Belum di revisi ya, gaess.
Masih banyak kata-kata dan tanda baca yang kurang enak di baca atau typo, mungkin?
Semoga suka part ini :)
Happy Reading 💖💖
Bulan besok adalah bulan perpisahan Safira kepada anak inti Veriall. Safira pasti bakal rindu banget sama anak inti Veriall. Safira saat ini sedang berada di tepi kolam renang, dirinya sedari tadi hanya terdiam sambil berdiri saja. Bayang-bayang saat dirinya berada bersama Rudi selalu muncul dalam pikirannya.
Rudi yang selalu ada buat Safira kini hanya tinggal kenangannya saja. Mereka berdua adalah dua insan yang saling mencintai tapi tidak bersatu karena sebuah dinding yang sangat kokoh. Rudi tidak bisa mengambil Safira dari agamanya begitu juga dengan Safira tidak bisa memaksa Rudi untuk mualaf.
Cukup lama Safira menjalankan cinta beda keyakinan bersama Rudi. Mereka berdua terlalu saling mencintai hingga lupa dengan perbedaan yang mereka miliki.
Hufftt..
"Ada gak sih, cowok yang seperti Rudi. Kalau bisa sih Rudi kedua deh, tapi versi agama Islam bukan versi nonis."
"Kok gue gamon, sih!"
Rangga yang melihat adiknya dari kemarin-kemarin terus saja menyendiri, kini dirinya menyempatkan untuk bertemu dengan sang adik. Rangga merasakan bahwa ada sesuatu yang di tutup-tutupin oleh Safira, sehingga rasa penasaran Rangga membludak di otak.
Rangga harus mengetahui apa yang di tutupin oleh Safira sampai-sampai adiknya itu seperti menghindari publik. Tapi sepertinya Rangga harus basa-basi dahulu untuk memulai pembicaraannya sebelum menanyakan sesuatu yang Safira rahasiakan padanya.
Rangga datang menemui Safira. "Safira, adik abang yang paaaaling cantik, tik, tik," tawa Rangga.
Safira membalikkan tubuhnya, dirinya sedikit kesal dengan kedatangan abangnya yang tiba-tiba tanpa permisi. "Ish, abang! Kalo dateng kesini tuh excuse me dulu kek."
"Jangan langsung ngomong!"
Rangga tercengang mendengar perkataan adiknya itu, sepertinya hari ini Safira sedang sensi sampai abangnya saja di marahin. Rangga tertawa untuk menutupi rasa kesalnya pada Safira, sebenarnya Rangga ini juga sedikit kesal dengan sifat sensi Safira hari ini tapi dirinya juga merasa bersalah karena tidak mengetahui perubahan mood adiknya hari ini.
"Saf, kamu lagi apa tuh?" candanya.
Rangga mencoba mendekati Safira supaya secara perlahan adiknya itu cerita selama Rangga di rumah sakit, apa yang terjadi pada Safira?
"Lagi.. Lagi ngehalu lah, masa iya gamon!" Safira langsung menutupi mulutnya.
Deg!
Bisa-bisanya Safira keceplosan bilang 'Gamon' yang nyatanya memang saat ini dirinya gamon atau gagal move on dari Rudi si mantan pacar. Rangga tersenyum, sudah ia duga pasti Safira menutupi sesuatu yang tidak dirinya tahu.
Rangga mengerutkan dahinya. "Kamu gamon?"
Rangga mengangkat kedua alisnya sambil tersenyum. "Hm? Kenapa diam begitu, dek?" setelah itu Rangga langsung tertawa. "Ahahhah, adik seorang Rangga ternyata sedang galau karena gamon hahahah."
"Enggak kok!" refleks Safira menggelengkan kepalanya cepat.
"Btw, btw lagi gamonin siapa sih? Kalau abang boleh tau." Rangga masih dengan nada bercanda.
Rangga mensejajarkan tubuhnya pada dan memegang pundak kanan Safira. "Saf, kamu itu kalau menutupi sesuatu dari abang, gak akan berhasil. Karena abang udah tau duluan dengan raut wajah kamu yang beda."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story (TAMAT)
Teen FictionBelum di revisi, insyaallah aku akan revisi dikit-dikit. Hai Gaess Jadi ini cerita pertama aku . Yuk mampir dan, Dibaca ya.. Semoga suka:) "Hai sayang," sapa Reano. "Apaan banget si pake sayang sayang segala lagi!" ucap Safira kesal. "Kenapa em...