Part 17

3 4 0
                                    

Ingat ya, ini belum di revisi. Ceritanya juga masih ada letak kesalahannya juga heheh..

Jadi kemarin ada yang DM aku, ktanya lebih baik baca² cerita orang jg. Biar dpt idenya itu mudah 😂

Ya, jdinya aku memutuskan untuk baca² cerita orang lagi heheh..

Makasih loh, sarannya 🙏😊

Happy Reading💖💖

Sudah lima hari Reano tidak bertemu dengan Safira sejak hari itu, hari di mana Reano harus menyaksikan kedua pasangan remaja yang sedang bermesraan. Iya, Reano sakit hati karena melihat Safira berduaan dengan Rudi di taman dekat kolam renang yang berada di rumah keluarga Margantana. Reano yang melihat keduanya sedang happy-happy ia memutuskan untuk pergi dari tempat itu dari pada dirinya makin menambah luka di hatinya.

'Harusnya gw gak dateng, hari itu.' Batin Reano berucap.

Sore ini seorang lelaki masih saja memikirkan satu objek yang membuat dirinya menjadi uring-uringan. Reano yang sedang berada di kamarnya sambil menikmati angin sore dan tak lupa dengan gitar alat music favorit nya, tiba-tiba handphone nya berdering. Saat di cek ternyata Dito si bendahara yang sekalinya nagih duit berasa di tagih rentenir yang menelpon dirinya. Dito memberitahu bos nya bahwa ada keributan di warday atau warkop yang sering mereka jadiin tempat nongkrong dan bolos sekolah. Tanpa basa basi lagi Reano langsung pergi meninggalkan kamarnya dan ia menaruh asal gitarnya ke sembarang tempat, tanpa memikirkan gitarnya bakal rusak atau tidak.

Reano pergi dengan kaos hitam, celana jeans dan sepatu converse nya. Malam ini Reano pergi tidak memakai motor CBR nya tetapi ia pergi dengan motor Ninja nya yang berwarna merah. Motor ini adalah pemberian dari sang ayah karena menang basket di sekolah. Reano ini meskipun anak dari pemilik sekolah SMA tetapi ia juga berusaha menunjukkan kemampuan bakatnya dan kepintaran dalam akademik. Reano nakal, suka kena hukuman guru wajar karena ia juga seorang lelaki yang sama dengan laki-laki lainnya.

Reano hampir sampai ke tempat tujuannya dan Dito meneleponnya lagi sehingga membuat ia harus berhenti di pinggiran jalan untuk mengangkat sambungan dari telepon dari Dito sahabatnya.

"Halo Re, lu lagi di mana?" tanya Dito.

"Ini gw lagi di jalan, kenapa?"

"Cepetan kesini nya, kalo perlu lu ngebut aja!"

"Gila kali lu! Ntar yang ada gw nabarakin apa aja lagi."

"Ya udah. Gw tunggu lu di sini."

"Hm."

Keduanya langsung mematikan sambungan telepon mereka dan Reano melanjutkan perjalanan menuju warday. Ketika sampai di tempat tujuan Reano langsung buru-buru turun dari motornya itu dan langsung masuk ke kerumunan yang terjadi di depan warday tersebut.

"Ada apa ini?!" tanya Reano dengan tegas.

"Ini Re, salah satu warga kehilangan sesuatu dan mereka nuduhnya Veriall yang mengambil apa yang salah satu warga itu punya," jelasnya Agil pada Reano.

Tatapan Reano tiba-tiba menajam seperti ingin membunuh mangsanya. Ia tau siapa yang melakukan dan merencanakan ini, tetapi ia harus cari bukti dulu sebelum di bilang fitnah oleh para warga tersebut.

****

Di tempat lain, geng Laviez sedang merencanakan sesuatu yang mampu menjatuhkan Veriall! Terutama ketuanya, Reano. Mereka benar-benar tidak terima kejadian yang sudah berlalu terjadi lagi pada anak buahnya. Laviez sebenarnya hanya terpengaruh oleh musuh Reano yang lainnya saja tanpa memikirkan dahulu itu benar atau tidak.

Our Story (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang