yang terkapar lemah di teras dengan luka-luka yang cukup parah, Liam berlari dan merengkuh Zeline.

"Lo gila!" berang Liam pada Eri.

Eri langgung menjatuhkan balok kayu itu, lalu polisi menangkapnya bersama Aydan.

"Lepasin!" teriak Eri kala tangannya diborgol polisi.

Liam terus membangunkan Zeline, tetapi sang empu masih belum menyahut.

"Zel, lo gak mau bangun? Sorry gue telat," lirih Liam. "Maaf Zeline."

Cermin TerbalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang