THE END (2)

15 0 0
                                    

Abidzar POV

Sepanjang perjalanan, aku berusaha keras untuk fokus ke jalan, tapi rasanya mataku ini ingin terus memandangi wajah Iza yang terlihat jauh berbeda dari biasanya.

Sesekali aku pun melirik ke Iza yang duduk tepat dikursi penumpang disampingku.
Beberapa kali pula Iza memergoki aku sedang melirik ke arahnya dan aku bisa melihat jikalau Iza langsung mengerutkan keningnya dan menatapku tajam. Aku pun langsung mengalihkan tatapannya kembali untuk fokus ke jalan.

Dan sekarang disinilah kami, disebuah rumah makan yang berdiri disalah satu tempat wisata puncak gunung di Bandung. Yah.. aku dan istriku Iza, kami sepakat untuk tinggal di Bandung sejak 3 bulan yang lalu saat kami memutuskan untuk menikah.

Sekedar cerita, aku dan Iza memang sudah berpisah 5 tahun yang lalu saat kami masih duduk dibangku kelas 2 SMA. Padahal saat itu kami juga baru beberapa bulan saling mengenal, dan bagiku beberapa bulan itu adalah waktu yang lebih dari cukup untuk membuatku jatuh cinta padanya. Aku tak tahu apakah dia (Iza) juga merasakan hal sama denganku atau tidak, mengingat dia pergi meninggalkanku begitu saja tanpa mengatakan apapun.

Aku sempat putus asa, mungkin aku tidak akan bertemu dengannya lagi. Tapi.. seiring berjalannya waktu, aku sadar bahwa, jika memang kami ditakdirkan untuk bersama, maka kami akan dipertemukan kembali dalam ikatan yang suci.

Dan benar saja.. selama 5 tahun aku menjalani hidupku seperti biasa, hanya saja selama 5 tahun itu aku tak pernah sekalipun melihat wanita, mengingat hatiku masih menjadi milik seseorang yang tentu saja tak lain adalah Syakira Mafaza Ashfiya.

Setelah 5 tahun tak bertemu, kebetulan sekali saat itu aku pergi ke Malang untuk menghadiri acara pernikahan teman kuliahku, saat itulah aku kembali mengingat dia. Aku berniat berkunjung kerumahnya atau lebih tepatnya rumah neneknya di Malang.

Aku bahkan dengan sengaja menginap di sebuah hotel yang tak jauh dari alamat neneknya. Jangan tanya bagaimana bisa aku mengetahui alamat rumah nenek Iza padahal aku tak bertemu dengan Iza.

Sejujurnya sehari sebelum aku pergi ke Malang, aku dan kedua orang tuaku sudah datang lebih dulu ke rumah orang tua Iza yang ada di Yogyakarta.


Awalnya kami hanya niat untuk silaturahmi karena kebetulan ayah Iza adalah teman kuliah papaku saat dulu di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dengan memberikan diri, aku meminta izin kepada kedua orang tuaku sendiri dan kedua orang tua Iza bahwa aku berniat untuk menikahi Iza wanita yang selama ini aku cintai.

Syukur Alhamdulillah, baik kedua orang tuaku dan kedua orang tua Iza, mereka sama-sama memberi menyerahkan semua keputusan pada kami berdua.

Dan mengingat aku belum menemui Iza dan bicara padanya, saat itu aku sekaligus meminta izin kepada orang tua Iza agar mengizinkanku menemui Iza dan bicara dengannya di rumah neneknya di Malang.

Tapi belum sempat aku datang ke rumah neneknya, ternyata takdir mempertemukan ku dengan Iza disebuah minimarket dekat dengan tempat tinggal neneknya Iza dan juga hotel tempatku tinggal.


Awalnya aku tidak tahu jikalau itu Iza dan sepertinya Iza juga tidak tahu jikalau itu aku. Tapi setelah si kasir minimarket memanggil nama Iza, aku yang terkejut seketika menoleh dan menatap Iza intens. Ku amati baik-baik postur tubuh dan wajahnya yang hanya terlihat dari samping itu. Dan saat itu aku benar-benar sadar jikalau itu adalah Iza, wanita yang selama ini bersemayam di hatiku.


Aku menyapa Iza dan Iza sempat tidak mengenali wajahku. Tapi saat dia tahu itu aku, seketika matanya membulat sempurna dan wajahnya terlihat begitu terkejut, kami sempat beberapa saat menatap satu sama lain, dari tatapan matanya, Iza seolah tak percaya bahwa aku lah yang ada didepannya.



Awas Nanti Jatuh Cinta [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang