25. Lampu Hijau

190 43 13
                                    

Assalamu'alaikum ... alhamdulilah Cermin Terbalik update lagi, sebelumnya mohon maaf kalau ceritanya bener-bener gak jelas, soalnya aku revisi lagi ternyata aku salah riset ada kesalahan.

Jadi mohon maaf banget kalau ceritanya bener-bener gak nyambung, jika kalian ketemu plot hole bisa komen aja dan krisan oke? aku bakal benerin.

Terima kasih juga udah mau baca dan setia sama cerita aku, love you all ...♡

Happy Reading  ...


"Gue cuman mau bilang ..." Liam menjeda ucapannya. "Eum, maksud gue." Dia menggaruk kepalanya.

"Nih, gue cuman mau ngasih ini sama lo." Liam memberi paper bag pada Zeline.

"Apa ini?" Sembari menerima benda itu.

"Buka aja."

Zeline membuka dan mengeluarkan isi dalam paper bag itu dengan susah payah karena tangan kirinya diperban. Mata Zeline berbinar ketika melihat isi benda itu, di dalam paper bag terdapat boneka panda kecil sangat lucu.

 Mata Zeline berbinar ketika melihat isi benda itu, di dalam paper bag terdapat boneka panda kecil sangat lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah, lucu banget. Ini beneran buat gue?" tanya Zeline semringah.

"Iyalah, kalau bukan buat lo ngapain ngasih ke lo."

"Wah, makasih Kak Liam. Ini lucu banget gue suka!" Zeline terus memeluk dan mencubit boneka panda itu. "Tapi, atas dasar apa ngasih beginian?"

"Tadinya gue mau ngasih waktu itu, tapi lo malah ngilang ... jadi terpaksa harus diundur ngasihnya," tutur Liam. "Gue ngasih sebagai tanda terima kasih karena lo udah bantu gue. Thanks yah."

Zeline tersipu, ternyata Liam bukan cowok yang pelit. "Hm, makasih. Kakak baik banget sih."

"Ayo balik." Ajak Liam.

"Langsung balik aja." Zeline mengerucutkan bibir. "Gak mau makan-makan gitu?" Zeline manja.

Liam menatap Zeline gemas, dia pun mencubit pipi tembem Zeline karena ulahnya sendiri tidak mengatur porsi makannya waktu itu.

"Ya, udah ayo," ucap Liam.

Zeline kegirangan dia naik ke motor Liam dengan semringah.

***

Liam membawa Zeline ke rumah makan padang, saat ini Liam tidak bisa membawa Zeline ke restoran mahal yang biasa dia kunjungi. Dia ingin menyesuaikan dengan isi dompetnya, berharap Zeline tidak keberatan.

"Gak apa-apa yah, makan di sini aja," ucap Liam was-was.

Zeline menatap Liam. "Iya, gak apa-apa. Yang penting perut aku gak dangdutan," celetuknya.

Liam tertawa. "Bisa aja kamu." Dia mengacak-ngacak puncak kepala Zeline. "Cepet mau pesen apa?"

Pipi Zeline memanas, mendapat perlakuan Liam. Dia tidak tahu kenapa perasaan ini tiba-tiba ada. Apakah Liam merasakannya?

Cermin TerbalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang