20

8 0 0
                                    

"Zar.." panggil Faza ragu-ragu.

"Hem...?" Jawab Abidzar sambil memakan mie ayam buatan Bu kantin.

"Mmm... Gak jadi deh!" Kata Faza dengan ekspresi wajah yang terlihat bingung dan canggung.

"..." Abidzar hanya menatap Faza sambil mengerutkan keningnya sambil terus menyantap mie ayamnya.

Beberapa detik berikutnya,

"Zar.." panggil Faza lagi.

"Huft.. apa lagi sih Za?! (Abidzar menatap Faza kesal) katanya tadi gak jadi?? Nih ya sekali lagi kamu manggil aku, kamu dapet piring cantik lho dari Bu kantin!" kata Abidzar sedikit kesal karena Faza mengganggu dirinya yang sedang menikmati mie ayam kesukaannya itu.

Faza memanyunkan bibirnya melihat Abidzar yang kesal,
"Hem... cuma mau nanya.. Elo... gak papa kan?" Tanya Faza membuka suara.

"Emang gue kenapa?" Tanya Abidzar kebingungan.

"Hah?! Eng... Enggak" Faza masih mencari kata-kata yang pas untuk menjelaskan apa yang dia tanya.

"Mmmm... Soal tadi?" Tanya Abidzar menebak apa yang Faza maksud.

"Hemm.. (Faza mengangguk pelan) elo kok gak marah?" Tanya Faza lirih.

"Hem.. gue gak papa kok.. iya gue gak marah, ya lagian sebenernya gue juga udah dari lama tahu kalo mereka berdua selingkuh, tapi karena gue gak pernah mergoki mereka lagi berduaan jadi ya.. gue gak punya bukti buat nuduh mereka.. dan gue juga gak bisa gituh aja mutusin Anita tanpa ada alasan yang jelas. Karena menurut gue, cowok yang mutusin ceweknya tanpa ada alasan yang jelas, MEREKA ITU BUKAN COWOK SEJATI, MEREKA ITU BANCI!" kata Abidzar sambil tersenyum lebar penuh arti.

"Dan gue gak mau jadi BANCI ya Za.." lanjut Abidzar masih dengan senyum yang sama.

Faza hanya tersenyum kikuk menatap Abidzar dengan ekspresi wajah yang terlihat canggung.

"Dan elo?? Elo tadi kenapa gak marah? Bukannya elo masih suka sama Riyan? Denger-denger elo mantannya Riyan kan?" Tanya Abidzar balik.

"Hah?! Si..siapa bilang gue mantannya Riyan?! Bukan kok.. gue emang pernah suka sama dia, gue juga pernah sih deket sama dia tapi gue bukan mantannya Riyan! Lagian sekarang gue juga udah gak suka kok sama Riyan!" Elak Faza dengan cepat.

"Oh ya??? Terus sekarang elo suka nya sama siapa? Sama gue ya?"

Tanya Abidzar sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Faza dengan senyum menyeringai nakal.

"Hah?!" Faza Menatap Abidzar terkejut.

"Iya kan??? Elo suka sama gue kan Syakira Mafaza Ashfiya?? Ngaku aja deh.." kata Abidzar lagi masih dengan senyum nakalnya dan kedipan mata untuk menggoda Faza.

"APAAN SIH! ENGGAK!" elak Faza sambil berdiri dan berjalan pergi meninggalkan Abidzar begitu saja.

"Masa ... ??? Awas.. nanti jatuh cinta lho .." teriak Abidzar sambil menahan tawa dan menatap Faza yang sudah berjalan menjauh.

"BODO AMAT!" teriak Faza sambil terus berjalan.

"IZA! 5 TAHUN LAGI KITA NIKAH YA ..." teriak Abidzar lagi.

"GILA LO!" Sahut Faza semakin mempercepat langkahnya.

Dibelakang sama terdengar suara tawa Abidzar memenuhi seisi kantin.

"Hahahahhaha... Iya gue emang gila ya ampun.. bisa-bisanya mikirin nikah wakkakaak..." Kata Abidzar sambil tertawa geli memikirkan perkataannya sendiri.

"Hati-hati lho mas Abi.. nanti tau-tau 5 tahun lagi eh jodoh beneran.." kata Bu kantin sambil tersenyum lebar.

"Hahaha... Kalo jodoh mah gak kemana ya Bu.." sahut Abidzar masih dengan tawanya.

"Salah.. Jodoh mah kemana-mana dulu mas .. baru ke kita ya kan?" Kata Bu kantin sambil tersenyum simpul sembari mengambil mangkok mie ayam milik Abidzar dan Faza.

"Hehe iya juga yah.."


Awas Nanti Jatuh Cinta [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang