Maaf banget ya, kalo masih banyak kekurangan di dalam cerita ini. Ya, karena aku juga masih belajar heheh..
Jangan lupa klik 'Bintang' di bawah, biar aku makin semangat 💪🏻😊
Jangan lupa di baca dari awal sampai akhir, ya 😊
Happy Reading 💖💖
"Lu siapa ya?" tanya gadis itu
"Ini aku za," dia semakin mengeratkan pegangannya pada tangan sang gadis.
"Ini aku, Rangga. Rangga nya Tiza, yang selalu menunggu kapan kamu kembali." Tiza mengerutkan keningnya dan ia langsung teringat masa kecilnya saat bersama pria di depannya ini.
"Rangga?" Tiza langsung lari setelah mengucapkan nama Rangga dan meninggalkan Rangga yang sudah mengeluarkan Air matanya.
Safira dan Rudi langsung menghampiri Rangga yang masih saja melihat ke arah kemana gadis itu pergi. Baru kali ini Safira melihat abangnya menangis karena cewe, padahal dia selalu tidak ingin mengenal cewe manapun tapi, apa tadi? Dia memegang tangan cewe? Dan cewe itu langsung pergi berlari seperti orang ketakutan.
"Abang? Abang gapapa kan?" Safira memegang lengan tangan Rangga yang terbaluti jaket hitamnya.
"Abang sih gapapa Fir, tapi hati abang ini yang sakit."
"Kita pulang yuk?"
"Iyah," Safira dan Rangga pun pergi ke tempat parkiran yang di ikuti oleh Rudi.
"Rud, aku pulang sama abang aku ya, kamu gapapa kan sendiri?" tanya Fira yang tak enak hati meninggalkan sang pacar.
"Iya Fir, gapapa kok." Rudi memberi senyum ke Fira, dan Fira membalas senyumannya itu.
****
Pada hari minggu ini Reano menebus janjinya ke Agil, untuk mentraktirnya bubur ayam di warungnya mang Uud. Reano pikir Agil akan memakan satu porsi bubur, tapi ini tidak sesuai yang ada di pikiran nya. Si Agil malahan memesan 4 porsi bubur untuk dirinya sendiri, Reano hanya bisa sabar melihatnya.
"Gil, lu serius bakalan makan 4 porsi bubur?"
"Iya lah bos!"
"Emang gak kekenyangan?"
"Enggak. Gada kata kenyang kalo makan buburnya mang Uud, biasanya gw makan 5 atau 6 porsi bos."
"Gila!"
Reano saja hanya memesan 1 porsi, karena itu sudah cukup untuk porsi makannya pagi ini. Reano menikmati bubur itu sambil memerhatikan Agil, jujur Reano selalu berpikir Agil itu tidak pernah di kasih uang jajan oleh orang tuanya atau memang dia tidak punya uang?
"Nih Agil, beneran gada duit apa dia gak di kasih sama ortu nya sih?"
"Masa iya tiap nongkrong minta traktiran terus!"
"Gil, makan nya pelan-pelan biar gak tersedak."
"Iwya bows," ucap Agil dengan mulut yang sedang mengunyah.
Mereka di warung mang Uud cukup lama, karena ada saja yang di minta Agil. Jadi Reano harus menunda pulangnya karena makhluk seperti Agil ini, emang harus banyak bersabar jika mengahadapi Agil.
****
Di rumah, Safira sedang menonton drakor Exo Next Door. Ia menonton karena ada Chanyeol oppa nya, akhir-akhir ini dia jadi suka Exo dan BTS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story (TAMAT)
Teen FictionBelum di revisi, insyaallah aku akan revisi dikit-dikit. Hai Gaess Jadi ini cerita pertama aku . Yuk mampir dan, Dibaca ya.. Semoga suka:) "Hai sayang," sapa Reano. "Apaan banget si pake sayang sayang segala lagi!" ucap Safira kesal. "Kenapa em...