Apa kabar kalian?
Sorry ya kalo feelnya kurang atau ada kalimat yang kurang pas 🙏🙏
Sorry juga kalo penempatan tanda bacanya kurang tepat🙏🙏
Belum aku revisi ya, jadinya maaf kalo ada yang kurang ngerti sama ceritanya.
Happy Reading💞
Di rumah, Reano masih asik dengan gitarnya dan bernyanyi hingga terdengar suara dering dari ponselnya yang membuat dirinya terganggu.
Lalu, ia mengecek dan nama 'Safira' lah yang tertera di sana. Ia langsung buru-buru angkat dengan senyum yang tak henti-hentinya memudar
"Assalamualaikum, Reano? "
"Wa'alaikumsalam, kenapa Saf? "
"Kok kamu malem-malem gini telepon aku, kenapa? "
"B-bisa jemput aku gak? A-aku takuttt.."
"Loh, emang nya kamu lagi dimana Saf? " Reano langsung berdiri dan mulai serius.
"Aku lagiii.. Aku gak tau ini dimana Re, aku kan belom lama di Indonesia."
"Ok. Kalo gitu share lock, kamu gak usah takut, aku langsung ke sana,"
"Cepet Saf, share lock! "
"I-iya Re, udah aku share lock. B-buruan kesini ya? "
"Iya,"
Reano langsung mematikan ponselnya sepihak, dan dia langsung menuju ke lokasi dimana Safira berada.
Reano mulai cemas, ia berfikir siapa yang berani meninggal kan gadisnya sendirian di sana?
Dengan kecepatan penuh, mobil Reano hampir kehilangan kendali. Reano harus cepat sampai ke lokasi itu, sebelum terjadi apa-apa sama Safira.
Dan tak membutuhkan banyak waktu, akhirnya dia pun sampai ditempat dimana Safira berada, ia pun turun dari mobilnya.
Tapi,
Dimana Safira?
Dia tidak ada di sana, ketika Reano hendak masuk ke mobil, tiba-tiba ada tangan mungil dari seseorang yang memeluknya dari belakang.
Ia tau, tangan mungil ini milik siapa.
Reano pun dengan cepat ia membalikkan tubuhnya, dan membalas pelukan dari sang gadis.
Suara tangisan?
Safira menangis?
Tapi karena apa dan siapa yang ngebuat dia jadi seperti ini?
Reano di buat bertanya-tanya oleh gadis didepannya, tapi pertanyaan yang hendak ia lontarkan akhirnya di urung.
Ia membiarkan gadis itu tenang dulu, baru ia mulai bertanya, apa penyebabnya.
Setelah, Safira tenang. Reano pun membawa dia masuk ke mobil dan mereka pun pergi dari tempat itu.
Di perjalanan yang sangat ramai, Reano sesekali melirik Safira. Gadis itu belum ingin berbicara sepatah kata pun, ia hanya melihat ke arah jendela, yang ramai dengan berlalu lalang nya orang.
Ketika sampai di rumah Safira, mereka pun turun dengan bersamaan. Lagi, lagi Safira masih tak mau berbicara, ia hanya mengucapakan kata 'terimakasih' ke Reano.
Safira dengan jalannya yang pelan-pelan memasuki gerbang yang terbuka sedikit dan mulai memasuki rumah, Reano masih merhatiin dia agar tidak kenapa-napa sampai ia pun juga ikut masuk ke dalam gerbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story (TAMAT)
Teen FictionBelum di revisi, insyaallah aku akan revisi dikit-dikit. Hai Gaess Jadi ini cerita pertama aku . Yuk mampir dan, Dibaca ya.. Semoga suka:) "Hai sayang," sapa Reano. "Apaan banget si pake sayang sayang segala lagi!" ucap Safira kesal. "Kenapa em...