7

31 1 3
                                    

.
Faza mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan tinggi, tentu saja mengingat hari ini adalah hari Senin dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 6 lebih 45 menit tentulah Faza tak ingin dirinya terlambat sampai di sekolah.

Dengan secepat kilat dan selincah tupai, Faza pun menyalip kendaraan didelannya tanpa ragu.

Saking ngebut dan menyalip kesana kemari dengan seenaknya itu tentu saja membuat pengendara lain kesal kepada Faza, suara klakson kendaraan yang disalip Faza pun berulang kali berbunyi memenuhi jalan raya.

Karena kabisingan yang terjadi dijalan tentulah sedikit menyita perhatian orang sekitar, dan parahnya bahkan Faza masih ngebut meski dirinya melewati Polsek Yogyakarta dimana tentu saja banyak polisi disana.

'Tin tin tin!!!!'

"Eh MBA BERHENTI MBA!" Suara berat seorang pria mengagetkan Faza, seketika Faza pun menoleh dan mendapati dua pria dewasa mengenakan seragam polisi mengendarai sepeda motor jenis CRF sedang berusaha mengimbangi laju motornya.


Faza langsung terkejut dan tanpa sadar mengerem mendadak hingga membuat dirinya hilang kendali atas motornya sendiri, Faza pun langsung terjatuh dan nyungsep ke rumput-rumput liar yang ada dipinggir jalan.



'eh eh eh!!!! AAAAAAAAAAAAaaaaaaaa!!!'



Ssssrrsssttttt!



'BRAKK!!'





"Eh MBA!" teriak dua polisi itu kaget dan panik saat melihat Faza jatuh tersungkur bersama motornya tepat disemak-semak pinggir jalan.


"Ya ampun mba.. mba!" Kedua polisi itu segera berhenti dan turun dari motor mereka lalu mendekat kearah Faza yang masih terduduk lemas dengan posisi salah satu kakinya tertimpa badan motor.



"Aduh..." Keluh Faza lirih sambil mengusap sikunya dan memegangi kakinya yang tertindih motor itu.




"Mba! Mba gak papa?" Tanya salah satu polisi itu sambil menatap Faza khawatir.


"..??" Faza tak menjawab, dia hanya diam menatap pak polisi didepannya dengan ekspresi wajah bingung, takut dan syok menjadi satu.



"Eh itu kakinya itu" kata polisi yang satunya lagi sambil menunjuk kearah kaki Faza.


"Ya ampun.. iya itu, mba, sakit gak? Kita angkat dulu ya, tahan sebentar" kata polisi yang memiliki tahi lalat disudut bibirnya.



Faza masih diam mematung dengan tatapan mata kosong.



Akhirnya kedua polisi itu mengangkat motor Faza dan membawa Faza untuk duduk di teras minimarket yang berada disamping tempat dimana Faza jatuh barusan.



"Mba? Mba gak papa kan?"



"..." Faza bergeming dan menatap kedua polisi dan beberapa orang yang berdiri mengerumuninya.


Melihat Faza yang diam saja tentu membuat kedua polisi itu semakin khawatir.



"MBA?!" Teriak salah satu polisi itu.


"Eh iya! Ke..kenapa pak?"


"Mba gak papa kan? Atau ada yang sakit?" Tanya polisi dengan name tag didadanya yang tertulis sebuah nama "Dimas A" itu.


"Eng..gak papa kok pa.. gak ada yang sakit kok" jawab Faza sambil tersenyum kikuk.



"Yakin mba? Kita kerumah sakit aja ya, takutnya kenapa-napa ya kan, biar diobati sekalian." Bujuk polisi itu sambil menatap Faza dengan ekspresi wajah terlihat khawatir dan peduli.



Awas Nanti Jatuh Cinta [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang