8

13 0 0
                                    

Faza dan Abidzar melangkahkan kaki mereka masuk kedalam gedung bertingkat yang didominasi warna kuning kecoklatan bertuliskan POLSEK YOGYAKARTA itu.

Dengan langkah ragu, Faza mengekor dibelakang Abidzar.

"Permisi pak, kami mau ambil motor tilangan dimana ya?" Tanya Bidzar ke petugas administrasi.

"Oh iya mas, silahkan tunggu sebentar ya.." kata salah satu petugas.

Tak beberapa lama, saat Faza dan Abidzar duduk diruang tunggu, Faza dan Abidzar diminta datang keruang dimana mereka akan mengurus surat-surat.

"Bapak kamu mana?" Tanya polisi muda bernama Rama Dwi S itu sambil menatap Faza lekat.


"Mmm... Bapak saya..tadi udah sa..saya telefon kok pak, mmmm .. keknya bentar lagi dateng deh.." jawab Faza dengan suara yang gugup sambil tertunduk dan sesekali melirik ke Abidzar yang duduk tepat disampingnya dengan ekspresi wajah yang terlihat santai.



"Bisa-bisanya dia sesantai itu??" Tanya Faza dalam hatinya sambil menatap wajah Abidzar heran.


"Terus ini siapa kamu? Pacar kamu?" Tanya Rama sambil melirik sinis ke Abidzar.


Mendengar pertanyaan itu membuat Faza dan Abidzar terkejut dan reflek membuat saling menatap.


"HAH?! BUKAN PAK!" Elak Faza dengan cepat.


"Huuuffhhhh.... (Menghela nafas panjang) bapak yang bener aja dong pak.. masa bapak ngira saya pacaran sama dia sih pak..? Dia ini bukan tipe saya pak, jadi gak mungkin lah saya mau pacaran sama dia" kata Abidzar sambil menatap Faza dengan ekspresi wajah benar-benar santai.



"Heh! Elo pikir gue mau punya pacar kek elo?! ENGGAK! gue juga kagak mau! Lagian elo juga bukan tipe gue!" sahut Faza kesal.

"Oh ya?! Yakin gue bukan tipe elo hah?" Tanya Abidzar sambil menatap Faza dan mencoba menahan tawa.

"Yakin lah!" Kata Faza dengan cepat sambil menatap Abidzar tajam.

"Awas lu kalo nanti suka sama gue" ancam Abidzar masih terus menatap tajam Faza.

"Hah?! Suka sama elo?! GAK AKAN!" Sahut Faza dengan PD nya.

"Kita lihat aja nanti" kata Abidzar lagi.

Faza hanya menengok sambil memicingkan matanya kesal kearah Abidzar.


"Hust! Udah-udah.. jangan gituh dek (Faza), nanti jatuh cinta lho" kata polisi bernama Dimas yang sedari tadi berdiri disamping Rama, Dimas hanya tersenyum lebar menatap Faza yang kesal.



"ih! JATUH CINTA?! SAMA DIA?? (melirik sinis Abidzar) GAK MAU SAYA PAK! GAK MAU DAN GAK AKAN!" Elak Faza benar-benar kesal sambil terus menatap sinis ke Abidzar.


Abidzar hanya tersenyum miring menatap wajah Faza.


Sedangkan Rama, dia hanya menatap Abidzar dan Faza bergantian dengan tatapan mata tajam penuh arti.

Tiba-tiba datang seorang pria dewasa berjalan mendekat kearah mereka.

"SYAKIRA!" panggil pria berusia sekitar 20 tahunan itu.


"Hah?! Mas Wisnu?" Faza berdiri dan menatap kakaknya dengan tatapan mata dan ekspresi wajah bingung serta terkejut.


"Kamu tuh ya... huft!!" Wisnu menghela nafas panjang berusaha menetralkan amarahnya.



"..." Faza terdiam semakin menundukkan kepalanya dalam-dalam.



"Maaf anda ini siapanya (Faza)?" Tanya Rama sambil menatap Wisnu penuh tanya.

Awas Nanti Jatuh Cinta [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang